Hitekno.com - Truecaller sebagai layanan verifikasi nomor telepon dan memblokir komunikasi yang berpotensi spam mengalami pertumbuhan signifikan. Termasuk secara revenue sebesar 129 persen dengan margin pendapatan (EBITDA) yang disesuaikan senilai 37,6% pada kuartal ketiga 2021.
Pertumbuhan pesat ini menyusul pengumuman IPO perusahaan di bursa Nasdaq, Swedia pada awal Oktober 2021 lalu. Dilansir melalui keterangan resmi perusahaan, Truecaller juga mengalami kenaikan sebesar 20% untuk jumlah pengguna aktif menjadi 292 juta di seluruh dunia.
"Kami melihat tren pertumbuhan yang berkelanjutan baik dari segi pengguna dan pendapatan selama kuartal ketiga dan kami sangat bangga dengan momentum yang berhasil kami capai. Pendapatan operasional mencapa 312,8 juta Swedia Krona atau lebih dari Rp 51 miliar pada kuartal tersebut, diikuti dengan jumlah rata-rata pengguna aktif bulanan adalah 292 juta. Truecaller adalah layanan terkemuka untuk memverifikasi panggilan dan pesan antara orang dan perusahaan dan merupakan platform dengan pertumbuhan tercepat di pasar negara berkembang di Asia, Timur Tengah dan Afrika", kata Alan Mamedi, CEO Truecaller.
Baca Juga: Fokus Truecaller di Indonesia dan Pandangan pada Keamanan Data Pengguna
Sejalan dengan pertumbuhan bisnisnya, Truecaller akan terus meningkatkan penawarannya terutama di beberapa pasar potensial yang menjadi fokus seperti Indonesia. Truecaller akan menggencarkan kampanye edukasi tentang bahaya spam dan pencurian data di Indonesia.
Sebagai pasar terbesar di Asia Tenggara, Truecaller berkomitemen membantu pengguna di Indonesia untuk memerangi spam dan melindungi data pribadinya dari serangan pihak tidak bertanggung jawab. Truecaller mencatat panggilan spam di Indonesia termasuk yang tertinggi di dunia.
Pada tahun 2020, Truecaller mencatatkan bahwa rata-rata pengguna smartphone di Indonesia mendapatkan 18 panggilan spam per bulan. Jumlah ini merupakan yang terbesar di kawasan Asia Tenggara dan menempati posisi enam dunia.
Baca Juga: Truecaller Resmi IPO di Nasdaq Stockholm, Ukir Pencapaian Baru
Global Head of Corporate Communication, Hitesh Raj Bhagat menambahkan beberapa hal yang dapat dilakukan masyarakat Indonesia untuk mencegah penipuan digital diantaranya: