Hitekno.com - Kolaborasi lintas daerah dan bisnis telah menyatukan para startup terpilih yaitu MallSampah, Clean Up dan Gringgo sebagai penerima hibah (“Grantees”) untuk mengaplikasikan materi akselerasi bisnis yang mereka dapat ke dalam proyek bisnis untuk kemudian dipasarkan secara langsung.
Data menunjukkan terjadi perluasan bisnis pada para grantees serta peningkatan kemampuan pengelolaan sampah kemasan plastik pasca konsumsi atau PET (Polyethylene Terephthalate) dengan jumlah total sebanyak 282 ton atau rata-rata peningkatan sebesar 24% yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk proses daur ulang.
Sementara sampah yang berhasil dikelola secara keseluruhan (organik dan anorganik) mencapai 464%. Hal ini menunjukkan program Plastic Reborn 2.0 mampu mendorong generasi muda untuk berkolaborasi mencari solusi untuk ekosistem pengelolaan sampah kemasan plastik pasca konsumsi di masa mendatang.
Baca Juga: Tidak Sesuai Standar Produk, Shopee Hapus Penjualan Gedung DPR
Diluncurkan pada 17 Juli 2019, “Plastic Reborn 2.0” yang merupakan inisiatif yang dibangun oleh Coca-Cola Foundation Indonesia bersama Ancora Foundation, pada hari ini dengan bangga mengumumkan pencapaian dari program kolaborasi yang memiliki visi untuk mendorong terbangunnya ekosistem ekonomi sirkular termasuk penggunaan teknologi untuk mendorong terciptanya sistem persampahan dan daur ulang di Indonesia yang lebih efisien.
Wakil Ketua Pelaksana Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) Triyono Prijosoesilo, menyampaikan “Sejalan dengan visi global ‘World Without Waste’, CCFI bersama dengan mitra Ancora Foundation menginisiasi Plastic Reborn 2.0 sebagai wujud ambisi kami terhadap upaya pengurangan dampak limbah kemasan pasca konsumsi pada lingkungan. Para grantees berhasil mengembangkan kemampuan mereka dalam berkontribusi terhadap sektor industri pengolahan sampah dan daur ulang. Semangat tinggi mereka membuktikan bahwa apabila dikelola secara optimal, industri daur ulang limbah kemasan plastik pasca konsumsi di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar.”
‘Plastic Reborn’ hadir sebagai bagian dari pelaksanaan Visi “World Without Waste” di Indonesia, dimana program bertujuan mendorong perubahan perilaku generasi muda Indonesia akan pengelolaan sampah plastik khususnya kemasan plastik pasca konsumsi. Dalam ‘Plastic Reborn 2.0’ mendorong generasi muda untuk berkolaborasi menemukan solusi pengumpulan dan pengelolaan sampah kemasan plastik pasca konsumsi dengan memanfaatkan teknologi.
Baca Juga: Situs DPR Sempat Diretas, Kalimat Sindirannya Sangat Menohok
Direktur Eksekutif Ancora Foundation, Ahmad Zakky Habibie, mengungkapkan “Kami bangga atas semangat dari para grantees yang sangat tinggi dalam mencapai target dari program ini hingga mampu melebihi target semula. Melalui pendampingan pada program Plastic Reborn 2.0 yang telah berjalan selama 18 bulan, para startup terpilih telah sukses berkolaborasi mengembangkan kapasitas usaha mereka dengan adopsi teknologi dan juga pengembangan secara operasional. Melihat kesuksesan para grantees melalui program ini, kami ingin mengajak para pebisnis muda Indonesia untuk ikut memajukan industri daur ulang sampah kemasan plastik untuk turut mewujudkan kelestarian lingkungan hidup.”
Keberhasilan setiap grantees terpapar pada data ‘Plastic Reborn 2.0’ dimana terlihat peningkatan di bidang bisnis mereka. Tercatat dibandingkan tahun lalu, peningkatan jumlah sampah yang dikelola secara keseluruhan MallSampah mencapai volume 25.3 ton sampah atau sebesar 361.1%, Gringgo meningkat 473 ton atau mengalami peningkatan 136.2% dan Clean Up mencapai 134 ton sampah atau mencapai 893.3%.
Sementara di bidang kapasitas usaha, MallSampah mengalami peningkatan pengguna aktif sebanyak 5.000 pelanggan, pengguna aplikasi mobile apps sebanyak 17.000 orang, dengan lebih dari 200 mitra pengumpul sampah yang mendukung operasional perusahaan secara luas di Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Kabupaten Maros dan Kota Parepare. Selain itu, pencapaian Clean Up tercatat pada pertumbuhan jumlah pelanggan rumah tangga dan bisnis sebesar 100% yang tidak hanya berasal dari wilayah Kabupaten Gowa saja namun juga dari kota lainnya di Sulawesi Selatan.
Baca Juga: Dianggap Terlalu Seksi, Facebook Blokir Foto Bawang
Co-Founder MallSampah Adi Saifullah Putra, mengucapkan “Program akselerasi bisnis yang kami jalani telah mendorong MallSampah berinovasi dalam layanan pengelolaan sampah yang lebih baik dan mencapai pertumbuhan bisnis yang tinggi. Selain itu, bersama dengan Clean Up kami mengembangkan fitur “Mixed Waste” menjadi aplikasi mobile pertama dari MallSampah sebagai bentuk solusi layanan pengelolaan sampah yang terintegrasi dalam satu platform, mulai dari sumbernya sampai dengan pemrosesan terakhir.”
Hal senada disampaikan oleh Founder & General Manager Clean Up Indonesia Iqra Putra Sanur “Fitur Mixed Waste adalah salah satu hasil dari program pendampingan akselerasi bisnis dari ‘Plastic Reborn 2.0’ bersama para ahli. Saat ini kami telah memperbarui model bisnis perusahaan melalui kemitraan bersama MallSampah dan Gringgo yang salah satunya memanfaatkan pengembangan kapasitas bisnis dengan orientasi teknologi yang berdampak terhadap pertumbuhan usaha dari Clean Up.”
Sementara itu, CEO & Co-Founder Gringgo Febriadi Pratama, mengungkapkan “Pendampingan program Plastic Reborn 2.0 sangat mendukung dalam mengembangkan layanan dan kapasitas usaha Gringgo. Bersama dengan Clean Up, kami mengembangkan dukungan operasional Clean Up secara digital melalui “Smart Waste Platform”. Platform online ini dapat membantu menciptakan transparansi dan efektivitas yang lebih baik bagi para pekerja sampah. Harapan kami model ini nantinya dapat diaplikasikan di wilayah lainnya di Indonesia. Melalui Clean Up, kini Gringgo telah memperluas operasional kami melalui pengembangan data di wilayah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.”
Baca Juga: Cara Baru Cari Info Layanan, IM3 Ooredoo Hadirkan Official WhatsApp
Berdasarkan hasil yang dicapai melalui program ini, para startups terpilih telah dapat meningkatkan kapabilitas mereka dalam mengelola sampah plastik dengan jumlah rata-rata sebesar 81% dengan total 712 ton atau rata-rata sebanyak 21 ton setiap bulannya.
“Pada Plastic Reborn 2.0’ menunjukkan dua faktor keberhasilan program terdapat dalam proses akselerasi bisnis dan kolaborasi sebagai kunci bagi para grantees menjalankan bisnis yang berkelanjutan. Kami sangat bangga atas hasil yang telah dicapai dari Plastic Reborn 2.0 dan berharap kegiatan ini dapat menjadi role-model yang diikuti oleh generasi muda dan daerah lain untuk mewujudkan pengelolaan sampah plastik Indonesia yang lebih baik,” tutup Wakil Ketua Pelaksana Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) Triyono Prijosoesilo.