Gegara Ini, Google Ancam Tutup Layanannya di Australia

Google mengancam menutup mesin pencarinya di Australia.

Dinar Surya Oktarini

Posted: Minggu, 24 Januari 2021 | 07:00 WIB
Logo Google. (Instagram/@google)

Logo Google. (Instagram/@google)

Hitekno.com - Dilaporkan Bloomberg, layanan Google terancam akan ditutup di Australia karena dipaksa membayar berita dan konten lain yang diambil dari media online. 

Ancaman itu disampaikan direktur Google untuk Australia dan Selandia Baru, Mel Silva, dalam rapat dengar pendapat dengan parlemen Australia, Jumat.

"Jika rancangan aturan ini disahkan jadi undang-undang, maka kami tak punya pilihan selain menutup mesin pencarian Google di Australia," kata Silva dalam sidang dengan anggota senat Australia.

Baca Juga: Maju dari Lower Bracket, Alter Ego Tumbangkan Omega Esports di Playoff M2

Secara khusus Silva memprotes aturan yang mewajibkan Google membayar media yang judul berita atau judul kontennya muncul di mesin pencari Google.

Ilustrasi Google. (Unsplash/ CArthur Osipyan)
Ilustrasi Google. (Unsplash/ CArthur Osipyan)

Alih-alih ia menawarkan program New Showcase, yang di dalamnya Google akan membayar media-media tertentu yang beritanya ditayangkan secara lengkap oleh Google. Program ini sudah dijalankan di beberapa negara, termasuk di Indonesia.

Adapun rapat itu digelar untuk membahas rancangan undang-undang di Australia yang isinya mewajibkan Google serta Facebook membayar perusahaan media yang konten-kontennya ditayangkan dalam layanan dua rakasasa internet asal Amerika Serikat tersebut.

Baca Juga: Foto Gadis Dandan Pakai Seragam SD Diserbu Pria-pria, Netizen: Bibit Unggul

Jika rancangan regulasi itu disahkan menjadi undang-undang, maka Australia akan menjadi negara pertama yang mewajibkan perusahaan internet membayar perusahaan media.

Menanggapi ancaman Google itu, Perdana Menteri Australia, Scott Morisson menegaskan bahwa Google harus taat pada hukum tempat ia beroperasi.

"Kami tak mau menanggapi ancaman. Australia membuat aturan untuk mereka yang ingin berbisnis di sini. Aturan dibuat oleh parlemen, oleh pemerintah. Dan begitulah segala sesuatunya berlaku di sini, di Australia," kata Morrison.

Baca Juga: Bikin Mewek, Teknologi VR Pertemukan Pria Ini dengan Mendiang Istrinya

Selain Google, Facebook juga disasar oleh rancangan undang-undang itu, juga mengatakan akan membuat sistem sehingga media-media Australia tak bisa diunggah di layanannya. (Suara.com/Liberty Jemadu)

Berita Terkait
Berita Terkini

Data kuartal 4 tahun 2024 dari PHVI dan PHRI tersebut menunjukkan banyak pertumbuhan pasar properti di berbagai kota....

internet | 14:37 WIB

Solusi SUSE Edge untuk ritel menjawab berbagai kebutuhan penting bagi para pelaku ritel dan menyediakan perangkat lunak ...

internet | 11:38 WIB

Temukan berbagai pilihan paket nelpon XL PRIORITAS, mulai dari Silver hingga Ultima. Nikmati unlimited nelpon ke sesama ...

internet | 09:39 WIB

Keberhasilan ini juga tercermin dari pertumbuhan transaksi hampir 30 kali lipat dalam 5 tahun terakhir, diiringi peningk...

internet | 12:28 WIB

Notifikasi bawaan browser memang praktis, tapi nggak bisa dipungkiri kalau tampilannya terlalu standar....

internet | 21:05 WIB