Hitekno.com - Gempa berkekuatan 6,2 SR yang terjadi di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021) dini menelan nyawa delapan warga hingga kini.
Bencana alam itu juga memporak-porandakan infrastruktur. Jaringan listrik dan sarana komunikasi di dua lokasi juga dilaporkan terganggu setelah diguncang gempa dahsyat.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 8 orang meninggal dunia, 637 luka-luka dan 15.000 orang mengungsi akibat pascagempa di Sulbar.
Baca Juga: Hanya Bermodal Meme, Elon Musk Dongkrak Saham Bandai Namco
Usai gempa, listrik mulai padam dan membuat sejumlah aktifitas terhambat, termasuk layanan telekomunikasi.
Terkait hal tersebut pihak XL Axiata mengeluarkan pernyataan ''XL Axiata memastikan jaringan masih dapat beroperasi dan digunakan masyarakat, hanya beberapa titik yag terdampak karena adanya pemadaman listrik dari PLN yaitu 18 BTS di Kabupaten Majene, 12 BTS di Kabupaten Mamuju Utara dan 39 BTS di Kabupaten Mamuju. '' terang Tri Wahyuningsih, Group Head Corporate Communications XL Axiata.
Hingga kin, tim teknis XL Axiata juga telah berada di lapangan guna mengantisipasinya dengan menyalakan genset dan mengecek semua infrastruktur jaringan yang ada di sana.
Baca Juga: Cara Download Star Wars Battlefront II Gratis di Epic Games Stor, Buruan!
Selain itu, tim dari pusat monitoring telah melakukan rekayasa jaringan agar layanan untuk pelanggan tetap bisa terjaga. Apalagi, di saat bencana seperti ini, layanan telekomunikasi dan data sangat dibutuhkan, baik oleh warga korban, juga aparat penanggulangan bencana.
Pihak XL Axiata mengatakan secara keseluruhan masyarakat di Provinsi Sulawesi Barat, termasuk di sekitar lokasi bencana dilayani oleh sekitar 315 BTS XL Axiata.
Baca Juga: Colossal Titan Asyik Goyang TikTok, Netizen: Levi Menangis Melihat Ini