Hitekno.com - Hampir 25 ribu kredensial email milik Organisasi Kesehatan Dunoa (WHO), Institut Kesehatan Nasional (NIH), dan Gates Foundation dicuri oleh kelompok pendukung Neonazi, serta membajaknya untuk menyebarkan kampanye pelecehan sambil berbagi teori konspirasi COVID-19.
Kejadian ini diketahui setelah SITE Intelligence Group, menemukan penumpukan data di seluruh email yang dicuri. Mereka menyebut, kebocoran keamanan ini merupakan upaya 'sayap kanan' untuk mempersenjatai pandemi Covid-19 dengan konspirasi yang provokatif.
Meskipun identitas pelaku peretas tidak berhasil diungkap, namun para ahli keamanan menemukan informasi tentang 4chan, sebuah papan pesan yang dikenal dengan konten yang penuh kebencian, serta Twitter dan saluran ekstremis sayap kanan pada aplikasi perpesanan Telegram.
Baca Juga: Terpopuler: Catatan Kuno Ungkap Kematian Manusia dan Viral Pria Simpan Lauk
Informasi yang dikumpulkan oleh peretas dan kelompok Neo Nazi diambil dengan tujuan berbagi teori konspirasi virus corona, termasuk menghubungkan HIV dengan Covid-19.
Dilansir laman Daily Mail, Minggu (24/4/2020), WHO telah mengonfirmasi bahwa alamat email yang terdaftar dalam sistem dan aplikasi eksternal diretas dan dipublikasikan, tetapi kata sandi telah diatur ulang untuk akun yang telah disusupi.
"Kemarin, pada 21 April, alamat email WHO yang terdaftar di sistem eksternal dan aplikasi diretas dan dipublikasikan," kata juru bicara WHO.
Baca Juga: Dipaksa Sujud, Aksi Bocah Ajarkan Salat Tarawih ke Mainannya Ini Kocak
Dari 6.835 alamat email yang dipublikasikan, terdapat 2.712 alamat email WHO, 457 di antaranya adalah alamat yang valid dan aktif.
"Tim keamanan siber WHO menjalankan program verifikasi untuk memeriksa alamat email dan kata sandi yang terbuka terhadap layanan otentikasi dan menemukan tidak ada satu pun dari 457 kredensial WHO yang dikompromikan," imbuhnya.
Sebagai tindakan pencegahan, kata sandi kredensial WHO kini telah disetel ulang untuk 457 pengguna akun yang alamat emailnya dibajak.
Baca Juga: Bug di Aplikasi Pesan Apple Membuat iPhone dan iPad Macet
Sementara itu, SITE mengatakan kepada Business Insider bahwa informasi tersebut digunakan oleh kelompok-kelompok ekstremis untuk menyebarkan teori informasi dan konspirasi yang salah tentang virus corona.
"Neo-Nazi dan supremasi kulit putih menerbitkan informasi secara agresif di berbagai platform online, menggunakannya untuk mempersenjatai pandemi Covid-19 dengan konspirasi mereka," kata Rita Katz, Direktur Eksekutif SITE.
Selain WHO, sebagian kecil kredensial email juga ditemukan di Gates Foundation, yayasan swasta kemanusiaan milik satu pendiri Microsoft Bill Gates yang belum lama ini menyumbang dana 150 juta dolar AS untuk penanggulangan Covid-19, dan di Universitas Kesehatan Internasional (NIH).(Suara.com/Tivan Rahmat)
Baca Juga: Bersama WHO, WhatsApp Rilis Stiker Bertema Physical Distancing