Hitekno.com - Beredar postingan di media sosial dengan video yang mengklaim kalau Bimbim Slank dianggap telah mengucapkan selamat kepada komunisme.
Narasi ini dibagikan oleh akun Twitter NyaiBack @CintaNKRI08 yang mengunggah sebuah video Bimbim yang sedang memberikan pernyataan.
Narasi dalam unggahan video itu berisi:
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Majalah Italia Tahun 1962 Ramalkan Virus Corona?
"Selama Dirimu Mimpin Jow @jokowi. Semua Terang Benderang Ttg Komunisme, Salah Satu Pendukung setia mu Mantan pemakai Narkoba .ternyata Saya Tahu siapa dia sekarang ? #RakyatKompakTumpasPKI"
Lantas benarkah Bimbim mengucapkan selamat kepada PKI?
Penjelasan
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Rapid Test di Bandara Soekarno-Hatta Harus Bayar?
Berdasarkan cek fakta dan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, unggahan yang memuat informasi bahwa Bimbim mengucapkan sesuatu terkait komunis adalah salah.
Dari pencarian yang dilakukan dengan menelusuri loho bertuliskan 'Boedoet' dalam video tersebut, ditemukan bahwa video itu serupa dengan yang diunggah oleh akun Boedoet 40 di @Boedoetcus.
Twit tersebut diunggah pada 21 Mei 2020 pukul 04.30 WIB yang memuat Bimbim sedang mengucapkan ulang tahun kepada sekoah Boedi Oetomo.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Wapres Sebut Nonton Konser Pahalanya Melebihi Berpuasa?
"Masih suasana#Boedoet112tahun. Kali ini ucapan selamat ulang tahun dari Bimbim Slank," cuit akun @Boedoetcus.
Selain itu, akun Slank Band (@slankdotcom) memberi klarifikasi terkait isi video tersebut.
"Kita lurusin ya guys di video ini #Bim2x ngucapin selamat hari hadi Boedoet yang diakhiri kalimat 'peace always'. Coba dengerin pelan-pelan, pakai headphone biar jelas. Nggak baik nyebarin fitnah/hoax, apalagi di bulan suci," tulis keterangan akun @slankdotcom.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Foto Jokowi Mau Jenius Seperti Saya Minum Ajinomoto?
Kesimpulan
Cek fakta pada unggahan yang mengebut bahwa Bimbim Slank mengucapkan selamat kepada Komunisme adalah klaim yang salah. Konten tersebut masuk dalam kategori konten yang menyesatkan dalam klasifikasi hoaks. (Suara.com/ Farah Nabilla).