Hitekno.com - Fadli Zon pun ikut berkomentar mengenai kedatangan Raja Belanda ke Indonesia. Namun kali ini komentarnya ditujukan pada keris yang dibawa kembali ke Tanah Air.
Anggota DPR RI fraksi Gerindra ini menyebut keris Pangeran Diponegoro yang dikembalikan Raja Belanda ke Indonesia bukan Naga Siluman.
Wakil Ketua Umum Gerindra ini berpendapat bahwa keris Naga Siluman masih berada di Museum Volkenkunde, Leiden, Belanda.
Baca Juga: Fadli Zon dan Fahri Hamzah Main Ayunan Bareng, Netizen: Duo Nyinyir
Hal tersebut disampaikan Fadli Zon dalam cuitan di akun Twitter pribadinya yang diunggah pada Rabu (11/3/2020).
"Keris yang dibawa kembali itu dhapurnya bukan Nogo Siluman. Dari dhapurnya Nogo Rojo tangguh era Mataram Sultan Agung," cuit Fadli Zon.
Sebagai Ketua Umum Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI), organisasi perkerisan Indonesia yang terdaftar di UNESCO, Fadli Zon yakin keris Pangeran Diponegoro yang dikembalikan Raja Belanda kepada Indonesia baru-baru ini bukan keris Naga Siluman.
Baca Juga: Dihujat Usai Komentari Menkes Sok Jagoan, Netizen Sebut Fadli Zon Nyinyir
Sebab, politisi partai Gerindra ini mengaku pernah melihat keris tersebut secara langsung.
"Ada 3 keris Diponegoro, kemungkinan yang 2 Nogo Siluman masih di Volkenkunde Museum. Saya pernah lihat Nogo Siluman lurus dan luk yang dibuat pada era sebelum PB III," kata Fadli Zon.
Ia lantas bercerita, "Kami mengirim 3 peneliti SNKI ke Belanda tahun 2017 (saya sendiri hadir) dan 2018 (Basuki Teguh Yuwono, Mpu Toto Brojodiningrat) sempat melihat Keris Diponegoro".
Baca Juga: Al Ghazali Pamer Foto Bareng Fadli Zon, Netizen Nyebut Astagfirullah
"Ini kemungkinan besar Kyai Nogo Siluman berluk milik Pangeran Diponegoro," kata Fadli Zon yang menyertakan sebuah foto keris.
Keris ini berbeda dengan pusaka yang dikembalikan oleh Raja Belanda baru-baru ini. Perbedaan paling jelas terdapat pada bagian luk keris.
Menurut Fadli, "masih ada ribuan keris bersejarah kita di Belanda milik Teuku Umar, Imam Bonjol dan raja-raja Bali".
Baca Juga: Fadli Zon Pamer Foto SD, Netizen: 'Negeselin dari Kecil'
Namun ia tetap mengapresiasi keris-keris ini tetap terjaga dengan baik meskipun sempat menjadi barang rampasan perang oleh Belanda.
Fadli berharap keris-keris lain yang bersejarah dapat segera kembali ke Indonesia.
"Keris Diponegoro ada 3 buah, ada di ruang yang sama di Museum Volkenkunde. Yang dibawa ini Nogo Rojo. Dua keris Diponegoro dhapur Nogo Siluman yang legendaris belum terbawa. Ya mungkin next time ya. Berikut ini fotonya, yang kiri ber-luk, yang kanan lurus. Tangguh HB sepuh," ujarnya.
Untuk diketahui, Raja Belanda Willem Alexander dan Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti tengah melakukan kunjungan kenegaraan di Indonesia.
Di tengah-tegah kunjungan tersebut, mereka sekaligus mengembalikan keris milik Pangeran Diponegoro yang sempat hilang.
Terkait itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut baik kembalinya keris yang sempat hilang. Hal itu disampaikan Jokowi saat menerima raja dan ratu Belanda di Istana Kepresidenan di Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/3/2020).
Keris berwarna keemasan tersebut ditempatkan tak jauh dari mimbar pidato Raja Belanda dan Presiden Jokowi.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim terlihat menjelaskan perihal keris tersebut kepada Presiden Jokowi dan Raja Belanda.
Keris itu dikabarkan sempat hilang dan pada akhirnya ditemukan di Museum Volkenkunde, Leiden, Belanda. Setelah melalui penelitian panjang yang mendalam yang juga diperkuat ahli dari kedua negara.
Sebelumnya disebutkan keris itu didapatkan Pemerintah Belanda saat penangkapan Pangeran Diponegoro setelah perang besar antara 1825-1830.
Kolonel Jan-Baptist Cleerens kemudian memberikan keris Pangeran Diponegoro itu sebagai hadiah untuk Raja Willem I pada tahun 1831.
Keberadaan keris tersebut sempat menjadi teka-teki setelah Koninklijk Kabinet van Zeldzaamheden (KKZ) bubar. KKZ merupakan tempat koleksi khusus kabinet Kerajaan Belanda.
Benarkah apa yang diungkapkan Fadli Zon sial keris yang dikembalikan Raja Belanda ke Indonesia bukan keris Naga Siluman milik Pangeran Diponegoro. (Suara.com/ Rifan Aditya).