Tanggapi Kebocoran Data, Roy Suryo: Masyarakat Sudah Jadi Korban, Ambyar

"yang namanya kebocorande factosudah terjadi." ungkap Roy Suryo.

Agung Pratnyawan

Posted: Minggu, 23 Mei 2021 | 10:42 WIB
Roy Suryo [suara.com/Agung Sandy Lesmana]

Roy Suryo [suara.com/Agung Sandy Lesmana]

Hitekno.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tengah melakukan investigasi terkait adanya kebocoran data pribadi dari 279 juta penduduk Indonesia. Diduga kebocoran berasal dari BPJS Kesehatan.

Dedy Permadi selaku juru bicara Kominfo menyatakan kalau pihaknya tengah melakukan investigasi dari data sampel yang ditemukan.

Ia mengatakan, data sampel yang ditemukan tidak berjumlah 1 juta seperti yang diklaim penjual, tapi berkisar 100.000.

Baca Juga: 279 Juta Data Penduduk Indonesia Bocor, Ini Deretan Bahayanya

"Data sampel yang ditemukan tidak berjumlah 1 juta seperti klaim penjual, namun berjumlah 100.002 data. Kominfo menemukan bahwa sampel data diduga kuat identik dengan data BPJS Kesehatan. Hal tersebut didasarkan pada data Noka (Nomor Kartu), Kode Kantor, Data Keluarga/Data Tanggungan, dan status Pembayaran yang identik dengan data BPJS Kesehatan," imbuh Dedy.

Menanggapi hal ini, Pakar Telematika Roy Suryo menyebut, sekecil apapun data yang diakui, kebocoran data secara de facto tetaplah terjadi.

"Sekecil apapun datanya yang diakui dari total keseluruhan 279 juta, mau 100.000 atau bahkan satu-pun, yang namanya kebocoran de facto sudah terjadi," kata Roy Suryo.

Baca Juga: Terkait Bocornya Data Penduduk, Kominfo Panggil Direksi BPJS Kesehatan

Selain itu, ia juga menyoroti komentar dari BPJS Kesehatan. Mantan Politikus Partai Demokrat ini mengaku, pernyataan mereka bisa menjadi bumerang jika penyelidikan naik ke tahap penyidikan.

Postingan Roy Suryo. [Twiitter]
Postingan Roy Suryo. [Twiitter]

"Pernyataan Humas BPJS Kesehatan ini justru bisa jadi bumerang de jure jika penyelidikan naik ke tahap penyidikan. Yang jelas, masyarakat sudah jadi Korban. Ambyar," tambahnya.

Sebelumnya, Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) telah buka suara soal dugaan kebocoran data yang berasal dari lembaga mereka.

Baca Juga: Sebanyak 279 Juta Data Penduduk Bocor Dijual Online, Ini Kata Pihak BPJS

Dalam informasi yang beredar, kata Humas BPJS Kesehatan, disebutkan bahwa ada 279 juta data peserta yang terindikasi bocor.

Sementara, sampai dengan Mei 2021, jumlah peserta BPJS Kesehatan adalah 222,4 juta jiwa.

Postingan Roy Suryo. [Twiitter]
Postingan Roy Suryo. [Twiitter]

"Saat ini kami sedang melakukan penelusuran lebih lanjut untuk memastikan apakah data tersebut berasal dari BPJS Kesehatan atau bukan. Kami sudah mengerahkan tim khusus untuk sesegera mungkin melacak dan menemukan sumbernya," kata Kepala Humas BPJS Kesehatan M. Iqbal Anas Ma'ruf.

Baca Juga: 279 Juta Data Penduduk Indonesia Bocor, Ini Tanggapan Kominfo

"Perlu kami tegaskan bahwa BPJS Kesehatan konsisten memastikan keamanan data peserta BPJS Kesehatan dilindungi sebaik-baiknya. Dengan big data kompleks yang tersimpan di server kami, kami memiliki sistem pengamanan data yang ketat dan berlapis sebagai upaya menjamin kerahasiaan data tersebut, termasuk di dalamnya data peserta JKN-KIS," tambahnya.

Selain itu, Iqbal juga menyatakan bahwa mereka telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk memberikan perlindungan data yang lebih maksimal.

Itulah sorotan Roy Suryo, terkait kabar kebocoran data pribadi 279 juta penduduk Indonesia yang diduga dari BPJS Kesehatan. (Suara.com/ Dicky Prastya).

Berita Terkait
Berita Terkini

VPN online memungkinkan pengguna internet di Indonesia untuk terhindar dari risiko keamanan siber....

internet | 17:26 WIB

Program Dell AI untuk Telekomunikasi, yang merupakan bagian dari Dell AI Factory, menjawab semua tantangan tersebut deng...

internet | 15:13 WIB

Zoho Analytics versi baru ini menambahkan kekuatan, kecerdasan, dan fleksibilitas untuk melayani lebih banyak bisnis....

internet | 15:04 WIB

Berbagai kemampuan ditawarkan ZohoCRM for Everyone....

internet | 15:09 WIB

Portofolio baru Dell ini dirancang untuk membantu meningkatkan produktivitas organisasi dan karyawan di Indonesia memasu...

internet | 14:41 WIB