Hitekno.com - CEO SpaceX, Elon Musk secara blak-blakan ungkap isi DM di Twitter pribadinya dalam sebuah wawancara dengan New York Times.
Hal ini ia ungkapkan, usai terjadi peretasan besar-besaran yang menyeret beberapa nama petinggi teknologi di Twitter beberapa waktu lalu.
Elon Musk salah satu dari lebih 100 akun Twitter yang diretas dan mencuitkan iklan Bitcoin.
Baca Juga: Ilmuwan Ini Bagikan "Cara Mengontrol Mimpi", Begini Penjelasannya
Oleh karena itu, pihak Twitter mengatakan mungkin saja hacker mengunduh isi DM di Twitter pribadi dari beberapa orang tersebut.
Namun sepertinya, CEO Tesla ini tak khawatir mengenai hal tersebut, pasalnya isi DM Elon Musk sebagian besar berisi dari meme.
Dilansir dari laman The Verge, ''Saya tak begitu khawatir tentang DM saya dipublikasikan, secara keseluruhan DM saya sebgian besar terdiri dari meme meme'' kata Musk dalam wawancara tersebut.
Baca Juga: Usai Dekati Pluto, Astronom Cari Target Baru New Horizons
Selama percakapan tersebut, Elon Musk juga mengatakan dia memiliki akun Instagram ''rahasia'' untuk melihat tautan atau hal-hal yang dikirimkan netizen padanya.
Sebelumnya, beberapa akun Twitter seperti Bill, Gates, Barack Obama hingga Elon Musk diketahui diretas dan mencuitkan iklan bitcoin.
Hacker pembobol Twitter diketahui masih sempat meraup keuntungan dari transaksi Bitcoin, karena dalam cuitan yang ditulis para hacker tersebut.
Baca Juga: Usai Tersebar Video Mesra dengan Listy Chan, Ericko Lim Buka Suara
Diketahui hacker tersebut meraup 280 ribu AS atau sekitar Rp 4,1 miliar.
Hal tersebut diungkapkan oleh Coinbase yang merupakan platform jual-beli Cryptocurrency.
Dilansir dari The Verge, Coinbase menghentikan pelanggan yang mengirim Bitcoin ke hacker dengan nominal hampir Rp 4,1 miliar.
Baca Juga: Elon Musk Klaim Chip Neuralink Bisa Putar Musik Langsung ke Otak
Coinbase menghentikan transaksi tersebut, pasalnya pelanggan diketahui mentrasfer Bitcoin pada hacker yang dimasukkan ke daftar hitam.
Juru bicara Coinbase mengatakan jika ia memperhatikan terjadinya scam dan memblokir transaksi dalam beberapa menit saat pembobolan di Twitter terjadi.
Hingga kini pihak Twitter masih terus melakukan penyelidikan, diketahui bahwa 130 akun menjadi sasaran para peretas yang masuk ke akun untuk mencuitkan iklan bitcoin.