Hitekno.com - Berbekal 6 akun wanita cantik, agen militan Palestina, Hamas, berhasil menginfeksi malware pada ratusan smartphone milik tentara Israel. Hacker dari Palestina disebut memanfaatkan operasi yang dikenal sebagai "Honey Trap" atau "Perangkap Madu".
Itu berarti militan Hamas berhasil memikat tentara Israel menggunakan "rayuan" sehingga mereka mengira bahwa akun media sosial wanita cantik merupakan wanita sebenarnya.
Menurut laporan dari HackerRead, ratusan tentara Israel menjadi tertipu sehingga smartphone mereka terinfeksi Malware.
Baca Juga: Dikenal sebagai "Aset Penting" Rusia, Hacker Ini Dihukum di AS
Melalui situs resmi mereka pada tanggal 17 Februari 2020, juru bicara Israeli Defence Force (IDF) Letnan Kolonel Jonathan Conricus menjelaskan bahwa serangan yang lebih buruk berhasil digagalkan.
Namun sayangnya, para hacker Palestina telah menginfeksi ratusan smartphone dari tentara Israel.
Hacker membujuk tentara Israel menggunakan foto-foto wanita cantik yang menarik perhatian sehingga mereka saling mengobrol secara intens.
Baca Juga: Thread Viral, Netizen Ini Bagikan Kisah Hacker Berantai di Instagram
Militan Hamas menggunakan platform media sosial seperti Instagram dan Facebook serta aplikasi perpesanan seperti WhatsApp dan Telegram untuk mengobrol dengan tentara Israel.
Dikutip dari ZDNet, hacker menyamar menjadi 6 karakter "wanita cantik" palsu yang mewakili akun media sosial bernama Sarah Orlova, Maria Jacobova, Eden Ben Ezra, Noa Danon, Yael Azoulay, dan Rebecca Aboxis.
Tentara yang terlibat percakapan dan terpesona dengan kecantikan karakter palsu diminta memasang salah satu dari tiga aplikasi chatting seperti Catch & See, Grixy, dan Zatu.
Baca Juga: Kisah Cinta Unik: Artis Korea Mengaku Pacaran dengan Hacker
Agen wanita cantik palsu itu berjanji berbagi banyak foto jika mereka menginstal aplikasi di atas.
Karakter palsu menyamar sebagai imigran baru Israel untuk memanfaatkan kurangnya pengetahuan mereka tentang bahasa Ibrani.
Setelah diinstal, aplikasi akan memberi kesan bahwa mereka tidak dapat berjalan di smartphone dengan menunjukkan pesan "crash".
Baca Juga: Gawat! Kamera Android Bisa Disalahgunakan Hacker untuk Memata-matai Kamu
Kemudian aplikasi secara otomatis akan menghapus ikon aplikasi pada smartphone tentara Israel untuk menipu pengguna agar berpikir bahwa aplikasi tersebut terhapus dengan sendirinya.
Padahal, aplikasi bisa berjalan di background smartphone dan akan mengambil foto, SMS, kontak dan data penting lainnya.
Aplikasi juga dapat menginstal malware lain di smartphone sehingga bisa melacak lokasi geografis smartphone secara realtime.
Perusahaan cyber-security Check Point mengaitkan malware baru-baru ini dengan sebuah kelompok yang telah dilacak dengan nama kode APT-C-23, aktif sejak musim panas 2018.
Ini adalah kasus keempat kalinya dalam lima tahun terakhir terkait "Honey Trap" dari hacker Palestina untuk memperdaya tentara Israel.