Menurut Kominfo, WhatsApp Group Jadi Sarang Hoaks

Menurut Kominfo, WhatsApp Group merupakan salah satu jalur penyebaran hoaks.

Agung Pratnyawan

Posted: Selasa, 27 Oktober 2020 | 13:00 WIB
Ilustrasi WhatsApp. (Pixabay/arivera)

Ilustrasi WhatsApp. (Pixabay/arivera)

Hitekno.com - Pasti tak asing dengan WhatsApp Group, tempat berkumpul teman hingga keluarda dan rekan kerja. Namun siapa sangka, layanan ini malah jadi sarang persebaran hoaks.

Hal ini disampaikan oleh Dirjen Informasi Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Widodo Muktiyo. Ia menampaikan persoalan infodemic atau penyebaran disinformasi biasanya membesar melalui WhatsApp Group.

"Jadi persoalan sekarang infodemic biasa besar dari WhatsApp Group. Ini menjadi tantangan," ujar Widodo saat menjadi pembicara dalam sesi dua webinar Refleksi Satu Tahun Pemerintahan Jokowi-Amin, bertema Memaksimalkan Performa Pemerintahan di tengah Pandemi, yang diselenggarakan tim Jubir Presiden RI, secara virtual di Jakarta, Senin (26/10/2020).

Baca Juga: Fitur di WhatsApp Ini Bakal Berbayar, Begini Detailnya

Dia menjelaskan bahwa saat ini muncul fenomena virtual yakni era post truth dan echo chamber. Dalam era post truth seseorang, bermodalkan pengikut yang banyak di media sosial dapat memengaruhi publik meskipun hanya memberikan informasi bohong. Akibatnya dinamika komunikasi publik mengalami persaingan untuk mengklaim kebenaran.

Sementara itu echo chamber adalah fenomena ketika seseorang hanya percaya pada kelompoknya, karena di media sosial ia dikelilingi dan hanya mengakses informasi dari lingkaran kelompoknya saja. Alhasil informasi digaungkan dan dipercaya kelompoknya meskipun belum tentu kebenarannya.

Ilustrasi WhatsApp. (Pixabay/antonbe)
Ilustrasi WhatsApp. (Pixabay/antonbe)

Dua fenomena, kata dia, yang turut membuat upaya membersihkan dunia virtual dari disinformasi atau hoaks menjadi sangat sulit.

Baca Juga: Tak Perlu Panik, Ini 5 Cara Mengatasi WhatsApp Tidak Bisa Video Call

"Karena ada situasi di mana semua orang bisa memproduksi, bisa mengonsumsi, bisa mendistribusi (informasi). Dan munculah kondisi infodemic," kata dia.

Dia mengatakan persoalan selama pandemi COVID-19 tidak hanya persoalan kesehatan, namun juga persoalan informasi yang tidak sehat atau hoaks.

Berdasarkan laporan Kominfo, berita bohong atau hoaks paling banyak dalam perjalanan pandemi Covid-19 terjadi pada Maret. Sementara aplikasi yang paling banyak memproduksi dan mendistribusi informasi adalah Youtube.

Baca Juga: Terlalu Berisik? Ini Cara Mute Grup WhatsApp Selamanya

Dia menekankan bahwa cyberdrone yang dimiliki Kominfo masih mampu memonitor disinformasi yang terjadi di Youtube, Facebook, Instagram dan seterusnya. Namun Kominfo kesulitan memantau disinformasi yang menyebar dan membesar melalui WhatsApp Group yang sistemnya bersifat tertutup.

"Ini menjadi tantangan. Performa pemerintah bisa jadi sudah baik, tapi karena dibolak-balik publik yang tidak suka, publik yang iseng, maka melahirkan situasi itu (infodemic)," kata dia.

Itulah menurut Kominfo WhatsApp Group telah menjadi penyebaran hoaks. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

Baca Juga: Fitur Belanja Bakal Hadir ke WhatsApp, Kapan?

Berita Terkait
Berita Terkini

Inisiatif ini bertujuan membekali jurnalis dan staf media lokal dengan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam mengim...

internet | 22:25 WIB

Suara.com, Beritajatim.com dan ISTTS membantu media lokal dalam pemanfaatkan AI....

internet | 22:25 WIB

FlexiCicil hadir sebagai solusi inovatif bagi masyarakat Indonesia yang ingin memenuhi kebutuhan pembayaran....

internet | 10:31 WIB

REEL LIFE Film Camp memilih 24 peserta terbaik untuk berkecimpung di industri....

internet | 12:15 WIB

Modul Pelatihan Gemini Academy bisa diakses mandiri oleh guru-guru yang memiliki akun belajar.id....

internet | 13:13 WIB