Viral Video Siswi SMP Tega Injak Rapor, Kini Menangis Tak Mau Makan

Sempat terancam dikeluarkan dari sekolah, kelimanya kini menyesal.

Agung Pratnyawan

Posted: Rabu, 23 Desember 2020 | 19:44 WIB
Ilustrasi sekolah. (pixabay/Wokandapix)

Ilustrasi sekolah. (pixabay/Wokandapix)

Hitekno.com - Viral di media sosial, video yang menampilkan sekelompok siswi SMP tega menginjak-injak rapor sekolah. Aksi ini seketika heboh jadi sorotan netizen.

Dalam video yang diposting di TikTok tersebut, menampilkan lima orang siswa SMP yang dengan sengaja menginjak injak rapor sekolah.

Mereka adalah pelajar di salah satu SMP di Lombok Timur (Lotim), Nusa Tenggara Barat .Setelah aksinya viral di media sosial, mereka hanya bisa menyesali perbuatannya.

Baca Juga: Foto Lawas Siswi di Tahun 1980 Bikin Bingung, Hal Ini Malah Jadi Perdebatan

Terlebih dikabarkan, buntut dai aksi injak-injak rapor, kelima siswi SMP dikeluarkan dari pihak sekolah. 

Namun beberapa orangtua dari 5 siswi itu tak terima anaknya dikeluarkan. Alasannya, karena pihak sekolah tidak memberikan peringatan terlebih dahulu.

Dikutip dari Beritabali.com--jaringan Suara.com, seoranng murid mengaku kaget dengan keputusan pihak sekolah yang mengeluarkan anaknya.

Baca Juga: Foto Jadul Siswi SMA Tahun 1988 Jadi Viral, Netizen Salfok Karena Hal Kecil

Apalagi sang anak kini hanya bisa menangis, menyesali perbuatannya injak rapor sekolah.

"Anak saya menangis, tidak mau makan. Kaget dia, gara-gara TikTok dia dikeluarkan dari sekolah. Kami juga orang tua kaget, bagaimana ini? Bisakah anak saya sekolah lagi?" keluh Baiq Raehan (38 tahun), ibu salah satu siswa yang dikeluarkan, Selasa (22/12).

Raehan tahu anaknya dikeluarkan dari sekolah setelah mendapat surat panggilan orang tua pada Senin (21/12).

Baca Juga: Demi Dapat Sinyal, Mahasiswi Ini Rela Wisuda Online di Kebun

Datangnya surat itu sempat membuat Raehan bingung. Pasalnya, pembagian rapor siswa sudah berlangsung pada Jumat (18/12). Dan saat memenuhi panggilan tersebut, Raehan malah dijelaskan soal kesalahan anaknya.

Tak Menghargai Guru! Siswi SMP Injak Rapor di TikTok, Videonya Dikecam. (instagram.com/memomedsos)
Tak Menghargai Guru! Siswi SMP Injak Rapor di TikTok, Videonya Dikecam. (instagram.com/memomedsos)

"Kami dikumpulkan dan dijelaskan, bahwa anak kami membuat TikTok yang menginjak injak rapor sekolah, Nah karena perbuatannya itulah pihak sekolah akhirnya memutuskan untuk mengeluarkan mereka. Anak-anak teriak histeris tidak menyangka kalau harus dikeluarkan dari sekolah," jelas Raehan.

Dia mengatakan semestinya sekolah memberikan peringatan dahulu, memberi kesempatan pada anak-anak agar tidak mengulangi perbuatannya.

Baca Juga: Memutuskan Menikah dengan Dosen, Curhatan Mahasiswi Ini Bikin Terinspirasi

Hal senada juga diungkapkan Anun (47 tahun), ibu dari siswa lain yang dikeluarkan dari sekolah. Anun mengatakan anaknya tidak berhenti menangis setelah mendapat hukuman tersebut.

"Kenapa kesalahan anak saya ini, dia itu korban HP. Mestinya dinasihati dulu baru dikeluarkan. Apa tidak ada kebijakan lain?," kata Anun.

Sementara itu pihak SMPN 1 Suela melalui wakil kepala sekolah bidang Humas, Saprin menyampaikan kelima siswi yang dikelluarkan telah melakukan pelanggaran.

Ia menjelaskan aksi lima siswi SMP injak rapor dan membagikannya ke media sosial telah mencemarkan nama baik sekolaj.

"Sesuai dengan aturan sekolah, setiap anak yang melakukan pencemaran nama baik maka sekolah memberikan Skor pelanggaran 90. Dan sanksinya langsung dipindahkan ke sekolah lain," ungkap Sarpan.

Tak Jadi Dikeluarkan

Keputusan pihak SMP 1 Suela Lotim yang mengeluarkan 5 siswi SMP karena konten Tiktok injak-injak rapor dibatalkan.

Ini dilalukan setelah pihak Lembaga Perlindungan Anak (LPA) dan Ombudsman NTB melakukan mediasi dengan pihak sekolah.

"Alhamdulillah, sudah ada titik temu. Sekolah membatalkan keputusannya. Besok (Rabu, 23/12, hari ini, red) Ombudsman akan bertemu dengan Sekolah," kata Joko Jumadi, saat dikonfirmasi Rabu (23/12) pagi.

Pihak sekolah akan membatalkan keputusan mengeluarkan anak tersebut. Dan Rabu (23/12) hari ini hanya menyelesaikan masalah teknisnya saja.

"Pengalaman saya menangani kasus Aldi di Sembalun (siswa SMA di Lombok Timur yang dikeluarkan dari sekolah karena dianggap membangkang dan sering terlambat dan tidak bisa mengikuti ujian). Untuk kasus ini kami juga minta ke ombudsman untuk mengingatkan Dinas Pendidikan di Lombok Timur," terang Joko Jumadi.

Kelima siswi SMP yang sempat syok karena dikeluarkan dari sekolah juga mendapat pendampingan psikologis dari LPA NTB.

Itulah video viral di media sosial yang menampilkan lima siswa SMP injak rapor sekolah hingga jadi sorotan netizen. (SuaraKalbar.id/ Husna Rahmayunita).

Berita Terkait
Berita Terkini

Inisiatif ini bertujuan membekali jurnalis dan staf media lokal dengan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam mengim...

internet | 22:25 WIB

Suara.com, Beritajatim.com dan ISTTS membantu media lokal dalam pemanfaatkan AI....

internet | 22:25 WIB

FlexiCicil hadir sebagai solusi inovatif bagi masyarakat Indonesia yang ingin memenuhi kebutuhan pembayaran....

internet | 10:31 WIB

REEL LIFE Film Camp memilih 24 peserta terbaik untuk berkecimpung di industri....

internet | 12:15 WIB

Modul Pelatihan Gemini Academy bisa diakses mandiri oleh guru-guru yang memiliki akun belajar.id....

internet | 13:13 WIB