Hitekno.com - Belum lama ini, video perusakan musala di Minahasa Utara menjadi topik hangat di media sosial. Ikut menyesalkan aksi perusakan musala ini, akun Twitter Kementerian Agama menyampaikan rasa dukanya. Sayangnya, akun tersebut justru dituding hoax oleh netizen.
Sebelumnya, pada Jumat (31/1/2020), sebuah video yang memperlihatkan sejumlah orang melakukan perusakan rumah ibadah di Desa Tumaluntung, Minahasa Utara menjadi viral di media sosial.
Dalam video tersebut nampak beberapa orang yang merusak bangunan musala, dari tembok, kain pembatas shaf antara wanita dan pria, hingga atap musala.
Baca Juga: Anti Mainstream, Toilet dengan Taburan Lemon dan Es Batu Ini Jadi Sorotan
Mengutip Suara.com, Wakil Ketua Komisi Hukum MUI Pusat, Anton Tabah menilai bahwa perlu adanya peningkatan komunikasi antar umat beragama agar hal serupa tidak kejadian di masa depan.
Mengenai hal ini, Kementerian Agama RI melalui akun Twitter-nya @Kemenag_RI menyampaikan duka dan menyesalkan aksi vandalisme yang terjadi di Musala Al Hidayah di Minahasa Utara ini.
''Menag sesalkan perusakan Musala Al Hidayah di Minahasa Utara. Menag apresiasi kinerja aparat. Surat rekomendasi pendirian masjid sudah terbit. Deklarasi damai sudah dikeluarkan'' tulis @Kemenag_RI dalam cuitannya.
Baca Juga: WNI dari Wuhan Tiba, Cara Indonesia Semprot Disinfektan jadi Sorotan Dunia
Sayangnya, cuitan ini justru dituding hoax oleh netizen. Pasalnya, telah dikonfirmasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi bahwa aksi perusakan musala di Minahasa
Utara ini adalah disinformasi.
''Wahai admin @Kemenag_RI jangan sebar hoax. Yang dirusak itu bukan musala tapi balai pertemuan,'' ungkap akun @Kars104.
Dalam artikel disinformasi yang terbit di situs resmi Kominfo, Kabid Humas Polda Sulut Kombes Jules Abraham Abast menjelaskan bahwa peristiwa ini bukanlah perusakan musala melainkan perusakan Balai Pertemuan Umat (BPU) Muslim di Perum Griya Agape.
Baca Juga: Bikin Geleng-geleng, Bocah Pilih Salat di Lokasi Ekstrem Ini
Walaupun telah menyampaikan rasa sesalnya terkait perusakan musala di Minahasa Utara ini, banyak netizen yang menuntut agar informasi tersebut segera diralat sebelum menimbulkan disinformasi lainnya ke depannya.