Kronologi Ambruknya Kripto Squid Game, Sejak Awal sudah Mencurigakan

Kini investor SQUID dibuat kebingungan karena kerugian yang didapat.

Agung Pratnyawan

Posted: Rabu, 03 November 2021 | 10:59 WIB
Squid Game. (Netflix)

Squid Game. (Netflix)

Hitekno.com - Pecinta koin kripto dunia tengah dihebohkan dengan pemberitaan ambruknya koin kripto Squid Game pada Selasa (2/11/2021).

Bagaimana tidak, kripto dengan kode SQUID yang sempat terbang hingga Rp 41 juta kini memiliki valuasi nol alias, lebih tepatnya di level US$ 0.003222/koin, turun nyaris 100%.

Yup, Kripto Squid Game (SQUID) menjadi salah satu yang diburu menyusul boomingnya serial Squid Game produksi Netflix beberapa waktu belakangan ini.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Shiba Inu, Aset Kripto yang Sedang Jadi Perbincangan

Namun menurut kabar dari Markets Business Insider, pengembang kripto SQUID telah kabur dan membawa semua dana investor.

Kini investor SQUID dibuat kebingungan karena kerugian yang didapat.

Untuk memahaminya secara lebih jelas, mari kita simak kronologi ambruknya kripto Squid Game berikut ini:

Baca Juga: Kenalan Apa Itu Shiba Inu, Koin Kripto yang Meroket Gegara Elon Musk?

Booming

Menyusul boomingnya film Squid Game, ada pengembang yang membentuk sebuah koin kripto bernama SQUID.

Kripto ini dapat digunakan sebagai token untuk mengikuti permainan online yang terinspirasi dari seri film serupa.

Baca Juga: Resmi, China Larang Semua Transaksi Mata Uang Kripto

Lucunya, banyak orang berlomba-lomba membeli kripto ini meskipun nama pengembangnya tidak jelas.

Ilustrasi mata uang kripto. (Pixabay)
Ilustrasi mata uang kripto. (Pixabay)

Peringatan

Sejak awal kemunculannya, aset kripto SQUID memang sudah mencurigakan. 

Baca Juga: AMD Bakal Membuat GPU Khusus Mining Kripto

Grup media Gizmodo telah berkali-kali mengingatkan ini merupakan tindakan penipuan.

Coin Market Cap pun sudah mengingatkan investor untuk sangat berhati-hati bila membeli kripto ini.

Sempat terbang lebih dari 200.000%

Berdasarkan laporan CoinMarketCap, ase kript SQUID sempat terbang hingga lebih 200.000% pada perdagangan Senin (1/11/2021).

Laporan bahkan menyebut jika kripto Squid Game sempat naik hingga 221.960% ke level US$ 2.856,64/koin (Rp 40.707.120/koin).

Padahal  harga awal diciptakan yakni di level US$ 0,01287/koin (Rp 183/koin).

Turun drastis

Banyak yang terlena dengan terbangnya harga kripto SQUID pada perdagangan sebelumnya. Namun pada Selasa (2/11/2021) yang terjadi justru sebaliknya.

Pada pukul 13:02 WIB, tercatat jika harga koin digital (token) tersebut terpantau ambruk hingga 99,99% ke level harga US$ 0,002851/koin atau Rp 41/koin (asumsi kurs Rp 14.250/US$).

Pengembang kabur dan situs tak bisa dibuka.

Laporan juga mengatakan jika pengembang koin kripto yang tidak diketahui namanya tersebut kabur setelah mengetahui harga kripto SQUID turun hingga ke bawah US$ 0.

Setidaknya itulah hasil penyelidikan yang dilakukan oleh salah satu pengguna Twitter @__trick.

Akun tersebut membahas bahwa pengembang telah "menarik karpet" pemegang SQUID.

Bahkan ada aktivitas mencurigakan jika pengembang telah mengkonversikan hasil "penipuannya" tersebut menjadi aset BITCOIN.

Ketidakjelasan semakin bertambah ruwet ketika website token SQUID dan akun media sosial langsung offline, setelah terjadinya crash Senin pagi.

Itulah kronologi ambruknya kripto SQUID akibat dana investor dibawa kabur pengembang.

Kontributor: Damai Lestari
Berita Terkait
Berita Terkini

Unlimited Suka-Suka memberikan akses internet dengan memberikan jaminan terkoneksi ke layanan 4G Smartfren selama masa b...

internet | 13:00 WIB

Workshop ini merupakan kolaborasi antara UAJY dan Suara.com yang didukung oleh Program Dana Padanan Kemendikbud....

internet | 17:04 WIB

VPN online memungkinkan pengguna internet di Indonesia untuk terhindar dari risiko keamanan siber....

internet | 17:26 WIB

Program Dell AI untuk Telekomunikasi, yang merupakan bagian dari Dell AI Factory, menjawab semua tantangan tersebut deng...

internet | 15:13 WIB

Zoho Analytics versi baru ini menambahkan kekuatan, kecerdasan, dan fleksibilitas untuk melayani lebih banyak bisnis....

internet | 15:04 WIB