Hitekno.com - Dua jurnalis China dilaporkan menghilang dalam waktu berdekatan. Keduanya diketahui baru saja meliput wabah virus corona yang merebah di Wuhan, China.
Kedua jurnalis China yang dilaporkan hilan ini adalah Chen Qiushi dan Fang Bin, jurnalis warga.
Chen Qiushi merupakan mantan pengacara hak asasi manusia yang melakukan video blogging. Sementara, Fang Bin adalah seorang pengusaha Wuhan yang mendokumentasikan kondisi rumah sakit kota tersebut.
Baca Juga: Ramai Video Burung Gagak Terbang, Ternyata Itu Migrasi parsial
Disadur dari ABC News, Jumat (14/2/2020), Chen Qiushi, 34, telah hilang sejak Kamis (6/2) lalu.
Keluarga melaporkan kehilangan ini setelah Chen Qiushi mengunggah video tentang kondisi di dalam episentrum virus corona di media sosial pada 24 Januari.
Chen Qiushi tiba di Wuhan naik kereta terakhir sesaat sebelum kota itu dikunci. Laporannya dianggap menentang Partai Komunis Tiongkok terkait informasi seputar wabah tersebut.
Baca Juga: Heboh Ribuan Burung Gagak Terbang, Ilmuwan: Itu Normal!
"Bagaimana Anda bisa menyebut diri seorang reporter jika tidak berani pergi ke garis depan secepat mungkin ketika ada bencana," katanya dalam video di saluran YouTube-nya setelah tiba di Wuhan.
Chen Qiushi memiliki lebih dari 260.000 pengikut di Twitter. Sementara, Fang Bin diduga menghilang sejak Minggu (9/2/2020).
Pada hari yang sama, Fang Bin memposting video 12 detik yang menunjukkan selembar kertas tertulis "melawan semua warga negara, menyerahkan kekuatan pemerintah kembali kepada orang-orang", menurut laporan Quartz Rabu (12/2/2020).
Baca Juga: Top Terpopuler: Kota Wuhan Menyala dari Satelit dan Mitos Burung Gagak
Berdasarkan laporan seorang penyiar Hong Kong RTHK, ada petugas polisi berpakaian preman disertai oleh petugas pemadam kebakaran mendobrak pintu dan memasuk flat milik Fang Bin.
Hua Yong, seorang seniman Tiongkok dan aktivis hak asasi manusia, mengatakan kepada Quartz bahwa teman-teman Fang Bin memberitahu tentang penangkapan itu.
Fang Bin mulai berkeliling Wuhan bulan lalu untuk mendokumentasikan situasi tersebut. Ia memposting video YouTube pertamanya pada 25 Januari, dua hari setelah Wuhan dikunci karena infeksi virus corona.
Baca Juga: CEK FAKTA: Gagak dan Nyamuk Raksasa Tidak Menyerbu Wuhan
Sebuah video yang diunggah Fang Bin memperlihatkan dia menghitung kantong mayat yang dimuat di dalam minibus yang diparkir di rumah sakit.
"Delapan, ada delapan tas," kata Fang Bin dalam video yang diterbitkan pada 1 Februari. Video itu dilihat hampir 200.000 kali.
Itulah Chen Qiushi dan Fang Bin, dua jurnalis China yang tiba-tiba menghilang seusai meliput virus corona di Wuhan, China. (Suara.com/ Rifan Aditya).