BSSN Ungkap Serangan Siber Meningkat Selama Wabah Corona

Tidak bisa dipungkiri bahwa serangan siber terus terjadi di masa WFH dengan membawa isu terkait wabah COVID-19 atau virus corona.

Dinar Surya Oktarini | Amelia Prisilia

Posted: Selasa, 21 April 2020 | 09:45 WIB
Ilustrasi hacker. (Pixabay/ Pete Linforth)

Ilustrasi hacker. (Pixabay/ Pete Linforth)

Hitekno.com - Badan Siber dan Sandi Negara (BSNN) melalui akun Instagram resminya mengungkap serangan siber yang dilakukan penjahat siber menjadi meningkat selama masa wabah corona.

Memanfaatkan rasa ingin tahu masyarakat mengenai pandemi virus corona ini, penjahat siber menjalankan aksinya yang tentu saja berdampak buruk untuk siapa saja.

Data Pusat Operasi Keamanan Siber Nasional atau Pusopskamsinas BSNN mencatat bahwa ada 88.414.296 serangan siber yang terjadi sejak 1 Januari 2020 hingga 12 April 2020 lalu.

Baca Juga: Trending, Selamat Hari Kartini Banjir Cuitan Netizen di Twitter

Puncak serangan siber terjadi pada tanggal 12 Maret 2020 yang menyentuh angka 3.344.470 serangan. Lebih lanjut, BSNN mengungkap bahwa terjadi penurunan angka serangan siber saat kebijakan work from home atau WFH diberlakukan.

Walaupun menurun, tidak bisa dipungkiri bahwa serangan siber terus terjadi di masa WFH dengan membawa isu terkait wabah COVID-19 atau virus corona.

Serangan siber saat wabah corona. (instagram/bsnn_ri)
Serangan siber saat wabah corona. (instagram/bsnn_ri)

Jenis serangan siber yang paling banyak terjadi adalah trojan activity sebanyak 56 persen yang disusul dengan aktivitas information gathering sebanyak 43 persen dari total keseluruhan. 1 persen dari serangan siber ini merupakan web application attack.

Baca Juga: Mengklaim Diretas, Netizen Beri Bukti Tampilan Aneh di Zoom

Mengutip BSNN, data Pusopkamsinas BSNN hingga 12 April 2020 menemukan telah terjadi 25 serangan siber dengan 17 serangan global serta 8 serangan untuk satu negara. Bulan Januari 2020, serangan siber jenis Malicious Email Phising marak terjadi.

Menyusul Maret 2020, dengan isu virus corona, serangan siber jenis Trojan HawkEye Reborn, Blackwater malware, BlackNET RAT, DanaBot Banking Trojan, Spynote RAT, ransomware Netwalker, Cerberus Banking Trojan, malware Ursnif, Adobot Spyware, Trojan Downloader Metaploit, Projectspy Spyware, Anubis Banking Trojan, Adware, Hidden Ad, AhMyth Spyware, Metasploit, Xerxes Bot, dan Covid19 Tracker Apps.

Ilustrasi hacker. (pexels/pixabay)
Ilustrasi hacker. (pexels/pixabay)

Bulan April 2020, tercatat hanya satu serangan siber yaitu berjenis Malicious Zoom hal ini berkaitan dengan aplikasi Zoom yang telah disisipi Malicious Zoom dengan kode modul metasploit, adware, dan hiddenad/hiddad.

Baca Juga: Tempe vs Tahu, Meme Ini Membagi Netizen Jadi Dua Kubu

BSNN menjelaskan bahwa serangan siber ini dapat mempengaruhi berjalannya sistem elektronik dengan serangan virus, pencurian data, informasi pribadi, hak kekayaan intelektual perusahaan, hingga gangguan akses terhadap layanan elektronik.

Lebih lanjut, menangani serangan siber ini, BSNN menyarankan untuk segera melakukan pemulisan sistem dan data elektronik sesegera mungkin untuk menghindari dampak lebih parah dari ancaman ini.

Baca Juga: Poster Film Diedit Jadi Pesan Positif, Netizen Auto Salfok dan Geli

Berita Terkait
Berita Terkini

Inisiatif ini bertujuan membekali jurnalis dan staf media lokal dengan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam mengim...

internet | 22:25 WIB

Suara.com, Beritajatim.com dan ISTTS membantu media lokal dalam pemanfaatkan AI....

internet | 22:25 WIB

FlexiCicil hadir sebagai solusi inovatif bagi masyarakat Indonesia yang ingin memenuhi kebutuhan pembayaran....

internet | 10:31 WIB

REEL LIFE Film Camp memilih 24 peserta terbaik untuk berkecimpung di industri....

internet | 12:15 WIB

Modul Pelatihan Gemini Academy bisa diakses mandiri oleh guru-guru yang memiliki akun belajar.id....

internet | 13:13 WIB