Popularitas Paylater Makin Meningkat Seiring Adopsi Digital Payment di Indonesia

Di Asia Tenggara, terutama di Singapura, India, dan Filipina, paylater telah menguasai setidaknya 3% dari market share transaksi di ecommerce.

Agung Pratnyawan

Posted: Kamis, 17 Februari 2022 | 15:01 WIB
Aplikasi Kredivo. (Kredivo)

Aplikasi Kredivo. (Kredivo)

Hitekno.com - Peningkatan pemanfaatan ecommerce selama pandemi ini mendorong pesatnya adopsi digital payment. Seiring dengan hal tersebut, paylater pun ikut meningkat popularitasnya di kehidupan masyarakat sehari-hari.

Riset Perilaku Konsumen E-Commerce Report 2021 pun mengungkapkan pengguna metode pembayaran paylater di Indonesia meningkat selama pandemi, dengan 55% dari konsumen yang menyatakan pernah menggunakan paylater, baru menggunakannya saat pandemi.

Di Asia Tenggara, terutama di Singapura, India, dan Filipina, paylater telah menguasai setidaknya 3% dari market share transaksi di ecommerce. Sementara itu secara global, pertumbuhan industri paylater juga diprediksi meningkat hingga 2 kali lipat pada periode 2020 - 2024. 

Baca Juga: Perluas Sektor Retail, Kredivo Hadirkan Paylater di Ruparupa.com

Sebagai pelopor paylater di Indonesia, Kredivo juga melihat potensi pengembangan industri yang terus tumbuh menjadi primadona di tengah tren transaksi digital saat ini.

"Pada awal Kredivo hadir di 2016 lalu, penetrasi paylater di Indonesia masih berada pada tahap awal, bahkan belum cukup familiar di beberapa kalangan masyarakat Indonesia. Namun, saat ini industri paylater telah menjadi industri yang terus bertumbuh secara signifikan dalam waktu relatif cepat. Kebutuhan masyarakat akan opsi metode pembayaran fleksibel di tengah rendahnya penetrasi kartu kredit di Indonesia masih menjadi faktor utama bagi pertumbuhan industri ini," ungkap Lily Suriani, General Manager Kredivo. 

Tidak hanya berhenti pada adanya kebutuhan masyarakat yang tinggi terhadap opsi pembayaran alternatif, potensi pengembangan industri paylater juga dilihat sebagai sebuah strategi yang efektif dan efisien dalam menjangkau masyarakat underbanked di Indonesia, yang jumlahnya masih tinggi di Indonesia.

Baca Juga: Bentuk Dukungan Kredivo untuk Pengembangan Generasi Muda Melek Keuangan

Tercatat, sekitar 26% atau 47 juta jiwa dari total populasi penduduk dewasa di Indonesia telah memiliki rekening bank namun masih menghadapi keterbatasan akses ke layanan keuangan konvensional di ranah pembiayaan konsumen seperti kartu kredit dan KTA. Bahkan, jumlah populasi underbanked di Indonesia merupakan yang terbesar di Asia Tenggara.

Lily Suriani, General Manager Kredivo. (dok. Kredivo)
Lily Suriani, General Manager Kredivo. (dok. Kredivo)

Sehingga, tak heran jika saat ini berbagai kolaborasi strategis juga dilakukan di antara bank konvensional dan pelaku industri paylater mulai dari pendanaan lini kredit, hingga menghadirkan kartu fisik paylater, guna menjangkau lebih banyak masyarakat, terutama kelompok underbanked tersebut. 

Industri paylater juga terus beriringan dengan pengembangan industri ecommerce. Hal ini pun tercermin dari preferensi konsumen dalam memilih metode pembayaran digital untuk berbelanja di ecommerce, dengan 27% responden menggunakan paylater untuk berbelanja di ecommerce paling tidak satu kali dalam setahun terakhir, bersaing dengan  metode pembayaran e-wallet dan transfer bank.

Baca Juga: Batam Percepat jadi Sentral E-Commerce, Kredivo Ajak Generasi Muda Lokal

Sementara itu, transaksi paylater di ecommerce Indonesia juga mengalami peningkatan hingga 8,7 kali.

"Sektor e-ommerce menjadi salah satu fokus utama kami dalam meningkatkan penetrasi setiap tahunnya. Kredivo pun telah melakukan integrasi fitur paylater dengan wallet share setidaknya 50% di mayoritas merchant ecommerce di Indonesia," jelas Lily. 

Lebih lanjut, setidaknya berikut tiga faktor utama yang mendorong pertumbuhan industri paylater: 

Baca Juga: Kredivo Gandeng eFishery, Perluas Penyaluran Kredit Produktif untuk UKM

  • Kesenjangan akses kredit di Indonesia yang masih tinggi versus percepatan adopsi digital
    Menurut data Bank Indonesia, jumlah kartu kredit di Indonesia mencapai 16,5 juta pada September 2021, atau mengalami penurunan 6% dari jumlah tertinggi 17,5 juta di bulan Februari 2019. Secara keseluruhan, penetrasi kartu kredit di Indonesia hanya mencapai 6% dari total populasinya. Hal ini membawa peluang komersial tinggi bagi digital payment termasuk paylater, terlebih dengan percepatan adopsi digital yang terus meningkat signifikan karena pandemi. Bahkan, kartu kredit merupakan metode pembayaran yang paling sedikit diminati oleh konsumen saat bertransaksi di e-commerce, yaitu kurang dari 5%. 
  • Paylater juga dirancang untuk memberi nilai tambah bagi merchant 
    Sejak awal kehadirannya, paylater dirancang bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan dari sisi konsumen, namun juga memberikan nilai tambah para merchant dari sisi transaksi dan jangkauan pasar. Melalui integrasi dengan paylater, para merchant Kredivo baik online maupun offline, mampu mengalami peningkatan transaksi, dengan setidaknya mendorong 3% hingga 4% dari GMV merchant e-commerce teratas. Selain itu, dari sisi Cart Conversion Rate atau persentase pembelian berdasarkan jumlah barang yang disimpan oleh pelanggan di keranjang belanja, memungkinkan merchant yang telah melakukan integrasi dengan paylater memiliki Cart Conversion Rate 50% lebih tinggi selama checkout. 
  • Pengalaman seamless bagi konsumen 
    Kemampuan teknologi paylater memungkinkan konsumen mendapat persetujuan secara instan, sehingga konsumen akan lebih nyaman dan bertransaksi 2-3x lebih sering. Inovasi teknologi industri ini mampu menghadirkan sistem skor kredit secara cepat dan kemampuan manajemen risiko yang terjamin. Bahkan, Kredivo telah memiliki matriks risiko setara dengan bank, dengan tetap menerapkan prinsip responsible lending bagi konsumen, yaitu memberikan kredit sesuai kebutuhan konsumen tersebut. Selain itu, dengan bunga sekitar 2.6% per bulan untuk cicilan 6 hingga 12 bulan, Kredivo saat ini sudah memiliki hampir 5 juta pengguna aktif di Indonesia yang tumbuh hampir 2 kali lipat dalam 10 bulan terakhir, dengan rata-rata pengguna bertransaksi 25 kali menggunakan Kredivo setiap tahunnya, hal ini menunjukkan bagaimana Kredivo memiliki engagement rate yang tinggi untuk yang penggunanya. 

"Berkaca pada pertumbuhan industri paylater yang begitu pesat dalam 3 tahun belakangan dan makin diminati oleh masyarakat Indonesia, kami optimis industri paylater Indonesia akan memainkan peranan yang makin besar dalam lanskap digital payment di Asia Tenggara. Di Indonesia, kedepannya Kredivo juga akan meningkatkan layanan di kota-kota tier 3, memperluas target konsumen ke sektor produktif, seperti UMKM, hingga penetrasi ke ranah offline, seperti kerjasama terakhir yang dilakukan Kredivo bersama Mitra Adiperkasa dan peluncuran Flexi Card," tutup Lily.

Berita Terkait
Berita Terkini

VPN online memungkinkan pengguna internet di Indonesia untuk terhindar dari risiko keamanan siber....

internet | 17:26 WIB

Program Dell AI untuk Telekomunikasi, yang merupakan bagian dari Dell AI Factory, menjawab semua tantangan tersebut deng...

internet | 15:13 WIB

Zoho Analytics versi baru ini menambahkan kekuatan, kecerdasan, dan fleksibilitas untuk melayani lebih banyak bisnis....

internet | 15:04 WIB

Berbagai kemampuan ditawarkan ZohoCRM for Everyone....

internet | 15:09 WIB

Portofolio baru Dell ini dirancang untuk membantu meningkatkan produktivitas organisasi dan karyawan di Indonesia memasu...

internet | 14:41 WIB