Hitekno.com - Facebook sebagai media sosial di mana banyak informasi banyak beredar ikut memerangi penyebaran hoaks. Terutama tertama terkait COVID-19.
Semenjak COVID-19 dinyatakan sebagai darurat kesehatan masyarakat global pada Januari 2020, Facebook telah berupaya keras.
Facebook berupaya menghubungkan orang-orang dengan informasi yang akurat dari para ahli kesehatan dan menjaga agar informasi salah tidak menyebar.
Baca Juga: Pura-pura Jadi Semut, Grup Absurd di Facebook Ini Punya Banyak Pengikut!
Sekarang Facebook telah mengerahkan lebih 2 juta orang, termasuk dari WHO dan otoritas kesehatan lain melalui pusat informasi COVID-19.
Juga lebih dari 350 juta orang telah mengklik dan mempelajari lebih lanjut pusat informasi COVID-19 yang disediakan Facebook.
Menghubungkan orang dengan informasi yang kredibel hanya setengah danri tantangan. Menghentikan penyebaran informasi yang salah dan konten berbahaya tentang COVID-19 jadi konsern penting Facebook.
Baca Juga: Facebook Kucurkan Rp 369 Miliar untuk Biaya Keamanan Mark Zuckerberg
Itulah sebabnya Facebook menggandeng lebih dari 60 organisasi cek fakta di seluruh dunia dan menjangkau lebih dari 50 bahasa.
Sejak awal Maret, Facebook telah menambah mitra baru. Yakni MyGoPen dari Taiwan, AFP dan dpa dari belanda, juga Reuters di Inggris.
Untuk mendukung mitra kerja cek fakta, Facebook telah mengumumkan program hibah 1 juta dolar. Dan sejumlah mitra mendapatkan dana hibah ini.
Baca Juga: Khusus Pasangan, Facebook Rilis Aplikasi Tuned
Lewat rilis resminya, Facebook mengumumkan pengucuran dana hibah kepada 13 organisasi cek fakta di seluruh dunia.
Setelah sebuah konten dinilai hoaks atau palsu oleh pemeriksa fakta, Facebook akan mengurangi distribusinya dan menampilkan label peringatan.
Selama Maret 2020 kemarin, Facebook telah menampilkan peringatan atau warning pada 40 juta postingan terkait COVID-19.
Baca Juga: Dituduh Jual Data Pengguna ke Facebook, Ini Jawab Aplikasi Zoom
Pemerian warning ini berdasarkan sekitar 4 ribu artikel cek fakta dari para mitra independen tersebut.
Setelah melihat warning ini, 95 persen pengguna tidak melanjutkan untuk melihat konten asli. Cara ini dilakukan untuk melawan hoaks.
Kali ini, Facebook menambahkan beberapa langkah tambahan untuk memerangi informasi yang salah atau hoaks terkait COVID-19.
Menginformasikan Orang yang Berinteraksi dengan Klaim COVID-19 Berbahaya
Facebook akan mulai menampilkan pesan kepada orang-orang yang berinteraksi (like dan komentar) pada informasi yang salah terkait COVID-19.
Pesan ini akan menghubungkan informasi resmi dari WHO juga berbagai informasi yang lebih kredibel kepada pengguna.
Membuat Lebih Mudah Mendapatkan Fakta
Untuk memudahkan informasi akurat tenteng COVID-19, Facebook menambahkan bagian baru ke Pusat Informasi COVID-19 yaitu Get The Facts.
Dalamnya berisi artikel yang telah diperiksa lembaga cek fakta mitra Faebook yang membantah hoaks virus corona.
Artikel-artikel cek fakta dipilih oleh tim kurasi berita Facebook dan diperbarui tiap minggu. Sekarang tersedia di AS dan akan menambahkannya ke Berita Facebook AS juga.
Ketika pandemi ini berkembang, Facebook akan terus berfokus pada cara paling efektif mencegah kesalahan informasi dan tipuan berbahaya terkait COVID-19.
Itulah cara Facebook dalam melawan hoaks terkait COVID-19 dengan menyediakan informasi yang lebih kredibel.