Ditanyai Tugas via WhatsApp Oleh Guru, Muridnya Malah Left Group

Guru tersebut sedih saat mengetahui muridnya left group dari WhatsApp.

Dinar Surya Oktarini

Posted: Selasa, 16 Juni 2020 | 19:45 WIB
Ilustrasi WhatsApp. (Unsplash/Christian Wiediger)

Ilustrasi WhatsApp. (Unsplash/Christian Wiediger)

Hitekno.com - Cerita sedih belum lama ini menimpa seorang guru di Malaysia. Ia tak digubris oleh muridnya di WhatsApp karena memberi tugas secara online karena negara tersebut harus lockdown akibat pandemi. 

Kisah ini terbongkar setelah putri dari guru tersebut membagikan kisah sedih ibunya di media sosial. 

Lewat akun Twitter-nya, putrinya yang bernama Anne @Ms4nne_ itu bercerita tatkala ibunya yang berprofesi sebagai guru tiba-tiba bertanya, mengapa grup Whatsapp yang ia buat bersama murid-murid tak menunjukkan tanda-tanda kehidupan.   

Baca Juga: Tersangkut di Bebatuan, Semangka Ini Bikin Netizen Terheran-heran

Ia pun kaget dan merasa sedih sekaligus ketika mengetahui grup itu sepi bukan karena telepon pintar milik ibunya rusak, melainkan karena seluruh murid meninggalkan grup atau left group. 

Dikutip dari World of Buzz, Anne pun melampirkan bukti dimana murid-murid ibunya serentak meninggalkan grup dan menyisakan sang guru sendirian di dalam grup tersebut. 

"Ibuku mengirim pesan berisi tugas sekolah kepada murid-muridnya yang tergabung dalam sebuah grup Whatsapp, tetapi murid-murid itu malah meninggalkan grup," kata @MS4nne_ dalam bahasa Melayu. 

Baca Juga: Realme X3 Superzoom Tak Punya Lubang Audio untuk Headset, Ini Alasannya

Murid left group usai ditanya tugas oleh guru (Twitter).
Murid left group usai ditanya tugas oleh guru (Twitter).

Awalnya, sang ibu hanya bertanya tentang kelanjutan tugas sekolah yang telah ia berikan sebelumnya. Namun, beberapa murid kemudian meninggalkan grup tanpa sepatah kata pun. Akhirnya, hanya tersisa satu orang murid yang ada di dalam grup. 

Namun, saat ia menambahkan tugas pada para siswa tersebut, muris terakhir di grup tersebut juga meninggalkan tanpa kata-kata seperti teman lainnya. 

Insiden ini membuat Anne merasa sangat sedih. Pasalnya, selama masa lockdown di Malaysia, para guru kerap menerima tuduhan menerima gaji buta. Hal ini diakibatkan sekolah-sekolah yang ditutup selama masa lockdown dan pembelajaran dilakukan secara virtual. 

Baca Juga: Kerangka Manusia Prasejarah Ditemukan Ilmuwan Terkubur di Sarang Beruang

"Aku rasanya ingin menangis waktu ibuku bertanya kenapa murid-muridnya tidak memberikan respon sama sekali. Waktu aku cek, mereka semua ternyata sudah meninggalkan grup," terang Anne.

Namun, berkat ceritanya itu, Anne berhasil membuktikan kepada publik bahwa guru-guru di sana juga mengalami masa sulit selama lockdown. Para guru tak mendapatkan gaji buta seperti kabar yang beredar dan dituduhkan kepadanya karena pembelajaran secara online. (Suara.com/Ruhaeni Intan)

Baca Juga: Usai Diuji di India, Fitur Pembayaran via WhatsApp Dirilis di Brasil

Berita Terkait
Berita Terkini

Unlimited Suka-Suka memberikan akses internet dengan memberikan jaminan terkoneksi ke layanan 4G Smartfren selama masa b...

internet | 13:00 WIB

Workshop ini merupakan kolaborasi antara UAJY dan Suara.com yang didukung oleh Program Dana Padanan Kemendikbud....

internet | 17:04 WIB

VPN online memungkinkan pengguna internet di Indonesia untuk terhindar dari risiko keamanan siber....

internet | 17:26 WIB

Program Dell AI untuk Telekomunikasi, yang merupakan bagian dari Dell AI Factory, menjawab semua tantangan tersebut deng...

internet | 15:13 WIB

Zoho Analytics versi baru ini menambahkan kekuatan, kecerdasan, dan fleksibilitas untuk melayani lebih banyak bisnis....

internet | 15:04 WIB