3 Hoaks Virus Corona, dari Senjata Biologi hingga Sudah Dipatenkan

Awas hoaks: di Indonesia sendiri, hingga Senin (27/1/2020), belum ditemukan pasien yang terinfeksi virus Corona dari Wuhan.

Agung Pratnyawan

Posted: Selasa, 28 Januari 2020 | 06:30 WIB
Ilustrasi virus corona. (Shutterstock)

Ilustrasi virus corona. (Shutterstock)

Hitekno.com - Dunia sedang dibuat risau oleh merebaknya virus coronya yang diduga berawal dari Wuhan, China. Berbagai macam kabar bertebaran terkait virus ini, tak terkecuali hoaks.

Sangat disayangnya, di tengah situasai yang panas malah beredar hoaks terkait virus corona ini. Bahkan lebih banyak kabar simpang siur dibandingkan fakta.

Sejauh ini sudah 80 orang tewas akibat virus Corona di seluruh dunia dan sebagian besar korban tercatat di China, tetapi beberapa informasi menyebutkan bahwa virus Corona sudah mencapai Indonesia - informasi yang oleh pemerintah dibantah sebagai hoaks.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah 2 Perawat di RSUP Dr Sardjito Terjangkit Virus Corona?

Berikut adalah beberapa hoaks virus Corona yang sudah beredar di masyarakat, seperti yang dilansir PolitiFact:

1. Sudah Dipatenkan

Ilustrasi virus corona. (Shutterstock)
Ilustrasi virus corona. (Shutterstock)

Sejumlah media melaporkan bahwa hak paten virus Corona sudah didaftarkan di Amerika Serikat. Informasi ini sudah banyak disebar di Facebook, terutama di grup-grup kelompok antivaksin.

Baca Juga: Ilmuwan: Virus Corona akan 10 Kali Lipat Lebih Buruk dari SARS

Mereka menuding virus itu sengaja diciptakan untuk memaksakan program vaksin.

Informasi itu bahkan diunggah oleh politikus AS dari Partai Republik, Shiva Ayyadurai ke Facebook.

"Hak paten Coronavirus dikuasai oleh Pirbright Institute," tulis Ayyadurai, yang mencalonkan diri sebagai anggota senat dari negara bagian Massachusetts dan sering memicu kontroversi dengan teori-teori konspirasi serta provokasi khas kelompok konservatif.

Baca Juga: CEK FAKTA: Asal Mula Virus Corona Bukan dari Senjata Biologi China

Sebagai buktinya, ia menggungah tautan berisi dokumen hak paten. Tetapi ketika diperiksa, hak paten itu berkaitan dengan virus corona yang menyebabkan SARS dan berbeda dari virus corona asal Wuhan.

SARS, yang menyebabkan gangguan pernafasan parah, merebak pada periode 2001 - 2003 di Asia, khususnya China dan menewaskan lebih dari 700 orang.

Pirbright Institute sendiri adalah sebuah lembaga penelitia di Inggris yang fokus meneliti tentang penyakit pada binatang. Lembaga itu juga benar memegang hak paten atas virus Corona penyebab SARS.

Baca Juga: Geger Video Korban Berjatuhan di Jalan, Diduga Terjangkit Virus Corona

2. Sudah Diramalkan oleh Bill Gates

Bill Gates. (Shutterstock)
Bill Gates. (Shutterstock)

Beberapa informasi yang juga disebar melalui media sosial dan situs-situs penyebar teori konspirasi menuding bahwa yayasan Bill and Melinda Gates Foundation meraup untung dari merebaknya virus Corona.

Informasi itu berdasar pada adanya hubungan keuangan antara yayasan pendiri Microsoft tersebut dengan Pirbright Institute dan terkait sebuah acara yang digelar yayasan tersebut pada Oktober 2019 lalu.

"Bill and Melinda Gates Foundation, John Hopkins Bloomberg School of Public Health, dan World Economic Forum menggelar sebuah acara di New York, di mana mereka membuat simulasi merebaknya wabaha virus Corona," ulas website Intellihub, yang terkenal sering menyebar hoaks.

Artikel itu sendiri aslinya berasal dari InfoWars, sebuah website yang dikelola oleh Alex Jones, salah satu penggila teori konspirasi, biang hoaks di Amerika Serikat dan pendukung Presiden Donald Trump.

Faktanya, simulasi wabah itu memang benar terjadi dan dokumen pajak menunjukkan bahwa yayasan keluarga Gates memang pernah berdonasi ke Pirbright Institute.

Dukungan yayasan Gates itu bukan berarti mereka meraup untung dari wabah virus Corona, tetapi sumbangan diberikan sebagai agar lembaga tersebut terus berkarya menciptakan obat-obatan pencegah wabah penyakit.

3. Virus Corona Senjata Biologi

Pantau penyebaran virus corona. (JHU CSE)
Pantau penyebaran virus corona. (JHU CSE)

Akhir pekan lalu beredar kabar bahwa virus Corona sengaja diciptakan di dalam laboratorium dan dirancang sebagai senjata biologi.

Salah satu tokoh yang gencar menyebaran informasi ini adalah David Zublick, penggemar teori konspirasi.

Dalam video kepada lebih dari 12.000 subscriber di YouTube, ia mengatakan virus Corona sengaja diciptakan China sebagai senjata untuk menghantam Amerika Serikat.

Informasi yang sama juga diulas oleh Washington Times, sebuah media konservatif AS yang terkenal kerap menyebar teori konspirasi termasuk kabar bohong soal mantan Presiden Barack Obama, menyebarkan informasi anti-Islam, dan menolak hasil penelitian tentang perubahan iklim.

Sampai saat ini belum ada bukti yang menunjukkan bahwa virus Corona dari Wuhan China berasal dari laboratorium.

Otoritas pengendalian wabah Amerika dan organisasi kesehatan dunia (WHO) mengatakan bahwa virus tersebut diduga berasal dari pasar ikan dan hewan di Wuhan.

Dari sana, virus tersebut merebak ke AS, Prancis, Thailand, Malaysia, Vietnam, Singapura, Hong Kong, Australia, dan berapa negara lainnya.

Di Indonesia sendiri, hingga Senin (27/1/2020), belum ditemukan pasien yang terinfeksi virus Corona dari Wuhan.

Itulah tiga kabar heboh terkait virus corona yang ternyata adalah hoaks. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

Berita Terkait
Berita Terkini

Unlimited Suka-Suka memberikan akses internet dengan memberikan jaminan terkoneksi ke layanan 4G Smartfren selama masa b...

internet | 13:00 WIB

Workshop ini merupakan kolaborasi antara UAJY dan Suara.com yang didukung oleh Program Dana Padanan Kemendikbud....

internet | 17:04 WIB

VPN online memungkinkan pengguna internet di Indonesia untuk terhindar dari risiko keamanan siber....

internet | 17:26 WIB

Program Dell AI untuk Telekomunikasi, yang merupakan bagian dari Dell AI Factory, menjawab semua tantangan tersebut deng...

internet | 15:13 WIB

Zoho Analytics versi baru ini menambahkan kekuatan, kecerdasan, dan fleksibilitas untuk melayani lebih banyak bisnis....

internet | 15:04 WIB