Gojek Tingkatkan Keamanan dengan Hadirnya Layanan Berteknologi AI

Gojek meningkatkan sistem keamanannya dengan menghadirkan program proteksi melalui Gojek SHIELD.

Dinar Surya Oktarini

Posted: Jum'at, 28 Februari 2020 | 17:03 WIB
Aplikasi GoJek dengan GoPay di dalamnya, (Gojek)

Aplikasi GoJek dengan GoPay di dalamnya, (Gojek)

Hitekno.com - Menghadirkan program proteksi melalui Gojek SHIELD, aplikasi transportasi online ini kian meningkatkan sistem keamanannya.  Layanan ini memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).

"Bagi Gojek, keamanan dan keselamatan adalah prioritas utama dan merupakan tanggung jawab bersama. Kami telah dan akan terus berinvestasi pada pengembangan teknologi, serta berbagai program proteksi, baik bagi konsumen maupun mitra," kata Co-CEO Gojek, Kevin Aluwi melalui keterangan resminya, Jumat (28/2/2020).

Gojek SHIELD dioperasikan oleh tim keamanan digital meliputi data scientist, engineers dan juga pakar cyber security. Layanan ini terdiri dari teknologi perlindungan yang menjaga seluruh pihak dalam ekosistem dari ancaman keamanan, termasuk diantaranya fitur penyamaran nomor telepon, intervensi chat.

Baca Juga: Ponsel BM akan Diblokir Berbasis IMEI, Ini Solusi untuk Ponsel Luar Negeri

Selain itu, pengguna kini bisa memanfaatkan fitur tombol darurat yang terhubung dengan Unit Darurat Gojek yang siaga 24 jam dalam memberikan pertolongan.

"Memanfaatkan machine learning, Gojek SHIELD mampu mencegah dan menindak setiap perilaku mencurigakan yang terjadi pada platform Gojek," tutur Kevin.

Baru-baru ini, berkat deteksi dini yang dilakukan secara sistem, Gojek dapat memberikan bukti kepada pihak kepolisian di Jakarta, Semarang, dan Malang untuk mengungkap sindikat kriminal pelaku order fiktif, yang bekerja menggunakan aplikasi Fake GPS dan aplikasi modifikasi.

Baca Juga: IMEI Berlaku, Ponsel dari Luar Negeri Wajib Bayar Pajak

"Di Singapura, sistem kami juga mendeteksi dan melakukan suspend kepada 120 mitra driver yang menggunakan aplikasi modifikasi," ujarnya.

Selanjutnya, program proteksi Gojek mencakup langkah antisipasi untuk meminimalisir berbagai bentuk risiko. Dalam transportasi, Gojek memberikan berbagai pelatihan kepada para mitra driver sehingga mereka dapat menjadi pelopor keselamatan.

Pelatihan-pelatihan itu antara lain pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), pelatihan anti-kekerasan seksual, serta keselamatan berkendara.

Baca Juga: Melalui Teknologi, Gojek Dukung Sleman Jadi Kabupaten Cerdas

Khusus pelatihan keselamatan berkendara, Gojek telah memberikan pelatihan kepada mitra driver di seluruh kota operasional utama yang tersebar di 17 provinsi. Termasuk yang diselenggarakan Kamis (27/02) kemarin di Palembang bersama Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.

Program proteksi Gojek juga dilengkapi dengan jaminan perlindungan asuransi, antara lain asuransi perjalanan di GoCar dan GoRide, asuransi kehilangan dan kerusakan barang untuk layanan logistik GoSend dan GoBox, serta asuransi layanan GoLife.

Dalam waktu dekat, Gojek juga akan meluncurkan program Jaminan Saldo GoPay Kembali untuk melindungi pengguna dari transaksi yang tidak sah.

Baca Juga: Tanggapan Gojek Pada Kasus Penipuan yang Menimpa Asisten Nia Ramadhani

Sebagai informasi, Gojek telah berkomitmen terhadap keamanan bagi seluruh pelanggan dan mitra melalui inisiatif #AmanBersamaGojek yang berfokus pada edukasi, teknologi, dan proteksi.

Sebagai bagian dari inisiatif #AmanBersamaGojek, Gojek berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemkominfo RI) serta pemangku kepentingan lainnya dalam meningkatkan literasi digital bagi masyarakat, melalui edukasi sepanjang 2020.

“Kondisi di Indonesia sangat unik. Pengguna internet sangat tinggi mencapai lebih dari 170 juta pengguna, namun tingkat literasi digital masyarakat kita masih tergolong rendah. Agar tak kehilangan momentum kita harus bekerja keras bersama-sama meningkatkan literasi digital masyarakat. Hal ini menjadi prioritas kami di Kominfo,” kata Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kemkominfo RI.

 Co-CEO Gojek, Kevin Aluwi dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (28/2/2020). [Gojek Indonesia]
Co-CEO Gojek, Kevin Aluwi dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (28/2/2020). [Gojek Indonesia]

Prioritas Kemkominfo RI dalam meningkatkan literasi digital, dilakukan seiring dengan akan terbitnya Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi sebagai payung hukum yang mengatur standar perlindungan data pribadi masyarakat.

“Kami mengapresiasi langkah Gojek sebagai pemain di industri yang tanggap dalam melihat situasi ini dan memasukkan edukasi sebagai salah satu fokus melalui program peningkatan literasi digital bagi masyarakat luas yang berkelanjutan.“

Materi edukasi tersebut akan disampaikan melalui aplikasi Gojek, media sosial, forum kopdar mitra Gojek, maupun sosialisasi di beberapa kota bersama Center for Digital Society Universitas Gadjah Mada (CfDS UGM).(Suara.com/Dythia Novianty)

Berita Terkait
Berita Terkini

Unlimited Suka-Suka memberikan akses internet dengan memberikan jaminan terkoneksi ke layanan 4G Smartfren selama masa b...

internet | 13:00 WIB

Workshop ini merupakan kolaborasi antara UAJY dan Suara.com yang didukung oleh Program Dana Padanan Kemendikbud....

internet | 17:04 WIB

VPN online memungkinkan pengguna internet di Indonesia untuk terhindar dari risiko keamanan siber....

internet | 17:26 WIB

Program Dell AI untuk Telekomunikasi, yang merupakan bagian dari Dell AI Factory, menjawab semua tantangan tersebut deng...

internet | 15:13 WIB

Zoho Analytics versi baru ini menambahkan kekuatan, kecerdasan, dan fleksibilitas untuk melayani lebih banyak bisnis....

internet | 15:04 WIB