Hashtag #TangkapFahiraIdris Ramai di Twitter, Ini Klarifikasi Fahira Idris

"Kemarin sempat viral, sudah saya hapus & saya ganti dengan link yang sudah diralat," kata Fahira Idris.

Agung Pratnyawan

Posted: Minggu, 01 Maret 2020 | 16:01 WIB
Fahira Idris. (Instagram/ fahiraidris)

Fahira Idris. (Instagram/ fahiraidris)

Hitekno.com - Anggota DPD RI Fahira Idris kembali jadi sorotan netizen di media sosial, bahkan #TangkapFahiraIdris ramai di twitter. Hashtag ini nampak bertengger di trending topik Twitter.

Cuitan Fahira Idris kali ini menimbulkan beragam reaksi netizen di Twitter. Netizen bereaksi dengan meramaikan hashtag #TangkapFahiraIdris.

Pantauan Suara.com, hashtag #TangkapFahiraIdris masuk dalam trending topik Twitter pada Minggu (1/3/2020) pagi.

Baca Juga: Kinerja Anies Dipertanyakan, Tawa Menteri PUPR Bikin Netizen Salah Fokus

Lebih dari 15 ribu cuitan netizen memakai hashtag tersebut pada Minggu (1/3) siang. Rata-rata mereka menghujat Fahira karena menggunggah cuitan yang menyebut ada ratusan pasien virus corona (Covid-19) di Indonesia.

Belakangan, cuitan itu telah dihapus dan Fahira Idris kemudian memberikan klarifikasi.

Namun, netizen terlanjur bereaksi keras terhadap cuitan tersebut. Seperti akun Twitter @RizmaWidiono yang meminta Fahira Idris dilaporkan karena cuitan itu.

Baca Juga: Heboh Penjual Nasi Goreng Mirip Anies Baswedan, Jadi Sorotan Netizen

"Instruksi! Kepada seluruh anggota Bang Japar & seluruh netizen bila menemukan Twitt seperti ini mohon agar difoto, segera lapor dan serahkan pada aparat yang berwajib," tulis @RizmaWidiono.

Unggahan seperti itu juga ditulis oleh akun Twitter @ChusnulCh__. Ia bahkan menyebut akun Twitter resmi milik Divisi Humas Polri dan Menkopolhukam Mahfud MD.

"Anggota DPD RI menyebarkan berita yang gak benar soal virus Corona lihat dampaknya dari followers dia yang langsung percaya. Ini berbahaya kalau dibiarkan disaat negara sedang berusaha melawan dampak negatif dari kasus ini. #TangkapFahiraIdris jangan dibiarkan," cuitnya.

Baca Juga: Ramai #4niesTipuWargaDKI, Netizen: Apa Pak Anies Sibuk Nganggur?

Tagar #TangkapFahiraIdris masuk trending topik (twitter)
Hashtag #TangkapFahiraIdris masuk trending topik (twitter)

Sementara itu, Anggota DPD RI ini melalui akun Twitternya, @fahiraidris telah memberikan klarifikasi terkait cuitannya yang membuat trending.

Dalam cuitan yang diunggah Fahira Idris, Minggu (1/3) siang, anggota DPD ini mengatakan bahwa cuitannya telah dihapus. Menurutnya, pernyataan soal terduga pasien virus corona di Indonesia berasal dari sebuah berita di media daring.

"Assalamualaikum.wr.wb . Ini penjelasan tentang link berita online yang sudah diralat judul beritanya. Saya sempat posting di Twitter, link berita "dengan judul yang belum diralat", kemarin sempat viral, sudah saya hapus & saya ganti dengan link yang sudah diralat oleh Wartakota.Tribunnews.com," tulis Fahira Idris.

Baca Juga: Potret Tampan Anies Baswedan Saat Muda Beredar, Netizen: Jadi Inget Banjir

Fahira Idris menjelaskan bahwa ia tidak pernah menyebutkan ada pasien corona. Sebanyak 136 pasien dalam pengawasan itu merupakan suspect corona.

Anggota DPD RI ini juga berharap agar sama sekali tidak ada kasus virus corona di Indonesia.

"Mari kta semua berdoa agar tidak ditemukan kasus virus corona di Indonesia dan Pemerintah diberikan kemudahan dan jalan untuk memformulasikan dan menyiapkan strategi menghalau virus corona tersebut. Al Faatihah. Wassalam," ujarnya.

Klarifikasi Fahira Idris soal cuitan terduga pasien virus corona di Indonesia (twitter/fahiraidris)
Klarifikasi Fahira Idris soal cuitan terduga pasien virus corona di Indonesia (twitter/fahiraidris)

Menkes sebut Indonesia bebas virus corona

Menteri Kesehatan Indonesia Terawan Agus Putranto menegaskan hingga Kamis (27/2), tidak ada warga Indonesia yang positif terjangkit virus corona. Meski begitu, ada beberapa kematian mencurigakan, namun hal itu tidak menunjukkan adanya infeksi virus corona.

Begitu pula dengan kematian seorang pasien di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Kariadi, Semarang, Jawa Tengah. Terawan menegaskan, yang bersangkutan meninggal dunia bukan karena virus corona melainkan terinfeksi virus H1N1 (flu babi).

Namun pernyataan Terawan tak serta merta membuat masyarakat merasa aman. Sebab WHO sempat mengeluarkan pernyataan yang menyebut tidak ada satu negara pun bebas yang bebas ancaman Covid-19.

Sekretaris Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengingatkan kepada negara-negara anggota untuk tidak jumawa, meski belum ditemukan kasus virus Corona Covid-19 di negaranya.

Dikatakan Tedros, adalah sebuah kesalahan fatal jika ada negara yang menganggap bisa terbebas dari ancaman infeksi virus Corona Covid-19. Imbauan ini khususnya diberikan pada negara-negara maju yang kini melaporkan kasus virus Corona Covid-19 baru.

"Tidak boleh ada negara yang berasumsi mereka tidak akan memiliki kasus virus Covid-19, itu adalah kesalahan fatal," ujar Tedros, dalam konferensi pers di Jenewa, dilansir Reuters, baru-baru ini.

Ia mengatakan salah satu contohnya adalah Iran, negara dengan kematian terbanyak di luar China. Bisa jadi, kasus sebenarnya terjadi lebih buruk daripada yang dibayangkan.

"Bahkan Italia, negara maju anggota G7, sangat mengejutkan (memiliki kasus Covid-19). Jadi negara-negara maju bisa saja mengalami hal-hal yang tidak mereka sangka," ujarnya lagi.

Itulah keramaian netizen dengan #TangkapFahiraIdris yang masuk ke trending topik Twitter hari ini, Minggu (1/3/2020). (Suara.com/ Rifan Aditya).

Berita Terkait
Berita Terkini

Unlimited Suka-Suka memberikan akses internet dengan memberikan jaminan terkoneksi ke layanan 4G Smartfren selama masa b...

internet | 13:00 WIB

Workshop ini merupakan kolaborasi antara UAJY dan Suara.com yang didukung oleh Program Dana Padanan Kemendikbud....

internet | 17:04 WIB

VPN online memungkinkan pengguna internet di Indonesia untuk terhindar dari risiko keamanan siber....

internet | 17:26 WIB

Program Dell AI untuk Telekomunikasi, yang merupakan bagian dari Dell AI Factory, menjawab semua tantangan tersebut deng...

internet | 15:13 WIB

Zoho Analytics versi baru ini menambahkan kekuatan, kecerdasan, dan fleksibilitas untuk melayani lebih banyak bisnis....

internet | 15:04 WIB