Klarifikasi Whatsapp Soal Kebijakan Privasi Baru, Perhatikan 5 Poin Ini

Apa saja poin klarifikasi Whatsapp soal kebijakan privasi baru tersebut?

Agung Pratnyawan

Posted: Selasa, 19 Januari 2021 | 08:00 WIB
Ilustrasi WhatsApp. (Pixabay/antonbe)

Ilustrasi WhatsApp. (Pixabay/antonbe)

Hitekno.com - Pada Desember 2020 kemarin, WhatsApp membuat heboh dengan mengumumkan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi baru mereka. Perubahan ini langsung memicu beragam tanggapan dari pengguna.

Setelah ramai jadi sorotan dan dihujani kritikan oleh pengguna, layanan aplikasi chatting ini pun memberikan klarifikasi terkait perubahan kebijakan privasi WhatsApp tersebut.

Apa saja poin klarifikasi Whatsapp soal kebijakan privasi baru tersebut?

Baca Juga: WhatsApp Tunda Batas Pemberlakuan Kebijakan Privasi Baru, Sampai Kapan?

Klarifikasi Whatsapp

Terdapat 5 poin klarifikasi Whatsapp terkait aturan kebijakan privasi baru, yaitu:

  1. WhatsApp dan Facebook tidak dapat melihat pesan pribadi mendengar percakapan telepon pengguna. Whatsapp telah menegaskan bahwa dalam kebijakan privasi barunya percakapan pribadi masih menggunakan sistem enkripsi secara end-to-end. Menurut WhatsApp, pembaruan kebijakan hanya akan mencakup perubahan yang berhubungan dengan berkirim pesan ke akun Whatsapp bisnis, yang bersifat opsional di WhatsApp, bukan akun Whatsapp pribadi.
  2. WhatsApp tidak akan mencatat dan menyimpan pesan dan panggilan yang pengguna lakukan. WhatsApp maupun Facebook telah mengklaim tidak dapat mengakses percakapan pribadi pengguna. Hal ini juga berlaku untuk riwayat panggilan telepon di aplikasi itu sendiri. 
  3. WhatsApp tidak akan membagikan kontak pengguna dengan Facebook.
  4. WhatsApp dan Facebook tidak dapat melihat lokasi yang dibagikan oleh pengguna.
  5. Grup di WhatsApp tetap bersifat pribadi, sama halnya dengan isi pesan pribadi, di mana obrolan grup juga dilindungi oleh enkripsi end-to-end agar terhindar dari penyalahgunaan.

 

Baca Juga: Bikin Penggunanya Heboh, WhatsApp Tunda Kebijakan Privasi Baru

Ilustrasi WhatsApp. (Pixabay/ HeikoAL)
Ilustrasi WhatsApp. (Pixabay/ HeikoAL)

Pengguna Whatsapp yang tidak mau menyetujui kebijakan privasi Whatsapp yang baru, tidak bisa menggunakan Whatsapp lagi mulai tanggal 8 Februari 2021. Dikutip Business Insider, Sabtu (17/1/2021), kebijakan tersebut akhirnya ditunda hingga tanggal 15 Mei 2021.

Whatsapp lewat blog-nya juga telah menyampaikan bahwa tidak akan menangguhkan atau menghapus akun siapapun pada tanggal 8 Februari. Penundaan tersebut karena "kebingungan" dan "kesalahan informasi" seputar kebijakan baru tersebut, menurut keterangan di blog Whatsapp. Dijelaskan pula bahwa pembaruan kebijakan baru hanya mencakup opsi baru bagi orang-orang untuk mengelola bisnis mereka di WhatsApp dan tidak memperluas kemampuan Whatsapp untuk berbagi data dengan Facebook.

Meskipun ditunda, namun kebijakan baru tersebut telah membuat sebagian pengguna beralih ke aplikasi lainnya, salah satunya adalah Signal. Kabarnya, pada minggu lalu Signal melihat lonjakan unduhan aplikasi hingga 7,5 juta unduhan atau 4.200 persen sejak minggu sebelumnya.

Baca Juga: Sebelum Ganti Aplikasi Chat, Ini Perbedaan WhatsApp dan Signal

Kemudian pada hari Rabu (13 Januari 2021), Signal berada di puncak store aplikasi Google dan Apple. Selain itu, banyak juga pengguna yang bermigrasi ke Telegram. Pada minggu lalu Telegram mendapatkan 9 juta pengguna baru, naik hingga 91 persen dari minggu sebelumnya dan juga berada di puncak store aplikasi Google dan Apple.

Itulah 5 poin klarifikasi Whatsapp terkait penundaan peluncuran kebijakan privasi. Gagasan untuk memindahkan tanggal pembaruan tersebut bertujuan untuk membantu orang-orang untuk meninjau dan memahami kebijakan baru sebelum menerimanya.

Bagaimana pendapatmu setelah membaca beberapa poin penjelasan WhatsApp soal kebijakan privasi yang baru mereka? (Suara.com/ Rishna Maulina Pratama).

Baca Juga: Cara Mudah Pindah Grup Chat WhatsApp ke Signal

Berita Terkait
Berita Terkini

Unlimited Suka-Suka memberikan akses internet dengan memberikan jaminan terkoneksi ke layanan 4G Smartfren selama masa b...

internet | 13:00 WIB

Workshop ini merupakan kolaborasi antara UAJY dan Suara.com yang didukung oleh Program Dana Padanan Kemendikbud....

internet | 17:04 WIB

VPN online memungkinkan pengguna internet di Indonesia untuk terhindar dari risiko keamanan siber....

internet | 17:26 WIB

Program Dell AI untuk Telekomunikasi, yang merupakan bagian dari Dell AI Factory, menjawab semua tantangan tersebut deng...

internet | 15:13 WIB

Zoho Analytics versi baru ini menambahkan kekuatan, kecerdasan, dan fleksibilitas untuk melayani lebih banyak bisnis....

internet | 15:04 WIB