Hitekno.com - Sejak pandemi membuat banyak pergeseran dari kebiasaan masyarakat, salah satunya adalah beraktivitas memakai layanan berbasis digital seperti website.
Hal ini juga terjadi pada perilaku ekonomi masyarakat yang kini banyak melakukan transaksi secara online.
Menariknya, perubahan gaya hidup yang dikenal dengan adaptasi kebiasaan baru ini menjadi peluang bagi sebagian pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Wapres Sebut Dampingi Presiden Rapat di Istana Kodok?
Menurut Senior Data Analyst Niagahoster Yogi Maulana, pandemi Covid-19 berpengaruh pada pembuatan akun website baru, yang didominasi untuk keperluan jual beli online.
Sebagai penyedia layanan web-hosting domain dan server, Niagahoster menemukan adanya kenaikan aktivasi hosting untuk keperluan membuat website sebesar 11,16 persen di bulan April dan 7,25 persen di bulan Mei.
"Biasanya di kuartal II tiap tahun atau memasuki bulan puasa, kami mengalami penurunan karena fokus masyarakat adalah untuk membeli kebutuhan-kebutuhan primer dan sekunder. Namun karena pandemi Covid-19, kebutuhan masyarakat untuk go online justru meningkat," terang Yogi dalam sebuah webinar yang dihelat Kamis (25/6/2020).
Baca Juga: Razer SEA Invitational 2020 Gandeng Samsung dan Sitic Sebagai Partner
Yogi melanjutkan, peningkatan jumlah aktivasi hosting website ini berbanding lurus dengan kenaikan jumlah pemilik bisnis yang membuka website melalui Niagahoster, yaitu meningkat sebesar 32,96 persen di bulan April.
Sebagaimana yang sudah diketahui, pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa kota di Indonesia dimulai pada bulan tersebut.
"Pembatasan aktivitas secara fisik, membuat titik kumpul masyarakat berpindah dari pertemuan tatap muka ke online atau virtual. Ini menandakan bahwa dunia maya, ruang digital, merupakan kenormalan baru yang harus kita sambut bersama,” pungkas Ade.
Baca Juga: Via Website, Google Duo Kini Bisa Digunakan Hingga 32 Peserta
Di sisi lain, CEO Niagahoster Ade Syah Lubis mengatakan bahwa pandemi Covid-19 justru membuka peluang usaha baru bagi para pelaku UMKM.(Suara.com/Tivan Rahmat)