Hitekno.com - Federal Bureau of Investigation atau FBI diam-diam mengaktifkan layanan telepon terenkripsi yang disebut Anom selama bertahun-tahun.
Aplikasi chatting ini digunakan FBI untuk menjaring penjahat berdasarkan komunikasi mereka yang disadap.
Lembaga penegak hukum di seluruh Eropa, Amerika Serikat dn Oseania mengungkapkan asal-usul Anom in dimanfaatkan untuk mengungkap 800 tersangka kriminal.
Baca Juga: Kemasan BTS Meal Dijual Rp 550 Ribu, Bertebaran di Marketplace Online
Dilansir dari laman The Verge, dalam pernyataan FBI mengungkapkan menyemai ponsel Anom yang aman dengan dugaan sindikat kejahatan secara bertahap dan membangun jaringan sekitar 12.000 perangkat aktif.
Perangkat ponsel tersebut diam-diam menyedot 27 juta pesan antara 2019 hingga 2021 ini dan membuat operasi Greenlight dan penangkapan secara besar termasuk penyitaan sekitar delapan ton kokain, 22 ton ganja dan 250 senjata api.
Peneliti dari Universitas George Washington, Seamus Hughes mengungkapkan rincian pengadilan berdasarkan pekerjaan Anom yang dimulai pada 2018 setelah polisi menutup Phantom Secure, jaringan perangkat terenkripsi.
Baca Juga: Samsung Chromebook 4, Ringan dan Handal Sebagai Laptop Pelajar
Sebagian besar pengguna aplikasi Anom ini berada di Australia, namun jaringan akhirnya mencakup 90 negara lainnya, termasuk Belanda, Serbia, Spanyol Jerman dan masih banyak lainnya.
Sebanyak 300 sindikat kriminal menggunakan perangkat Ano, termasuk kejahatan terorganisir Italia, geng motor, pelanggar hukum dan perdagangan narkoba internasional.
Baca Juga: Daftar Harga HP Realme Juni 2021, Mulai Rp 1 Jutaan