Hitekno.com - Sempat ramai kabar yang mengklaim dari laporan internal Facebook yang menyebut kalau Instagram berdampak buruk bagi remaja.
Hal ini dilaporkan Wall Street Journal yang mengklaim berasal dari laporan internal Facebook sendiri.
Namun paling baru Facebook membantah kalau mereka sempat membuat laporan yang menyebut Instagram berdampak buruk bagi remaja.
Baca Juga: Durasi Video Instagram 60 Detik Masih Kurang? Perpanjang dengan Cara Ini
Mereka mengklaim laporan tersebut salah memahami tujuan laporan dan hasil penelitian.
Laporan Wall Street Journal (WSJ) ini mengungkap efek buruk Instagram bagi sebagian remaja, terutama perempuan.
Menariknya, informasi ini justru didapatkan dari penelitian internal yang dilakukan Facebook.
Baca Juga: Dokumen Internal Facebook Sebut Instagram Berdampak Buruk bagi Remaja
Facebook menyebut, penelitian internal yang dikutip WSJ itu menunjukkan bahwa remaja justru mengungkap dampak dari penggunaan Instagram.
"Tidak tepat bahwa penelitian ini menunjukkan Instagram 'toxic' untuk remaja perempuan," kata Pratiti Raychoudhury, Vice President and Head of Research Facebook, dikutip dari CNet, Senin (27/9/2021).
Ia mengklaim, penelitian tersebut justru menunjukkan bahwa banyak remaja merasa Instagram membantu mereka menyelesaikan momen sulit dan masalah yang sering dihadapi.
Baca Juga: Bandingkan Media Sosial dengan Mobil, Bos Instagram Banjir Kritikan
Facebook juga membantah klaim tersirat bahwa mereka berusaha menyembunyikan hasil penelitian ini.
Perusahaan mengaku bahwa pihaknya telah terbuka tentang dampak negatif media maupun manfaat dari media sosial selama lebih dari satu dekade.
"Penelitian internal kami adalah bagian dari upaya kami untuk meminimalkan hal buruk di platform kami dan memaksimalkan yang baik," kata Raychoudhury.
Baca Juga: Instagram Bakal Ubah Fitur Pencarian, Dibuat Mirip TikTok?
Lebih lanjut, ia mengklaim bahwa Facebook memiliki rekam jejak panjang dalam menggunakan penelitian internal maupun penelitian eksternal, yang bekerja sama dengan berbagai lembaga seperti Safety Advisory Board, Youth Advisors, dan lainnya.
"Kami memiliki rekam jejak panjang dalam menggunakan penelitian kami, untuk menginformasikan perubahan pada aplikasi kami dan menyediakan sumber daya bagi orang-orang yang menggunakannya," ujarnya.
Itulah bantahan Facebook soal klaim adanya laporan internal yang menyebut Instagram berdampak buruk bagi remaja. (Suara.com/ Dicky Prastya).