Bagaimana Program PEN Membantu UMKM Maksimalkan Potensi Pasar Digital

Bantuan PEN juga kemudian digunakan UMKM untuk memanfaatkan teknologi digital, karena mau tidak mau UMKM harus masuk ke pasar digital agar bisa bertahan.

Agung Pratnyawan

Posted: Selasa, 25 Januari 2022 | 18:24 WIB
Ilustrasi bisnis online. (Niagahoster)

Ilustrasi bisnis online. (Niagahoster)

Hitekno.com - Dalam rangka mendukung UMKM menghadapi masa pandemi, Pemerintah telah mengeluarkan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Yakni berupa bantuan insentif fiskal.

Pada masa pandemi ini, UMKM menjadi salah satu sektor terdampak secara negatif. Karenanya membutuhkan bantuan seperi program PEN ini.

Pada Media Meet-Up yang diadakan oleh Niagahoster, Selasa (25/1), Dr. Iwan Faidi, Asisten Deputi Koperasi dan UMKM Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia menyampaikan, dampak Covid-19 sangat terasa bagu UMKM Indonesia.

Baca Juga: Niagahoster: Manfaatkan Email Marketing untuk Kesuksesan Bisnis

Melalui survey pada 1.180 UMKM, didapatkan bahwa 88% UMKM mengalami penurunan permintaan produk, 97% UMKM mengalami penurunan nilai aset, serta 77% UMKM mengalami penurunan pendapatan.

"Pemerintah menyalurkan bantuan insentif fiskal lewat program PEN sejak tahun 2020 dan dengan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang sampai dengan 17 Januari 2022 sudah disalurkan sebesar Rp6,02 triliun pada 0,17 juta debitur. Hasilnya, UMKM sudah mulai kembali beroperasi normal dibandingkan awal pandemi," katanya.

Bantuan PEN juga kemudian digunakan UMKM untuk memanfaatkan teknologi digital, karena mau tidak mau UMKM harus masuk ke pasar digital agar bisa bertahan.

Baca Juga: Strategi Digital Marketing 2022 dari Niagahoster untuk Bisnis dan UMKM

Mereka dihadapkan pada tantangan baru, karena 80% UMKM bahkan sebelumnya tidak menggunakan internet dalam menjalankan bisnis.

"Pandemi Covid-19 juga menjadi momentum percepatan digitalisasi UMKM karena kita sudah mulai nyaman bertransaksi online. Selama pandemi, UMKM menggunakan berbagai jaringan marketplace untuk memasarkan produk. 40% UMKM menggunakan media sosial dan sisanya menggunakan instan messaging (38%)," ujar Iwan.

Dr. Iwan Faidi, Asisten Deputi Koperasi dan UMKM Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia menyampaikan dalam Media Meet-Up yang diadakan oleh Niagahoster. (tangkapan layar Niagahoster)
Dr. Iwan Faidi, Asisten Deputi Koperasi dan UMKM Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia menyampaikan dalam Media Meet-Up yang diadakan oleh Niagahoster. (tangkapan layar Niagahoster)

Manfaat digitalisasi sudah mulai dirasakan oleh UMKM, karena go digital membantu branding dan pemasaran UMKM, serta mempermudah transaksi UMKM dan pencatatan keuangan dengan memanfaatkan platform pembayaran.

Baca Juga: Virtual Career Fair Niagahoster, Penting Memahami Dunia Kerja Era Digital

Strategi Digital Marketing yang Harus Diperhatikan oleh UMKM Go Online

Ada beberapa poin yang harus diperhatikan oleh UMKM yang ingin go online. Dimas Gandhi Purba Diwantara. Digital Marketing Specialist Niagahoster menjelaskan bahwa banyak orang yang menentukan keputusan untuk membeli sesuatu secara online.

"Meskipun tidak membeli, tapi proses kebanyakan orang sebelum membeli sesuatu adalah mencarinya lewat Google. Sehingga go online memang sangat berpengaruh di jaman sekarang. Go online juga memiliki biaya yang lebih murah, efektif, dan hasil yang lebih terukur," ujarnya.

Baca Juga: BlogVerse Niagahoster: Beberkan Rahasia Menjadi Blogger Profesional

Dengan pengguna internet yang diperkirakan menyentuh angka 239 juta pada tahun 2026, UMKM harus menangkap dan memanfaatkan peluang tersebut dengan go online.

Namun tentu saja ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan sebelum UMKM go online. Dimas menjelaskan, UMKM harus memahami target audiens mereka. Kepada siapa mereka akan menjual produk yang mereka miliki.

"Pelanggan ada di fase yang berbeda-beda yang nantinya bisa menjadi strategi yang dapat kita gunakan saat go online. Tentukan channel digital yang tepat di mana target kita berada, dan maksimalkan resource yang ada untuk melakukan digital marketing. Yang tidak kalah penting adalah pelaku UMKM harus mempelajari dan melakukan teknik copywriting," ujarnya.

Dimas menyarankan beberapa channel digital yang bisa digunakan untuk memulai go online. Antara lain ada WhatsApp Business, Google My Business, website, e-commerce, email, dan media sosial.

Dimas Gandhi Purba Diwantara. Digital Marketing Specialist Niagahoster dalam Media Meet-Up yang diadakan oleh Niagahoster. (tangkapan layar Niagahoster)
Dimas Gandhi Purba Diwantara. Digital Marketing Specialist Niagahoster dalam Media Meet-Up yang diadakan oleh Niagahoster. (tangkapan layar Niagahoster)

Tiap channel eksekusinya tentu berbeda meskipun kita memiliki satu ide marketing besar. 

"Selain itu juga terapkan mindset untuk tidak selalu membuat konten hardselling, tapi buat juga konten edukasi yang bisa membantu orang lain yang awalnya tidak mengenal usaha kita bisa jadi kenal, interaksi, sampai muncul ketertarikan untuk mengetahui lebih banyak hingga akhirnya membeli produk atau jasa yang kita tawarkan," kata Dimas.

Maksimalkan Platform Website Sebagai Online Presence UMKM

Salah satu channel digital yang bisa dimanfaatkan oleh UMKM untuk go online adalah website. Keberadaan website menjadi solusi ultimate untuk kehadiran online suatu usaha. Memiliki website, memberikan kontrol penuh pada UMKM terhadap kehadiran online mereka.

Bijak Putranto, Head of Niagaweb, menjelaskan, berbeda dengan online presence menggunakan media sosial atau marketplace, memiliki website memberi kita kebebasan untuk membuat aturan kita sendiri.

Meskipun pemilik UMKM tidak harus memasuki dunia digital melalui website, namun memiliki website sendiri bisa membantu UMKM untuk tumbuh dengan baik dan kokoh.

"Analoginya seperti seorang pebisnis kuliner yang tidak memiliki gerai sendiri dan berjualan di area Car Free Day, di pasar, atau di Foodcourt, tentunya harus menaati peraturan yang ditetapkan oleh pemilik area tersebut. Jika mereka memiliki warung atau gerai sendiri, mereka bisa mengatur semuanya sesuai keinginan. Hal itu sama jika kita memiliki website," katanya.

Namun, website tidak semudah platform lain yang didesain oleh pemiliknya untuk bisa dimodifikasi semudah mungkin. Sehingga membutuhkan adanya tenaga lebih untuk membuat dan me-maintain website.

Untuk hal itu, Niagaweb memberikan solusi jasa pembuatan website yang sesuai dengan kebutuhan pemilik UMKM. Selain itu juga ada solusi lain dari Niagahoster bagi UMKM ingin membuat website namun masih ingin bisa berkreasi yaitu menggunakan Website Instan.

"Sudah banyak cerita dari pemilik bisnis yang menggunakan jasa Niagaweb dan merasa pertumbuhan bisnisnya semakin bagus. Ketika merasa sulit berkompetisi untuk berjualan di media sosial dan marketplace, website bisa menjadi solusi karena pemilik usaha bisa lebih bebas mengatur harga dan berkompetisi dengan lebih sehat. Dengan website, pemilik UMKM juga tidak perlu membayar biaya admin marketplace yang semakin mahal," tutur Bijak.

Berita Terkait
Berita Terkini

Inisiatif ini bertujuan membekali jurnalis dan staf media lokal dengan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam mengim...

internet | 22:25 WIB

Suara.com, Beritajatim.com dan ISTTS membantu media lokal dalam pemanfaatkan AI....

internet | 22:25 WIB

FlexiCicil hadir sebagai solusi inovatif bagi masyarakat Indonesia yang ingin memenuhi kebutuhan pembayaran....

internet | 10:31 WIB

REEL LIFE Film Camp memilih 24 peserta terbaik untuk berkecimpung di industri....

internet | 12:15 WIB

Modul Pelatihan Gemini Academy bisa diakses mandiri oleh guru-guru yang memiliki akun belajar.id....

internet | 13:13 WIB