Hitekno.com - Huawei Indonesia bersama pemerintah melalui Kementerian PPN/Bappenas dan Ditjen Imigrasi menegaskan kominmennya dalam mendukung percepatan transformasi digital. Terutama di sekor pemerintahan.
Melalui program pelatihan TIK yang digelar secara daring untuk SDM di lingkungan Kementerian PPN/Bappenas dan Ditjen Imigrasi, Huawei Indonesia melakukan alih pengetahuan seputar teknologi digital mutakhir yang di masa depan akan makin berperan penting dalam pengambilan keputusan serta kebijakan-kebijakan strategis bagi para personnel mereka.
Teknologi-teknologi mutakhir yang menjadi materi edukasi utama pada program pelatihan TIK tersebut adalah Kecerdasan Artifisial (AI), komputasi awan (Cloud), Big Data dan 5G.
Baca Juga: Huawei Diduga Akan Minta Royalti dari Teknologi 5G, Gegara Tekanan AS?
Partisipan juga mendapatkan pembekalan dari Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN) tentang pentingnya literasi keamanan siber sebagai bagian dari komitmen menjaga ketahanan nasional sekaligus salah satu kunci keberhasilan transformasi digital.
Dr. Ir. Himawan Hariyoga Djojokusumo, MSc, Sekretaris Utama Kementerian PPN/Bappenas mengatakan bahwa pihaknya perlu memahami pelaksanaan pemanfaatan TIK dan Big Data, dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok Kementerian PPN/Bappenas, khususnya dalam penyusunan rencana pembangunan nasional.
Ia yakin dengan teknologi TIK terkini akan membantu dalam memenuhi peran strategis mereka sebagai Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Think Tank, serta Lembaga Kliring Nasional untuk Proyek-Proyek Besar.
Baca Juga: HUAWEI MatePad, Tablet Murah Penuhi Kebutuhan Keluarga
Dengan adanya dukungan Big Data dan TIK akan memberikan hal terpenting dalam perumusan kebijakan yaitu data dan informasi yang andal dan akurat, sehingga akan memberikan kontribusi positif bagi peningkatan kualitas Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kebijakan Publik.
"Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap aparatur pemerintah untuk meningkatkan kapabilitas dan kompetensinya di bidang terkait TIK, agar Pemerintah mendapatkan manfaat dari penggunaan TIK terbarukan. Tak terkecuali, pejabat Bappenas jika kita ingin menyusun Dokumen dan Kebijakan Perencanaan Pembangunan Nasional yang lebih baik, lebih komprehensif, inklusif, efisien, dan efektif dapat menggunakan TIK. Melalui pelatihan TIK ini, SDM kami dapat memahami dan mendapatkan alih teknologi yang sangat berguna dari tim TIK Huawei yang sangat berpengalaman. Komitmen Huawei untuk melakukan alih pengetahuan melalui pelatihan TIK kali ini sangat kami apresiasi karena bermanfaat dalam meningkatkan kecakapan SDM kami di bidang digital. Kecakapan tersebut sangat penting agar kami makin mampu mengantisipasi berbagai tantangan dan memanfaatkan berbagai peluang di era yang serba terkoneksi dan cerdas," ujar Himawan.
Tanggapan apresiatif senada juga disampaikan oleh Agato P.P Simamora, Direktur Sistem dan Teknologi Informasi Keimigrasian, Direktorat Jenderal Imigrasi, Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia. Agato mengatakan, "Alih pengetahuan di bidang 5G, Cloud, AI, Analitik Big Data yang dihadirkan Huawei Indonesia sangat relevan dengan target Ditjen Imigrasi pada 2025 untuk mampu menggelar keseluruhan layanan berbasis teknologi-teknologi tersebut. Pelatihan ini menjadi kesempatan yang bernilai bagi kami, sebab kami bisa memperoleh edukasi langsung dari Huawei yang telah diakui sebagai pemimpin TIK dunia. Terima kasih untuk dukungan penuh komitmen dari Huawei."
Baca Juga: Saingi Tesla, Huawei Rilis Mobil Listrik di Akhir Tahun 2021 Ini
Bagi Huawei Indonesia, keterlibatannya dalam mendukung peningkatan kapasitas SDM Digital di lingkungan pemerintahan telah menjadi bagian dari komitmen panjangnya mendukung keberhasilan transformasi digital di semua sektor demi terwujudnya Indonesia 4.0.
Sejak hadir di Indonesia lebih dari 20 tahun lalu, Huawei secara konsisten dan berkelanjutan menggelar program-program alih pengetahuan dan teknologi berkolaborasi bersama pemerintah, dunia pendidikan, industri, komunitas dan media.
Albert Yang, Vice President Management Transformation Huawei Indonesia menegaskan, "Kami telah bertekad menjadi bagian dari perjalanan Indonesia menjadi kekuatan ekonomi digital dunia pada 2045. Untuk mencapai visi tersebut, Indonesia membutuhkan SDM di semua sektor yang mumpuni di bidang digital, termasuk di sektor pemerintahan. Terlebih lagi, SDM digital akan menjadi motor utama kuatnya perekonomian digital Indonesia di masa mendatang. Presiden Joko Widodo juga telah menyerukan bahwa Indonesia membutuhkan sedikitnya 9 juta SDM Digital berkompetensi. Kami di Huawei Indonesia memiliki target untuk berkontribusi mengembangkan 100.000 SDM Digital dalam 5 tahun ini."
Baca Juga: Huawei P40 4G dengan Chipset Kirin 990 Akhirnya Meluncur, Berapa Harganya?
"Kami sangat antusias diberikan kepercayaan oleh Kementerian PPN/Bappenas dan Ditjen Imigrasi untuk turut mengembangkan kapabilitas SDM Digitalnya melalui program alih pengetahuan ini. Sebab, kami memahami bahwa teknologi 5G, AI, Cloud dan Big Data akan berperan penting dalam mewujudkan petajalan transformasi digital, dari membangun fondasi kuat untuk transformasi digital, mengakselerasi layanan publik dan ekosistem, hingga optimalisasi ekonomi digital melalui layanan berkesinambungan bernilai tambah," kata Albert.
Albert menambahkan, sebagai penyedia solusi TIK global, selain siap melakukan alih teknologi terdepan, Huawei juga berkomitmen untuk melakukan program-program alih pengetahuan,
salah satunya dengan menyediakan best practices yang mereka miliki untuk dijadikan studi dan kajian bagi para pemangku kepentingan di Indonesia.
Huawei ASEAN (Indonesia) Academy dengan fasilitas terlengkap dan tercanggih di Asia Pasifik yang berlokasi di Jakarta juga telah disiapkan untuk mengakselerasi program pengembangan SDM Digital Indonesia berkompetensi global.