Hitekno.com - Sejak awal para analis dan pengamat teknologi komunikasi sudah peringatkan bahwa aplikai Zoom sangat berisiko untuk digunakan sebagai sarana rapat atau sekolah online, pasalnya celah keamanannya mudah dibobol dan menjadi korban zoombombing.
Lalu apa itu zoombombing? Kisah Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Wantiknas) Kamis hari ini (16/4/2020) mungkin bisa memberi Anda pencerahan.
Wantiknas pada hari ini menggelar diskusi virtual TIK-Talk edisi ke-19 dengan tema "Kolaborasi Multistakeholders untuk Memerangi Hoax dan Disinformasi di Tengah Pandemi COVID-19".
Baca Juga: Penampakan Viennetta Isi Tempe, Netizen: Penistaan Es Krim Mahal
Diskusi tersebut membahas seputar masalah hoaks dan misinformasi yang menambah keresahan masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
Satu setengah jam pertama, paparan dari para pembicara berlangsung dengan lancar, peserta diskusi pun menyimak sambil mengajukan pertanyaan lewat kolom obrolan atau chat di aplikasi.
Kegaduhan muncul begitu sesi tanya jawab dibuka, semula diperkirakan beberapa peserta lupa mematikan mikrofon sehingga suara mereka masuk ke forum diskusi.
Baca Juga: Jubir Corona Ucapkan Kalimat yang Sama, Netizen Buat Sindiran Menohok Ini
Kecurigaan muncul ketika lebih banyak orang yang berbicara dalam waktu yang bersamaan, dalam bahasa Inggris dan beberapa di antara mereka bahkan mengaktifkan video yang memperlihatkan aktivitas seperti sedang merokok hingga memuat gambar-gambar porno.
Penyelenggara dan peserta, melalui obrolan di fitur chat, akhirnya menyadari diskusi kali ini terkena zoombombing.
"Mohon maaf atas gangguan teknis yang terjadi. Saat ini kami panitia sedang memperbaiki dan terus memantau peserta yang join diskusi TIK-Talk agar tidak ada bombing. Sekali lagi, mohon maaf," tulis panitia di kolom obrolan Zoom.
Baca Juga: Siap Saingi HP Murah Android, Ini Spesifikasi iPhone SE 2020
Jadi, zoombombing merujuk pada peristiwa orang atau sekumpulan orang tidak dikenal, yang sebenarnya tidak diundang ke pertemuan tersebut, lalu mereka menginterupsi jalannya pertemuan.
Yang ironis dari peristiwa di atas adalah rapat Wantiknas itu diikuti oleh para pakar teknologi komunikasi dan pejabat Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Diskusi online menghadirkan beragam pembicara seperti Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemkominfo Widodo Muktiyo, Ketua Tim Pelaksana Wantiknas Ilham A. Habibie, dan anggota Wantiknas Garuda Sugardo.
Baca Juga: Berkedok Aplikasi, Skype dan Zoom Jadi Target Serangan Siber
Lebih ironis lagi, sejumlah analis dan pakar telekomunikasi sudah mewanti-wanti sejak lama bahwa Zoom bukan aplikasi yang aman. DPR belum lama ini juga sudah meminta kepada Menteri Kominfo untuk bukan saja tidak menggunakan Zoom, tetapi juga membuat aplikasi lain sebagai alternatif.(Suara.com/Liberty Jemadu)