Hitekno.com - CEO Facebook, Mark Zuckerberg, baru-baru ini membuat dunia heboh dengan rencananya yang dipandang mengada-ada.
Bagaimana tidak, Mark kabarnya akan mulai mengalihkan fokus perusahaannya dari yang semula berfokus di bidang media sosial menjadi perusahaan metaverse.
Metaverse sendiri memiliki tujuan untuk memadukan dunia nyata dan virtual atau disebut "internet yang dibuat nyata".
Baca Juga: Indonesia Akhirnya Punya Sekolah Virtual, Pakai Game Tak Perlu Tatap Muka
Meskipun baru booming akhir-akhir ini, namun istilah metaverse sendiri bukanlah sesuatu yang baru.
Melansir, New Scientist, kata metaverse merupakan penggabungan dua kata dari awalan "meta" yang berarti di luar dan "universe" atau alam semesta.
Konsep ide ini pertama kali diajukan pada 1992 oleh novelis Amerika Neal Stephenson dalam karya fiksi ilmiah klasiknya, Snow Crash.
Baca Juga: Telkomsel Hadirkan Konser Virtual Godbless 48th Anniversary di MAXstream
Film tersebut meramalkan internet sebagai ruang hidup virtual 3D, tempat individu masuk dan keluar, berinteraksi satu sama lain dalam waktu sebenarnya (real time).
Lalu sebenarnya, apa sih metaverse itu?
Saat metaverse tumbuh, itu akan menciptakan ruang online di mana interaksi pengguna lebih multidimensi daripada dukungan teknologi saat ini.
Baca Juga: Ratusan Peserta Ikuti Pelatihan Saturday Virtual Class - ILLUSTRATOR 101
Alih-alih hanya melihat konten digital, pengguna di metaverse akan dapat membenamkan diri dalam ruang di mana dunia digital dan fisik bertemu.
Bernard Marr, seorang futuris, influencer, dan pemimpin pemikiran terkenal di dunia di bidang bisnis dan teknologi, meringkas cara kerja metaverse dengan cerita berikut ini.
Belakangan ini, Virtual Reality sering digunakan untuk mewujudkan hal-hal yang tidak mungkin menjadi mungkin.
Baca Juga: Terhalang Pandemi, Mempelai Wanita Hadir Virtual saat Akad Nikah
Namun teknologi Virtual Reality masih terbatas, sebab interaksinya hanya sebatas chatting, ngobrol, atau bersama-sama memainkan permainan tertentu.
Namun dalam metaverse, perbedaannya adalah bahwa pengguna tidak akan dibatasi pada rentang fungsionalitas sempit.
Artinya, kamu bisa melakukan hal apapun secara virtual, bahkan itu memasak dan menyajikan makanan sungguhan untuk anak kamu.
Kuncinya di sini adalah membangun dunia simulasi yang memodelkan sebanyak mungkin lingkungan dan realitas kita.
Itulah metaverse, dunia impian CEO Facebook, Mark Zuckerberg.