Hitekno.com - Sebuah postingan di media sosial mengklaim massa dalam demo 16 Juli 2020 mencapai triliunan peserta. Postingan ini juga disertai foto suasana demonstrasi dengan banyak peserta berbaju putih.
Postingan foto tersebut diklaim juga kalau triliunan massa telah memenuhi dinding Gedung DPT dan tiang Monas pada aksi demonstrasi 16 Juli 2020 lalu.
Foto itu diunggah oleh sebuah akun Facebook Wasgen Ramadana Boy dengan narasi sebagai berikut:
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Ini Penampakan Pusat Judi Terbesar Arab Saudi?
"16 Juli 2020 Jakarta putih. Triliunan manusia membludak memenuhi dinding Gedung DPR dan tiang Monas".
Lalu benarkah bahwa foto tersebut merupakan potret demonstran pada 16 Juli 2020 yang memenuhi Gedung DPR dan tiang Monas?
Penjelasan
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Kaos Gambar Banteng Laris Setelah Bendera PDIP Dibakar?
Berdasarkan cek fakta dan penelusuran Turnbackhoax.id -jaringan Suara.com, klaim yang menyebut bahwa foto tersebut merupakan para demostran yang memenuhi dinding Gedung DPR dan tiang Monas di aksi demo tanggal 16 Juli 2020 adalah klaim yang salah.
Faktanya, foto itu adalah hasil suntingan dari sebuah potret momen aksi demo tanggal 2 Desember 2016 yang bertajuk aksi 212.
Dalam foto aslinya, massa berpakaian putih-putih itu memenuhi jalan M. H. Thamrin di sekitaran gedung Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi serta Kementerian Agama.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Mendagri Tito Karnavian Memutuskan Berideologi Komunis?
Foto tersebut pernah diunggah di sebuah situs melekpolitik pada 3 Desember 2019 dengan judul "Parah! Jumlah Peserta Reuni 212 Di-Mark Up Wan Aibon, Apalagi Jumlah Anggaran".
Selain itu, anggota DPD dari DKI Jakarta Fahira Idris juga pernah mengunggah foto itu pada 2 Desember 2016.
Kesimpulan
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Istana Resmi Memperbolehkan PKI di Indonesia?
Hasil cek fakta pada foto yang disebut merupakan potret demonstan 16 Juli 2020 yang berjumlah triliunan hingga memenuhi gedung DPR dan tiang Monas adalah sebuah klaim yang salah. Konten tersebut diunggah dengan narasi yang dimanipulasi sehingga terindikasi sebagai konten hoaks. (Suara.com/ Farah Nabilla).