Hitekno.com - Muncul postingan dari netizen dengan akun Nabila Putri melakukan hate speech atau ujaran kebencian kepada Presiden Joko Widodo dan menuduh Presiden Jokowi meniadakan salat jumat di masjid.
Ia melampirkan foto Presiden Jokowi yang telah disunting dan menyertakan narasi yang menyebut presiden sebagai dajjal. Foto dan status itu diunggah melalui Facebook dan sempat viral.
Berikut narasinya:
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Ada Hewan Langka Berkeliaran saat India Lockdown?
Ini dajjal Indonesia cuma gara-gara virus corona kok salat Jumat ditiadakan sih. Pemerintah macam apa kau ini pak Jokowi alias (Dajjal), kiamat akan datang bila tempat suci Allah tidak ada penghuni, tidak ada yang beribadah di masjid.
Kok malah pak Jokowi alias (Dajjal) yang nyuruh orang tidak salat Jumat. Dari zaman Rasullah SAW, tidak ada yang namanya salat Jumat ditiadakan. Makanya pak Jokowi/Dajjal mikir dulu sebelum bertindak *nji*ng.
Percuma jadi presiden tapi otakmu tidak berpikir panjang. Virus corona itu sebenarnya makhluk tak kasat mata berarti bersekongkol dengan jin ataupun setan yang meruntuhkan agama Islam kita. Yang membuat kita lalai beribadah kepada Allah SWT.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Anies Telah Mark-up Jumlah Jenazah Korban Virus Corona?
Jadi yang tidak kuat imannya, tidak kuat fisiknya, virus tersebut akan mudah masuk ke tubuh kita. #MakanyaMikirDuluYaPakJokowi #OtakTolongDiPakaiBenar," tulis akun Facebook Nabila Putri.
Unggahan itu telah 776 kali dibagikan dan mendapat empat ribu komentar netizen. Terlepas dari ujaran kebencian yang dilakukan akun Nabila Putri, apakah benar Presiden Jokowi meniadakan salat Jumat di masjid?
PENJELASAN
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Virus Corona COVID-19 Dapat Menular Lewat Udara?
Berdasarkan cek fakta dan penelusuran Suara.com, tidak ditemukan berita terkait yang menyatakan Presiden Jokowi meniadakan salat Jumat di masjid karena corona.
Berdasarkan pencarian via Google dengan keyword "Tiadakan salat Jumat" ditemukan berita dari Suara.com berjudul "Dewan Masjid Kembali Tiadakan Salat Jumat di Masjid karena Corona".
Dalam berita tersebut, Ketua Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia (DMI) DKI Jakarta, Ma'mun Alayubi mengatakan bahwa dirinya menyerukan agar salat Jumat di masjid kembali ditiadakan guna mencegah penularan virus corona.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Umat Kristen Lantunkan Asmaul Husna Guna Hadapi Corona?
"Seruan ini kita perbaharui merujuk dari Fatwa MUI, seruan Gubernur DKI Jakarta dan Maklumat Kapolri, intinya tidak hanya fokus meniadakan salat Jumat saja, tapi aktivitas lainnya yang berkumpul di tempat ibadah," katanya.
Maka, jelas bahwa seruan tersebut bukan dari Presiden Jokowi melainkan dari Fatwa MUI, Gubernur DKI Jakarta, dan Maklumat Kapolri. Hal ini pun dilakukan demi kebaikan bersama untuk mengurangi laju penyebaran virus corona.
Selain itu, foto yang disertakan dalam unggahan tersebut merupakan hasil editan. Foto yang asli pertama kali diunggah oleh surat kabar luar negeri Time pada 21 Mei 2016.
KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas maka jelas bahwa unggahan tersebut memuat informasi yang keliru dan foto editan guna menghasilkan konten hate speech atau ujaran kebencian.
Itulah cek fakta postingan mengklaim Presiden Jokowi meniadakan salat Jumat yang ternyata tidak menar. Postingan ini tergologng konten hate speech atau ujaran kebencian. (Suara.com/ Ruhaeni Intan).