Hitekno.com - Sempat beredar kabar yang mengklaim ada seorang tenaga kerja asing (TKA) asal China ketahuan saat menyusup di Bandara Banyuwangi.
Unggahan yang mengklaim ada TKA China yang ketahuan menyusup di Bandara Banyuwangi ini dibagikan oleh seorang pengguna Facebook Lowo Ijo.
Dalam postingannya, pengguna Facebook Lowo Ijo dengan melampirkan sebuah video sejumlah petugas tengah mengerumuni soerang tenaga kerja asing asal China.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Campuran Air Garam Dapat Hilangkan Virus Corona?
Narasi dalam unggahan Facebook itu adalah sebagai berikut:
"Cina RRC menyusup masuk melalui Bandara Banyuwangi. Ketahuan dan ditangkap
."
Lantas benarkah video itu merupakan rekaman penangkapan seorang TKA China karena menyusup di Bandara Banyuwangi?
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Kaesang Pernah Pakai Kaos Palu Arit?
Penjelasan
Berdasarkan cek fakta dan penelusuran Turnbackhoax.id --jaringan Suara.com, diketahui bahwa TKA asal China itu bukan berupaya menyusup melainkan menolak dipulangkan.
Video tersebut merupakan rekaman video berita yang diunggah kanal YouTube Tribun Timur pada Selasa (26/5/2020). Video itu diunggah dengan judul "TKA China Menolak Pulang, Tuntut Gajinya Dibayarkan Perusahaan di Bandara Banyuwangi".
Baca Juga: CEK FAKTA: Beredar Hoaks Mamah Dedeh Meninggal Dunia
TKA itu diketahui bernama Cui Chanqing. Ia menolak dipulangkan meski kontrak kerjanya telah selesai. Pasalnya, perusahaan tempatnya bekerja PT Sinoma Engineering belum memberikan upah kepadanya.
Cui mengamuk dan menetap di Bandara Banyuwangi. Selain itu, ia juga sempat merusak fasilitas milik bandara.
Petugas kepolisian setempat sempat bernegosiasi dengan Cui soal aksinya tersebut. Namun Cui menolak pulang sebelum gajinya bekerja dibayarkan oleh perusahaan.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Bimbim Slank Beri Ucapan Selamat Kepada Komunisme?
Kesimpulan
Berdasarkan cek fakta dan penjelasan tersebut, klaim bahwa seorang TKA China menyusup ke Bandara Banyuwangi dan tertangkap adalah salah, Unggahan Facebook itu masuk dalam hoaks kategori misleading content atau konten yang menyesatkan. (Suara.com/ Farah Nabilla).