Hitekno.com - Beredar sebuah konten foto dan video yang menklaim anak korban penculikan dengan jahitan diperutnya. Konten ini diunggah akun Facebook Fatma Herawati .
Unggahan itu dibagikan Fatma Herawati Mungkur pada 17 Februari 2020. Ia memberikan narasi sbeagai berikut.
“Korban penculikan,, dikira tenggelam di sungai, jadi goyang badannya,, setelah dibuka bajunya, ternyata sudah dijahit semua perutnya..”
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Umat Muslim Kebal Virus Corona, Jutaan WN China Mualaf?
Salah satu foto memperlihatkan mayat seorang anak dengan bekas jahitan di dada dan perut.
Video pertama, berdurasi 53 detik memperlihatkan mayat seorang bocah laki-laki yang terapung di air. Video kedua, berdurasi 21 detik menayangkan sejumlah warga yang mengguncangkan tubuh bocah tersebut dengan posisi terbalik.
Saat tangkapan layar ini diambil, unggahan akun Fatma Herawati Mungkur sudah dibagikan 1886 kali serta mendapat 47 komentar dan 91 like.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Putri Sulung Kobe Bryant Meninggal Bunuh Diri?
Benarkah anak dalam unggahan tersebut korban penculikan yang sudah dijahit perutnya?
Penjelasan
Berdasarkan hasil cek fakta dan penelusuran turnbackhoax.id --jaringan Suara.com, informasi yang disebarkan akun Facebook Fatma Herawati Mungkur adalah tidak benar. Klaim yang menyebut anak itu korban penculikan adalah klaim yang salah.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Ma'ruf Amin Sebut Jokowi Ahli Menipu Rakyat?
Anak dalam foto yang diunggah Fatma Herawati Mungkur itu meninggal karena tenggelam setelah terjatuh dari rumahnya yang terletak di atas air.
Jahitan di tubuh bocah tersebut merupakan jahitan post-mortem dari rumah sakit. Peristiwa itu tidak terjadi di Indonesia, melainkan di Kampung Titian, Tawau, Sabah, Malaysia.
Menurut turnbackhoax.id, peristiwa yang menimpa bocah laki-laki tersebut belum pernah dilaporkan di media massa.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Tangan Pria Ini Membusuk Hitam karena Bakar Alquran?
Foto yang sama telah diunggah akun Twitter @Mer_Maid pada 24 Januari 2020. Pemilik akun menulis di profilnya bahwa ia berasal dari Penampang, Sabah, Malaysia.
Diketahui, peristiwa itu terjadi di belakang masjid Esbok, Tawau, Sabah, Malaysia. Kota ini berbatasan dengan Laut Sulawesi dan Kalimantan Utara.
Beberapa akun menjelaskan bahwa bocah itu bukan korban penculikan, melainkan meninggal karena tenggelam. Jahitan di tubuhnya adalah hasil bedah post-mortem dari rumah sakit.
Hal ini didukung oleh pernyataan dari Kepala Polisi Tawau, Asisten Komisaris Polisi Peter Umbuas.
Menurut Peter, narasi bahwa bocah laki-laki yang meninggal itu adalah korban penculikan keliru. Bocah tersebut meninggal karena tenggelam, setelah terjatuh dari rumahnya yang terletak di atas air.
Adapun jahitan pada tubuh anak itu adalah jahitan post-mortem dari rumah sakit.
“Ini disahkan tidak betul. Gambar yang diviralkan adalah gambar selepas post-mortem,” kata Peter dalam bahasa Melayu
Peter menjelaskan peristiwa itu terjadi pada 19 Januari 2020 di Tawau Ice Box, atau yang kini disebut dengan Kampung Titingan.
Kesimpulan
Narasi yang ditulis akun Facebook Fatma Herawati Mungkur tidak mendukung foto dan video yang diunggahnya. Jadi, unggahan tersebut termasuk dalam konten yang salah.
Itulah hasil cek fakta konten foto dan video yang menklaim berisi anak korban penculikan yang ternyata konten salah. (Suara.com/ Rifan Aditya).