Subak Terdaftar di UNESCO, Google Rayakan Lewat Doodle Hari Ini

Google merayakan sistem irigasi yang digunakan dalam bercocok tanam padi di Bali, Indonesia.

Dinar Surya Oktarini

Posted: Senin, 29 Juni 2020 | 12:49 WIB
Google Doodle. (Google)

Google Doodle. (Google)

Hitekno.com - Sistem irogasi yang digunakan bercocok tanam padi di Bali, Indonesia terdaftar sebagai situs Warisan Dunia UNESCO pada hari ini, Senin (29/6/2020) di tahun 2012 lalu, kali ini Google ingin merayakan lewat Doodle.

Google memperingatinya melalui doole yang muncul pada halaman utama pencarian hari ini. Doodle tersebut menampilkan kata "Google" berwarna hijau yang ditulis menyerupai subak, di mana di belakangnya terdapat beberapa undakan sawah lainnya.

Sisi kiri terlihat seorang petani memakai caping atau topi yang umum digunakan petani yang terbuat dari bambu. Petani tersebut juga memakai masker penutup wajah dan tengah duduk di atas saung.

Baca Juga: Penerus C-Series, Yuk Intip Realme C11 yang Dirilis Besok

Sementara di bagian sisi kanan terlihat pura yang tertutupi kain kotak-kotak hitam putih atau kain catur Bali di bagian bawahnya. Di bagian bawah doodle pun terlihat beberapa tangkai padi yang telah menguning.

Doodle ini dibuat oleh Hana Augustine, seniman berbasis di Indonesia. Lewat doodle tersebut, Hana berharap banyak orang dapat belajar tentang asal usul subak.

"Ketika saya memulai penelitian, saya kagum mengetahui bahwa subak berasal dari negara kami karena banyak negara menggunakan sistem tersebut hari ini. Ketika orang bepergian ke Indonesia atau negara lain dan melihat sistem irigasi ini di sawah, saya harap mereka berkata, 'Hei! Tahukah kamu bahwa subak berasal dari Indonesia?'"ucap Hana dalam sesi tanya jawab bersama Google saat membuat doodle tersebut.

Baca Juga: Potret Bocah Ketahuan Berenang di Pantai Ini Viral, Netizen: Sabetan Maut

Hana menambahkan, dirinya ingin menyoroti bahwa subak tidak dapat bertahan hidup tanpa kerja keras petani.

"Para petani ini sering diabaikan, namun kami mengkonsumsi hasil kerja mereka setiap hari," ujarnya lagi.

Jaringan kanal, terowongan, dan bendungan dimanfaatkan petani-petani di Bali untuk mempertahankan sawah yang subur dan hidup dalam simbiosis dengan alam selama lebih dari seribu tahun.

Kata subak tidak hanya merujuk pada infrastruktur irigasi, tetapi juga pada tradisi sosial koperasi yang mengelilinginya. Melalui sistem ini, pasokan air yang terbatas dikelola secara damai melalui sekitar 1.200 kolektif petani individu.

Baca Juga: Ajak Orang di Rumah, Google Doodle Hari Ini Hadirkan Game Pac-Man

Google Doodle hari ini, Subak. [Screenshot]
Google Doodle hari ini, Subak. [Screenshot]

Subak dianggap sebagai cerminan dari filosofi Bali kuno Tri Hita Karana, yang berarti tiga penyebab kesejahteraan dan menggambarkan cita-cita, kerohanian, antarpribadi, dan harmoni alam.

Dilansir dari laman resmi Google doodle, ideologi ini diturunkan dari generasi ke generasi sejak sistem subak pertama kali dibuat pada awal abad ke-9.

Google Doodle bergambar Subak ini hanya muncul untuk pengguna di Indonesia yang dipajang di halaman utama raksasa pencari Google hari ini. (Suara.com/Lintang Siltya Utami)

Baca Juga: Kampanye Tetap di Rumah, Google Doodle Hadirkan Permainan Cabai

Berita Terkait
Berita Terkini

Inisiatif ini bertujuan membekali jurnalis dan staf media lokal dengan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam mengim...

internet | 22:25 WIB

Suara.com, Beritajatim.com dan ISTTS membantu media lokal dalam pemanfaatkan AI....

internet | 22:25 WIB

FlexiCicil hadir sebagai solusi inovatif bagi masyarakat Indonesia yang ingin memenuhi kebutuhan pembayaran....

internet | 10:31 WIB

REEL LIFE Film Camp memilih 24 peserta terbaik untuk berkecimpung di industri....

internet | 12:15 WIB

Modul Pelatihan Gemini Academy bisa diakses mandiri oleh guru-guru yang memiliki akun belajar.id....

internet | 13:13 WIB