Hitekno.com - Indonesia Emas 2045 menjadi perhatian khusus untuk saat ini. Bagaimana perlunya disiapkan talenta digital sejak dini untuk menyambutnya.
Pemerintah Indonesia saat ini tengah berfokus pada implementasi visi Indonesia Emas 2045. Indonesia Emas 2045 merupakan perwujudan Visi Negara Kesatuan Republik Indonesia 2015 - 2085 yang digagas oleh Presiden Joko Widodo pada masa awal pemerintahannya.
Tahun 2045 sendiri dijadikan barometer karena bertepatan dengan 100 tahun kemerdekaan Indonesia. Di tahun 2045 juga, Indonesia diperkirakan mendapatkan bonus demografi dimana 70% dari penduduknya berada di usia produktif (15 - 64 tahun). Bonus demografi yang dimanfaatkan dengan baik akan berpengaruh positif pada kemajuan perekonomian.
Baca Juga: Permudah UMKM Go Online, Niagahoster Luncurkan Website Instan
Menanggapi hal ini, baik instansi pemerintah, swasta, pendidikan, hingga masyarakat perlu melihat Indonesia Emas 2045 sebagai kesempatan mempersiapkan sumber daya manusia.
Dalam dokumen Indonesia Emas 2045 keluaran Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bapennas), pembangunan manusia serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi salah satu sektor yang perlu didorong. Kolaborasi triple-helix antara perguruan tinggi (instansi pendidikan), swasta, serta pemerintah (baik pusat maupun daerah) perlu ditingkatkan agar kebutuhan industri yang makin maju dapat dijawab oleh para pendidik di Indonesia.
Menurut perusahaan IT, Niagahoster sebagai sektor swasta, pembangunan SDM secara internal maupun eksternal harus menjadi agenda perusahaan. Pengembangan SDM tidak hanya mencakup perencanaan karir, mentorship, atau pelatihan kerja, namun juga pelatihan soft-skills dan hard-skills yang relevan dengan perkembangan teknologi saat ini.
Baca Juga: Niagahoster Gandeng Happy Hearts Indonesia untuk Pembangunan Sekolah di NTT
“Saat ini, lulusan baru dihadapkan dengan pilihan pekerjaan yang memerlukan skills tertentu. Skills ini mungkin belum tentu dipelajari selama perkuliahan. Instansi pendidikan dan swasta perlu aware akan hal ini, dan mempersiapkan kebutuhan talenta digital untuk industri.” kata Aji Prasidha, Employer Branding Specialist Niagahoster.
Dalam salah satu tulisan di blog Niagahoster, beberapa pekerjaan baru seperti social media specialist, video creator, affiliate account manager, graphic designer, UI/UX designer, hingga data analyst akan banyak muncul di era digital. Pekerjaan ini tidak hanya memerlukan hard-skills, namun juga kepekaan dan tingkat adaptasi yang tinggi terhadap tren dan kemajuan teknologi.
Pentingnya Program Persiapan Karir
Baca Juga: Dukung Transformasi Digital, Niagahoster Kolaborasi dengan Kominfo
Data dari Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) tahun 2019 mengatakan 6 dari 10 orang dewasa kekurangan kemampuan IT dan bahkan tidak memiliki kemampuan mengoperasikan komputer. Pada data Januari 2021, OECD juga melaporkan 14% pekerjaan akan mengalami peningkatan resiko otomatisasi di masa depan.
Data ini menunjukkan, persiapan karir di era digital dan adaptasi teknologi menjadi 2 hal utama yang wajib dipersiapkan oleh talenta Indonesia. Saat ini program persiapan karir dapat ditemukan dimanapun, baik yang diadakan oleh pemerintah, perusahaan, maupun perguruan tinggi.
“Adanya program persiapan karir ini bermanfaat bagi talenta itu sendiri dan penyelenggara. Talenta akan terbantu dengan adanya pelatihan, kesempatan kerja, serta networking yang lebih luas. Penyelenggara juga akan mendapatkan kesempatan mengenal talenta terbaik.” ungkap Aji Prasidha.
Baca Juga: Raup Cuan di Bulan Ramadan, Ini Tips Bisnis dari Niagahoster
Niagahoster sendiri saat ini tengah mengembangkan program persiapan karir bernama Digital Talent Academy. Digital Talent Academy ini bertujuan untuk memberikan gambaran karir dan digital skills yang diperlukan untuk bekerja di perusahaan IT Niagahoster. Aji menargetkan 300 pendaftar dan 35 peserta terpilih dari program ini yang akan mengikuti pelatihan selama 4 hari.
Bertumpu pada Teknologi di Masa Pandemi
Saat ini pandemi global Covid-19 masih menjadi tantangan di sektor pendidikan secara umum. Pembelajaran daring yang diimplementasikan di sekolah hingga perguruan tinggi masih perlu dievaluasi dan dikembangkan sebagai proyeksi model pembelajaran di masa depan. Baik secara infrastruktur, kesiapan tenaga pengajar, kondisi sosial-psikologis murid, dan lainnya.
Di sisi lain, Niagahoster berpendapat teknologi juga membuka peluang pembelajaran yang lebih luas dan merata bagi para siswa dan mahasiswa di Indonesia. Akses berbagai macam ilmu pengetahuan, dari sumber yang beragam, tersedia dalam laman digital yang dapat diakses sewaktu-waktu.
“Dengan banyaknya platform e-learning dan pelatihan gratis, baik dari pemerintah, kampus, maupun perusahaan. Talenta digital kita juga memiliki ruang selebar-lebarnya untuk mengembangkan soft-skills dan hard-skills sesuai dengan minat dan potensi mereka.” ungkap Aji Prasidha.
Demi mewujudkan Generasi Emas 2045, Aji mengaku bahwa adaptasi masih memegang peranan penting. Dalam sebuah laporan Google-Temasek, ekonomi yang berbasis pada internet merupakan salah satu kontribusi terbesar perekonomian di negara-negara Asia Tenggara. Pada tahun 2025 perekonomian berbasis internet Indonesia diprediksi akan mencapai nilai $100 miliar.
Artinya, di masa yang akan datang internet, teknologi, dan digitalisasi menjadi hal prioritas pemerintah untuk mendorong kemajuan ekonomi. Menghadapi hal ini, Niagahoster pun telah mempersiapkan diri dengan menginisiasi program pelatihan, serta pengembangan karir yang berkelanjutan, baik untuk internal maupun eksternal. Niagahoster akan mengadakan Niagahoster Virtual Career Fair, Career Clinic, hingga Campus Roadshow yang dapat diikuti secara gratis dan oleh semua orang.