Hitekno.com - Beredar postingan di media sosial yang membandingkan antara Presiden ke-2 RI Soeharto dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam postingan ini diklaim Presiden Jokowi membungkukkan badan saat menyalami WNA China.
Dalam postingan tersebut, Presiden ke-2 RI Soeharto tampak menjabat tangan seseorang dengan posisi tegak. Sementara Jokowi menjabat tangan seseorang dengan membungkukkan badan.
Foto itu diunggah oleh akun sosial media bernama Aprizal ke grup Anies Baswedan For President 2024, dengan narasi:
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Pesepeda di Monas Meninggal karena Pakai Masker?
B
E
D
A
KELAS
DULU KLAS VVIP
SEKARANG KELAS EKONOMI WK WK WK
# SEKARANGMAH KACAU
ZAMAN IKI
Lantas benarkah Presiden Jokowi bersalaman hingga membungkukkan badan kepada orang China?
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Anies Perpanjang PSBB Jakarta Sampai 18 Juni?
Penjelasan
Berdasarkan penelusuran cek fakta Turnbackhoax.id --jaringan Suara.com, klaim yang menyebut bahwa Presiden Joko Widodo menjabat tangan orang China hingga membungkukkan badan adalah klaim yang salah.
Pria berbaju putih yang disalami Jokowi dalam foto tersebut bukanlah warga negara (WNA) China, melainkan adalah Priyo Budi Santoso.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Kartun The Simpsons Prediksi Kantor Polisi Kebakaran?
Foto tersebut diambil pada jumat 4 April 2014 saat Jokowi dan Priyo Budi Santoso bertemu di acara ulang tahun buruh di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan.
Sementara itu, foto perbandingan yang menampilkan Presiden Soeharto tengah menjabat tangan seseorang dengan posisi tegak adalah ketika presiden ke-2 RI itu sedang bertemu dengan Liem Sioe Liong atau Sudono Salim, seorang pengusaha.
Foto Soeharto dan Sudono Salim itu diunggah oleh situs afandriadya.com pada 25 Februari 2018 dengan judul artikel "Liem Sioe Liong dan Salim Group, Pilar Bisnis Soeharto (1)".
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Usia Diatas 50 Tahun Dilarang ke Mal saat New Normal?
Kesimpulan
Hasil cek fakta pada konten yang menyebut klaim bahwa Jokowi bersalaman hingga membungkukkan badan pada WNA China adalah klaim yang salah. Konten tersebut termasuk hoaks dengan kategori konten yang menyesatkan. (Suara.com/ Farah Nabilla).