Ini Faktor Utama Situs Pemerintah Daerah Jadi Sasaran Peretas

Beberapa waktu lalu sejumlah situs pemerintah daerah diserang peretas.

Agung Pratnyawan

Posted: Kamis, 23 Januari 2020 | 15:28 WIB
Ilustrasi peretas. (Pixabay)

Ilustrasi peretas. (Pixabay)

Hitekno.com - Situs pemerintah daerah kerap jadi sasaran peretas, seperti yang terjadi pada situs Pengadilan Agama Pemerintah Kabupaten Sleman belum lama ini.

Kepala Pusat Studi Forensik Digital Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta Yudi Prayudi menyebutkan banyak website milik pemerintah yang diretas "hacker" karena pada umumnya tidak ada admin yang secara spesifik mengelolanya.

"Dan jika ada admin, biasanya admin juga kurang paham soal 'web security,' sehingga mudah disusupi 'hacker'," kata dia seperti dilansir SuaraJogja.id, Kamis (23/1/2020).

Baca Juga: Situs Resmi Pengadilan Agama Sleman Diretas, Ini yang Kedua Kali

Menurut dia, membuat website adalah hal yang mudah, namun terkadang aspek keamanannya diabaikan.

"Sering dijumpai laman resmi dikelola oleh web developer yang tidak paham tentang keamanan dunia maya," katanya.

Ia mengatakan harus diakui bahwa tidak ada sistem yang seratus persen aman, dengan begitu keamanan web harus dikelola sedemikian rupa untuk menutup celah peretasan.

Baca Juga: Channel YouTube Ruben Onsu Diretas, Pelaku Benci Betrand Peto?

"Salah satunya dengan selalu melakukan 'update' aplikasi 'web security'," katanya.

Tampilan website pengadilan agama Sleman diretas, Senin (13/1/2020). [@adeintanch / twitter]
Tampilan website pengadilan agama Sleman diretas, Senin (13/1/2020). [@adeintanch / twitter]

Yudi mengatakan ada beberapa prosedur dalam pengelolaan web yang disebut ISO 27001.

Disamping itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Badan Siber dan Sandi (BSSN) juga telah menerapkan berbagai macam standar keamanan web dengan menggunakan acuan parameter lokal hingga internasional.

Baca Juga: Situs Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Diretas, Dipajang Gambar Anak STM

"Namun tidak semua pengelola web peduli terhadap hal ini," katanya.

Kepala Diskominfo Kabupaten Sleman Eka Suryo Prihantoro mengatakan pihaknya telah mengupayakan sistem pengamanan terhadap website.

"Saat ini ada lebih dari 100 domain di 'hosting' pada 'server' yang dikelola Diskominfo Sleman," katanya.

Baca Juga: Akun Instagram Diretas? Begini Cara Mengatasinya

Ia mengatakan beberapa langkah antisipasi sudah dilakukan seperti penggunaan sistem firewall, pemantauan 24 jam, 'update' teknologi web dan sistem peladen.

"Kami ada SOP untuk pengamanannya," katanya.

Ia mengaku saat ini Pemkab Sleman belum memiliki tenaga yang khusus mengelola keamanan web.

Selama ini, pihaknya hanya mengandalkan personel di pusat data yang dianggap cukup paham terhadap serangan di dunia maya.

"Hal yang lebih krusial adalah mengamankan sistem transaksi keuangan seperti lelang, serta pembayaran pajak dan retribusi," katanya.

Itulah kenapa situs pemerintah daerah kerap jadi sasaran peretas menurut Yudi Prayudi. (SuaraJogja.id/ Galih Priatmojo).

Berita Terkait
Berita Terkini

Program ini akan memungkinkan mitra Dell mengakses arsitektur berbasis AI seperti portofolioDell AI Factoryuntuk membant...

internet | 11:05 WIB

Resmi terbit sejak 11 Maret 2014 lalu, Suara.com terus tumbuh dan berkembang dengan berbagai produk jurnalistik dan info...

internet | 18:07 WIB

Kamu harus memilih aplikasi yang telah terdaftar di BAPPEBTI....

internet | 13:00 WIB

Data kuartal 4 tahun 2024 dari PHVI dan PHRI tersebut menunjukkan banyak pertumbuhan pasar properti di berbagai kota....

internet | 14:37 WIB

Solusi SUSE Edge untuk ritel menjawab berbagai kebutuhan penting bagi para pelaku ritel dan menyediakan perangkat lunak ...

internet | 11:38 WIB