ASEAN Perlu Pembangunan Ekosistem 5G yang Merata, Kenapa?

Menyongsong dunia digital cerdas yang diprediksi akan terealisasi pada 2030.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Kamis, 05 Maret 2020 | 11:56 WIB
Teknologi 5G Huawei. (Huawei)

Teknologi 5G Huawei. (Huawei)

Hitekno.com - 5G tengah jadi teknologi terkini yang sedang panas dikembangkan. Pembangunan ekosistem 5G untuk transformasi digital di kawasan ASEAN diharapkan merata.

Demikian disampaikan oleh Dr. Aladdin D. Rillo, Wakil Sekjen untuk ASEAN Economic Community atau Masyarakat Ekonomi ASEAN, di sela-sela kunjungannya ke Huawei Cyber Security Transparency di Brussels, Belgia. 

"Untuk itu, kami memiliki komitmen tinggi untuk memastikan pemain-pemain industri terkemuka, seperti Huawei, terlibat dan berperan dalam mewujudkan harapan ini. Keterlibatan para pemain industri dari sektor swasta ini sangat penting karena mereka memiliki kompetensi dalam pembangunan infrastruktur yang tepat, serta dalam pengembangan ekosistem," ujar Dr. Aladdin D. Rillo. 

Baca Juga: Gunakan Teknologi 5G, China Klaim Bisa Deteksi Virus Corona dari Jarak Jauh

Ia menambahkan, "Saat ini, dunia serba sangat terhubung dan terintegrasi. Kami, negara-negara ASEAN, harus saling bahu-membahu dan bekerja sama guna mewujudkan tujuan-tujuan yang kami cita-citakan. Kami berharap tidak ada hambatan yang muncul merintangi tercapainya tujuan tersebut."

Menyongsong hadirnya dunia digital yang cerdas yang diprediksi akan terealisasi pada 2030, Masyarakat Ekonomi ASEAN menyatakan keseriusannya untuk mendorong setiap negara di kawasan tersebut untuk mengakselerasi transformasi digital di berbagai sektor, serta membangun kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan guna meningkatkan kompetensi di percaturan global.

"Digitalisasi saat ini menjadi fokus bagi ASEAN. Untuk itu, kami perlu memiliki infrastuktur yang tepat," kata Dr. Rillo.

Baca Juga: Analis: Smartphone 5G Bakal Kuasai 15 Persen Pasar 2020

"Tahun ini, di bawah kepemimpinan Vietnam, fokus kami adalah 5G yang akan menjadi fondasi penting bagi kami dalam mendukung transformasi digital dan pasar yang terintegrasi." imbuhnya.

Ilustrasi tower jaringan seluler. (Pixabay)
Ilustrasi tower jaringan seluler. (Pixabay)

"Ekonomi digital ASEAN telah melambung ke angka 100 miliar dolar AS untuk kali pertama pada tahun 2019 dan diharapkan akan tumbuh melampaui 300 miliar dolar AS pada tahun 2025. Bagi pemerintahan, bisnis, dan masyarakat, transformasi digital bukan lagi hanya sebuah pilihan, namun sebuah keniscayaan untuk pemberdayaan ekonomi dan bisnis," tambahnya. 

Saat ini, ASEAN mengalami pertumbuhan Internet, digital, media sosial, dan aktivitas mobile yang sangat pesat. Tingkat penetrasi Internet di ASEAN mencapai 65 persen. Artinya, terdapat lebih dari 400 juta pengguna Internet di kawasan ini.

Baca Juga: 10 Kali Lipat Kecepatan 5G, Jepang Bersiap Mengembangkan 6G

Penetrasi Internet di hampir semua segmen dan negara yang tumbuh hingga dua digit dan mendorong boomingnya sektor digital.

Implementasi cybersecurity pada saat ini menjadi sangat penting karena penetrasi internet di kawasan ini tengah mengalami tingkat pertumbuhan tertinggi. Pertumbuhan tersebut bahkan diyakini akan terus terjadi. 

"Untuk itu, kami terus mendorong menguatnya kerja sama antar negara di ASEAN, dan membutuhkan dukungan dari pemain-pemain swasta yang terbukti mampu menghadirkan teknologi andal dan terdepan, seperti Huawei, terutama dalam membangun ekosistem yang ramah inovasi, serta untuk menjawab isu-isu terkait Big Data, privasi data, dan keamanan siber," ujar Dr. Rillo.

Baca Juga: Inggris Mau Pakai Teknologi 5G dari Huawei. AS Beri Tanggapan Begini

Menurut Dr. Rillo, keamanan siber berperan sangat penting dalam transformasi digital di ASEAN, khususnya dalam mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi digital kawasan yang berbasis 5G, AI, dan IoT.

"Kami sangat terkesan setelah melihat mekanisme yang dilakukan Huawei dalam pengelolaan keamanan siber yang kami saksikan, serta menyimak penjelasan-penjelasan dari pihak Huawei selama berada di Huawei Cyber Security Transparency Centre. Ini makin meyakinkan kami akan pentingnya keamanan siber untuk mengoptimalkan proteksi dan keamanan di era Revolusi Industri 4.0 yang berlangsung di ASEAN," kata Dr. Rillo.

Berita Terkait
Berita Terkini

VPN online memungkinkan pengguna internet di Indonesia untuk terhindar dari risiko keamanan siber....

internet | 17:26 WIB

Program Dell AI untuk Telekomunikasi, yang merupakan bagian dari Dell AI Factory, menjawab semua tantangan tersebut deng...

internet | 15:13 WIB

Zoho Analytics versi baru ini menambahkan kekuatan, kecerdasan, dan fleksibilitas untuk melayani lebih banyak bisnis....

internet | 15:04 WIB

Berbagai kemampuan ditawarkan ZohoCRM for Everyone....

internet | 15:09 WIB

Portofolio baru Dell ini dirancang untuk membantu meningkatkan produktivitas organisasi dan karyawan di Indonesia memasu...

internet | 14:41 WIB