Langgar Kebijakan, YouTube Tak Hapus Video Klaim Trump Menang

YouTube sendiri mengatakan jika video tersebut melanggar kebijakan namun tetapi bisa tayang tetapi tanpa iklan.

Dinar Surya Oktarini

Posted: Kamis, 05 November 2020 | 18:15 WIB
Ilustrasi YouTuber. (Unsplash/ NordWood Themes)

Ilustrasi YouTuber. (Unsplash/ NordWood Themes)

Hitekno.com - Pemilihan presiden di Amerika Serikat tahun ini merupakan salah satu pemilihan yang banyak menguji sistem di dunia digital. Setelah kabar hoaks yang menyebar cukup cepat di Twitter, kini giliran YouTube.

Kali ini sebua video yang mengklain kemenangan Presiden Donald Trump beredar di YouTube. Tentu saja hal ini melanggar kebijakan, pasalnya perhitungan suara pemilihan presiden Amerika Serikat belum diumumkan secara resmi.

Dilansir dari laman Crunch, video berjudul ''Trump Won'' yang diunggah One American News Network (OAN) diunggah pagi ini dan membuat heboh.

Baca Juga: Jangkau Generasi Muda, Resso Luncurkan Paket Khusus Pelajar

Pada video yang diunggah di YouTube tersebut, salah satu pembaca berita OANN mengatakan jika Trump telah memenangkan pemilihan presiden periode kedua dan menyamakan penghitungan surat suara dan mencoba mencurangi pilpres.

Donald Trump. (Instagram/ realdonaldtrump)
Donald Trump. (Instagram/ realdonaldtrump)

Meski informasi yang disampaikan melalui YouTube tersebut melanggar kebijakan konten dan berisi informasi yang salah, namun YouTube enggan menghapus video klaim kemenangan Trump.

YouTube sendiri mengatakan jika video tersebut melanggar kebijakan namun tetapi bisa tayang tetapi tanpa iklan.

Baca Juga: Harga iPhone 12, iPhone 12 Pro, iPhone 12 Pro Max, dan iPhone 12 Mini

Salah satu juru bicara YouTube mengatakan terkait kebijakan mereka tentang berita yang tidak benar terkait pilpres mencakup konten seperti waktu, tempat atau cara hingga persyaratan suara dan menghalangi pemungutan suara yang tidak diperbolehkan.

Sedangkan video Trump tersebut tidak sampai pada levele kebijakannya sehingga tak dihapus.

Kebijakan YouTbe terkait Pilpres Amerika Serikat ini membingungkan dan berbanding terbalik dengan media sosial lainnya yang lebih tegas seperti Facebook dan Twitter.

Baca Juga: Udil Ungkap Harga Transfer Antimage ke Tim Baru, Capai Rp 600 Juta?

Berita Terkait
Berita Terkini

Inisiatif ini bertujuan membekali jurnalis dan staf media lokal dengan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam mengim...

internet | 22:25 WIB

Suara.com, Beritajatim.com dan ISTTS membantu media lokal dalam pemanfaatkan AI....

internet | 22:25 WIB

FlexiCicil hadir sebagai solusi inovatif bagi masyarakat Indonesia yang ingin memenuhi kebutuhan pembayaran....

internet | 10:31 WIB

REEL LIFE Film Camp memilih 24 peserta terbaik untuk berkecimpung di industri....

internet | 12:15 WIB

Modul Pelatihan Gemini Academy bisa diakses mandiri oleh guru-guru yang memiliki akun belajar.id....

internet | 13:13 WIB