Zoom Tutup Akun Pengkritik Beijing, Dikendalikan Partai Komunis China?

Zoom mengakui menutup akun para pengkritik Pemerintah China soal Pembantaian Tiananmen yang tinggal di Amerika Serikat.

Agung Pratnyawan

Posted: Jum'at, 12 Juni 2020 | 21:30 WIB
Ilustrasi aplikasi Zoom. (Zoom)

Ilustrasi aplikasi Zoom. (Zoom)

Hitekno.com - Aplikasi Zoom kembali jadi sorotan banyak pihak. Kali ini, layanan aplikasi video konferensi ini dituduh telah menutup akun pengkritik Beijing atau pemerintah China.

Kabar paling baru, Zoom dituding sebagai perpanjangan tangan Partai Komunis China setelah perusahaan penyedia jasa meeting online tersebut menutup akun milik para aktivis pengkritik Beijing,

Dikabarkan karena akun tersebut telah menggelar diskusi soal sejarah Pembantaian Tiananmen, demikian diwartakan The Guardian.

Baca Juga: Cara Mengganti Background Zoom dengan Mudah

Para aktivis itu, yang tergabung dalam organisasi Humanitarian China, menggunakan Zoom untuk menggelar diskusi online mengenang peristiwa berdarah yang terjadi 31 tahun lalu, tepatnya pada 4 Juni 1989 tersebut.

Zoom sendiri mengakui adanya penutupan akun itu dan mengatakan kebijakan itu diambil sebagai bentuk ketaatan kepada aturan lokal.

"Seperti perusahaan global lainnya, kami harus taat terhadap hukum di tempat kami beroperasi," jelas juru bicara Zoom, "Ketika pertemuan digelar dengan anggota lintas negara, maka para peserta harus mengikuti aturan di negara masing-masing."

Baca Juga: 7 Background Zoom Kocak, Bikin Ngakak Saat Video Call

Tetapi penjelasan Zoom ini ada cacatnya. Akun-akun yang ditutup milik mereka yang tinggal di Amerika Serikat. Memang diskusi itu sendiri melibatkan ratusan peserta dari China.

Aplikasi Zoom. (Zoom.us)
Aplikasi Zoom. (Zoom.us)

Menurut Zhou Fengsuo, salah satu pemimpin mahasiswa dalam insiden pembantaian Tiananmen dan pendiri Humanitarian China, akun Zoom mereka baru diaktifkan kembali pada Rabu (10/6/2020) kemarin.

Mereka juga menuduh Zoom berada di bawah kendali langsung para pemimpin Partai Komunis China.

Baca Juga: Zoom Kembali Tingkatkan Sistem Keamanan, Tapi untuk Pengguna Berbayar

"Jika demikian, maka Zoom bekerja sama dengan pemerintahan otoriter dalam penghapusan memori pembantaian Tiananmen," tegas Humanitarian China dalam keterangan resminya.

China sendiri diketahui berusaha keras agar kenangan akan pembantaian Tiananmen, ketika militer China membantai lebih dari 1000 warga sipil termasuk mahasiswa yang sedang berdemonstrasi, dilupakan oleh publik. Pencarian soal pembantaian Tiananmen bahkan disensor dari internet di China.

Langkah Zoom yang menutup akun para pengkritik Beijing itu jug diprotes oleh PEN America, lembaga yang memperjuangkan kebebasan berpendapat.

Baca Juga: Tak Pernah Bertemu, Sepasang Kekasih Ini Tunangan via Zoom

"Zoom berpura-pura menjadi platform terbaik untuk perusahaan, sekolah, dan organisasi yang butuh cara komunikasi virtual. Tetapi ia tak bisa menjalankan fungsi itu, tetapi di saat yang sama menjadi perpanjangan tangan pemerintah China," kata CEO PEN America,Suzanne Nossel.

Itulah laporan baru yang menuduh Zoom telah dikendalikan Partai Komunis China setelah menutup akun pengkritip Beijing. (Suara.com/Liberty Jemadu).

Berita Terkait
Berita Terkini

Inisiatif ini bertujuan membekali jurnalis dan staf media lokal dengan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam mengim...

internet | 22:25 WIB

Suara.com, Beritajatim.com dan ISTTS membantu media lokal dalam pemanfaatkan AI....

internet | 22:25 WIB

FlexiCicil hadir sebagai solusi inovatif bagi masyarakat Indonesia yang ingin memenuhi kebutuhan pembayaran....

internet | 10:31 WIB

REEL LIFE Film Camp memilih 24 peserta terbaik untuk berkecimpung di industri....

internet | 12:15 WIB

Modul Pelatihan Gemini Academy bisa diakses mandiri oleh guru-guru yang memiliki akun belajar.id....

internet | 13:13 WIB