Thailand Resmi Larang Transaksi Menggunakan Mata Uang Kripto, Kenapa?

Thailand jadi negara kedua di Asia yang melakukannya.

Agung Pratnyawan

Posted: Jum'at, 18 Juni 2021 | 19:45 WIB
Ilustrasi mata uang kripto. (Pixabay)

Ilustrasi mata uang kripto. (Pixabay)

Hitekno.com - Thailand resmi mengeluarkan larangan untuk membatasi perdagangan menggunkan mata uang kripto atau cryptocurrency, termasuk dengan non-fungible token (NFT).

Keputusan ini membuat Thailand sebagai negara kedua di Asia, setelah China, yang resmi melarang transaksi dengan mata uang kripto.

Komisi Sekuritas dan Bursa Thailand (Thai Securities and Exchange Commission/SEC), mengeluarkan peraturan baru yang melarang transaksi dengan jenis koin digital tertentu, termasuk mata uang untuk pembelian meme seperti Dogecoin.

Baca Juga: Perusahaan Asal Inggris Manfaatkan Kotoran Sapi untuk Tambang Kripto

Peraturan ini juga mencakup 'fan tokens' yang banyak digaungkan selebritas di negara tersebut dan harganya juga dipengaruhi mereka.

Mengutip NDTV, Jumat (18/6/2021), larangan ini bertujuan untuk melindungi pedagang dari token yang tidak memiliki tujuan atau substansi yang jelas.

Selain itu, mata uang kripto atau cryptocurrency juga seringkali tak pasti karena harganya dipengaruhi oleh media sosial dan influencer.

Baca Juga: Pasar Kripto Tak Kunjung Pulih, Elon Musk Jadi Sasaran Kemarahan Netizen

Meskipun warga negara Thailand tetap bebas memperdagangkan token utilitas dan koin digital ini, peraturan baru bertujuan untuk mempersulit transaksi yang berkaitan dengan aset sekaligus mengamankan sistem keuangan negara.

Ilustrasi Bitcoin. (Pixabay/MichaelWuensch)
Ilustrasi Bitcoin. (Pixabay/MichaelWuensch)

SEC menyatakan bahwa bursa yang menangani transaksi ini sudah harus mematuhi aturan baru dalam waktu 30 hari setelah diumumkan pada 11 Juni lalu.

Dalam beberapa minggu terakhir, beberapa mata koin kripto seperti Bitcoin dan Dogecoin menunjukkan volalitas yang ekstrim.

Baca Juga: Tukang Bangunan Ini Ngaku Main Aset Kripto, Saldonya Bikin Netizen Minder

Koin digital ini pernah menyentuh harga tertinggi sepanjang masa, lalu pernah turun juga hingga ke nilai terendah.

Beberapa faktor yang menyebabkan fluktuasi ini karena larangan China soal mata uang kripto hingga tweet dari CEO Tesla, Elon Musk.

Musk sebelumnya mengecam aksi penambang Bitcoin karena menggunakan energi tinggi dan berdampak ke perusakan lingkungan.

Baca Juga: Miner Klaim Bobol Limit Nvidia GeForce RTX 3060 untuk Menambang Kripto?

Setelah Thailand, negara mana lagi yang melakukan tindakan menolak transaksi dengan mata uang kripto seperti China? (Suara.com/ Dicky Prastya).

Berita Terkait
Berita Terkini

Inisiatif ini bertujuan membekali jurnalis dan staf media lokal dengan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam mengim...

internet | 22:25 WIB

Suara.com, Beritajatim.com dan ISTTS membantu media lokal dalam pemanfaatkan AI....

internet | 22:25 WIB

FlexiCicil hadir sebagai solusi inovatif bagi masyarakat Indonesia yang ingin memenuhi kebutuhan pembayaran....

internet | 10:31 WIB

REEL LIFE Film Camp memilih 24 peserta terbaik untuk berkecimpung di industri....

internet | 12:15 WIB

Modul Pelatihan Gemini Academy bisa diakses mandiri oleh guru-guru yang memiliki akun belajar.id....

internet | 13:13 WIB