Melonjak Tinggi, Harga Bitcoin Tembus Rp 300 Juta

Awalnya diprediksi harga Bitcoin baru naik setinggi itu pada 2021, namun kini lebih awal terjadi.

Agung Pratnyawan

Posted: Jum'at, 18 Desember 2020 | 18:00 WIB
Ilustrasi Bitcoin. (Pixabay/MichaelWuensch)

Ilustrasi Bitcoin. (Pixabay/MichaelWuensch)

Hitekno.com - Melonjak tinggi, kini harga Bitcoin sudah tembus 22.000 dolar AS atau setara Rp 308 juta (kurs 17/12/2020). Kenaikan ini melampui awal tahun silam yang tembus Rp 99 juta.

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan ini merupakan sejarah penting dalam dunia cryptocurrency dan blockchain. Bitcoin menembus harga tertingginya yaitu melewati 22.000 dolar AS. 

"Ini menjadi hari yang terpenting bagi dunia crypto dan blockchain, Bitcoin kembali menembus harga tertingginya sepanjang sejarah. Ini berarti semua member Indodax yang pernah membeli Bitcoin ikut mendapatkan keuntungan." kata Oscar Darmawan, Kamis, 17 Desember 2020. 

Baca Juga: Namanya DIseret dalam Penipuan Iklan Bitcoin, Steve Wozniak Gugat YouTube

Menurut Oscar, awalnya para analis di seluruh dunia menyatakan kenaikan harga Bitcoin hanya sampai level 20.000 dolar AS dan itu baru terjadi di 2021. Namun prediksi itu meleset, harga Bitcoin lompat tinggi dan melewati level USD22.000 di pertengahan Desember 2020.

"Namun ternyata sebelum pergantian tahun, Bitcoin sudah melewati level harga tersebut," imbuhnya. 

CEO Indodax Oscar Darmawan. (Indodax)
CEO Indodax Oscar Darmawan. (Indodax)

Dia menjelaskan, kenaikan signifikan harga Bitcoin terjadi karena permintaan yang masif. Apalagi pembelian Bitcoin kini semakin mudah seperti PayPal yang menyediakan fitur pembayaran Bitcoin. 

Baca Juga: Sejumlah Akun Twitter Orang Terkenal Diretas untuk Iklan Bitcoin

Belum lagi sejumlah investor institusional besar yang menyatakan minat untuk membeli Bitcoin seperti Guggenheim Partners. Bahkan perusahaan Wall Street juga mengumumkan telah berinvestasi senilai 530 juta dolar AS di bitcoin.

Pemicu lain pendongkrak harga Bitcoin tidak lain adalah investor menganggap aset kripto dengan valuasi terbesar di dunia ini sebagai aset safe haven dan terbukti menjadi nilai lindung inflasi yang paling baik saat situasi pandemi COVID-19 saat ini. 

"Permintaan tersebut memberikan dampak yang cukup besar. Mereka melakukan pembelian secara masif. Kenaikan harga Bitcoin pada tahun ini berbeda pada tahun 2017 lalu dimana saat itu, orang-orang membeli Bitcoin tanpa melihat fundamental Bitcoin. Sekarang, orang sudah melihat fundamental Bitcoin yang terbukti sebagai aset safe haven dan menjadi nilai lindung inflasi yang baik," jelas Oscar Darmawan. 

Baca Juga: Pengusaha Kaya Elon Musk Ternyata Hanya Punya Bitcoin Segini

Tren lonjakan harga Bitcoin saat ini diyakini akan berlanjut di 2021. Faktor yang menjadi pemicu pendongkrak harga Bitcoin tahun depan adalah dampak halving day. 

"Itu hanya beberapa alasan saja kenapa Bitcoin masih meningkat pada tahun 2021. Artinya, tahun depan, permintaan Bitcoin akan terus meningkat sementara suplai Bitcoin semakin sulit," tutupnya.

Baca Juga: Bukan Uang, Penculik Ini Minta Tebusan 80 Bitcoin ke Orang Tua Korban

Berita Terkait
Berita Terkini

VPN online memungkinkan pengguna internet di Indonesia untuk terhindar dari risiko keamanan siber....

internet | 17:26 WIB

Program Dell AI untuk Telekomunikasi, yang merupakan bagian dari Dell AI Factory, menjawab semua tantangan tersebut deng...

internet | 15:13 WIB

Zoho Analytics versi baru ini menambahkan kekuatan, kecerdasan, dan fleksibilitas untuk melayani lebih banyak bisnis....

internet | 15:04 WIB

Berbagai kemampuan ditawarkan ZohoCRM for Everyone....

internet | 15:09 WIB

Portofolio baru Dell ini dirancang untuk membantu meningkatkan produktivitas organisasi dan karyawan di Indonesia memasu...

internet | 14:41 WIB