Diam-diam China Luncurkan Saterlit Jaringan 6G, Jadi yang Pertama

Saat negara lain masih berkutat di 5G, China sudah bersiap menyambut jaringan 6G.

Agung Pratnyawan

Posted: Senin, 16 November 2020 | 13:30 WIB
Ilustrasi jaringan 6G. (YouTube/ Phonly)

Ilustrasi jaringan 6G. (YouTube/ Phonly)

Hitekno.com - Di saat Amerika Serikat (AS) dan negara lain berkutat dengan koneksi cepat 5G, China diam-diam sudah bersiap menyambut jaringan 6G. Bahkan diam-diam telah meluncurkan satelit untuk teknologi ini.

Diwartakan Suara.com, satelit yang diluncurkan China disebut Star Era-12 tersebut telah memiliki pita frekuensi yang sangat tinggi sehingga harus diuji di luar angkasa sehingga sinyalnya tidak akan hilang semudah di udara.

Thyagarajan Nandagopal dari National Science Foundation, seberapa cepat pita tersebut tidak diketahui, tetapi Nandagopal memperkirakan kisaran 100-500 Ghz atau 100 kali lebih cepat dari 5G.

Baca Juga: 10 Kali Lipat Kecepatan 5G, Jepang Bersiap Mengembangkan 6G

Menurut Profesor Tommaso Melodia, yang mengepalai Northeastern University’s Institute untuk Wireless Internet of Things, konektivitas 6G tersebut akan mendukung banyak hal, mulai dari komunikasi, telemedicine, hingga keamanan nasional.

Tak hanya itu, seiring dengan teknologi yang akan datang, banyak produk dan layanan yang akan mengalirkan miliaran dolar ke dalam ekonomi global, sama seperti jaringan 5G yang dibawa Uber, Instacart, dan Netflix.

Sebagai contoh pengimplementasian, jika Apple meluncurkan iPhone 6G, maka ponsel itu akan mampu mengunduh film resolusi tinggi dalam 8 detik dan 1.500 foto resolusi tinggi dalam waktu kurang dari satu menit.

Baca Juga: Kembangkan Teknologi 6G, Oppo Kucurkan Dana Rp 97,71 Triliun

Seorang ahli bedah di New York pun dapat menggunakan teknologi robotik, untuk mengoperasi pasien di California dan penggunaan robot di medan perang untuk mencari tentara yang terluka.

Ilustrasi teknologi jaringan internet 6G. [Shutterstock]
Ilustrasi teknologi jaringan internet 6G. [Shutterstock]

Melodia merasa Amerika Serikat tidak terlambat dalam perlombaan teknologi, tetapi menurutnya orang Amerika perlu mengingat betapa pentingnya penelitian komunikasi.

"Kami bersemangat dengan hal-hal lain seperti kecerdasan buatan dan kemajuan perangkat lunak seperti Cloud. Kami menganggap nirkabel sebagai sesuatu yang diberikan dan sekarang lebih menyadari karena pandemi, seluruh ekonomi kami bergantung pada penelitian komunikasi," kata Melodia, seperti dikutip New York Post, Senin (16/11/2020).

Baca Juga: China Resmi Mendirikan 2 Kantor Penelitian dan Pengembangan 6G

Menurut pakar urusan global NYU, Pano Yannakogeorgos, China mungkin belum menjadi pemenang dari permainan 6G, tetapi jelas sedang dalam perang PR. Peluncuran satelit tersebut memperjelas bahwa China ingin menjadi pelopor 6G, seperti halnya untuk jaringan 5G.

Pemerintah China sebelumnya menetapkan jangka waktu lima tahun untuk tujuan strategis 5G. Yannakogeorgos tidak menyangkal bahwa China telah berhasil. Negara itu kini adalah raja 5G, sama seperti Inggris.

Jika China tetap memimpin 6G, Yannakogeorgos khawatir Amerika Serikat dan Eropa akan membuat dunia mengalami kemunduran dengan membentuk standar sendiri.

Baca Juga: Vivo Daftarkan Paten 6G, Tapi Kok Gini Ya?

Itulah kabar terbaru dari China yang bersiap menyambut jaringan 6G dengan diam-diam meluncurkan satelit yang mendukung teknologi tersebut. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
Berita Terkini

Inisiatif ini bertujuan membekali jurnalis dan staf media lokal dengan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam mengim...

internet | 22:25 WIB

Suara.com, Beritajatim.com dan ISTTS membantu media lokal dalam pemanfaatkan AI....

internet | 22:25 WIB

FlexiCicil hadir sebagai solusi inovatif bagi masyarakat Indonesia yang ingin memenuhi kebutuhan pembayaran....

internet | 10:31 WIB

REEL LIFE Film Camp memilih 24 peserta terbaik untuk berkecimpung di industri....

internet | 12:15 WIB

Modul Pelatihan Gemini Academy bisa diakses mandiri oleh guru-guru yang memiliki akun belajar.id....

internet | 13:13 WIB