Hitekno.com - Kisang seorang penyandang disabilitas mental menarik netizen di media sosial. Kisahnya dalam merawat ibu yang sudah renta ini sanggup menyentuh perhatian khalayak.
Seorang penyandang disabilitas mental asal Vietman menuai perhatian khalayak dengan kisah hidup yang dialami. Lelaki itu berjuang sendirian merawat ibunya yang berusia 90 tahun.
Sebenarnya sang ibu memiliki lima orang anak, dua diantaranya meninggal dan dua lainnya sudah memiliki keluarga sendiri.
Baca Juga: Hadiahi PC Gaming ke Gamer Disabilitas, Jess No Limit Banjir Pujian
Dialihbahasakan dari China Press via World of Buzz, Senin (20/1/2020), kenyataan itu membuat sang putra bungsu yang kekinian berusia 50 tahun harus bekerja keras
Menurut kisah yang viral di media sosial ini, lelaki tersebut mengalami keterbelakangan mental sejak kecil dan bergantung pada ibunya.
Namun seiring berjalannya waktu, sang ibu menua dan sakit-sakitan sehingga sulit baginya untuk merawat sang putra bungsu dan dirinya sendiri.
Baca Juga: Petugas Commuter Line Antar Penyandang Disabilitas, Netizen: Respect!
Wanita itu bahkan hanya bisa berbaring di tempat tidur. Ia tak punya cukup uang untuk membeli obat.
Walhasil, putra bungsunya harus mengambil alih semua tanggung jawab untuk merawat ibunya seorang diri. Ia sadar sudah menjadi tugasnya untuk berbakti pada orang yang telah merawatnya.
Namun karena ia tidak memiliki pekerjaan untuk menyambung hidup, lelaki itu setiap hari pergi ke pasar untuk mencari nafkah.
Baca Juga: Gamer Disabilitas Ini Pecahkan Rekor Dunia Bermain Game dengan Mulut
Ia akan bangun sebelum matahari terbit dan pulang ke rumah pada waktu subuh karena takut meninggalkan ibunya sendirian.
Setiap harinya, ia membelikan ibunya susu sebagai ganti makanan, mengganti baju dan memandikan sang ibu. Sontak, pengorbanan peyandang disabilitas mental ini membuat haru banyak orang.
Itulah kisah penyandang disabilitas mental yang merawat ibu berusia 90 tahun. Kisahnya menarik perhatian khalayak hingga viral di media sosial. (Suara.com).
Baca Juga: Robot Kaki Dikembangkan Ilmuwan, Penyandang Disabilitas Terbantu