Hitekno.com - Setelah meluncurkan update iOS 14.5 tahun lalu, Apple mengenalkan fitur App Tracking Transparency terkait data penggunanya.
Berkat fitur bernama App Tracking Transparency tersebut, aplikasi yang menginginkan melacak data harus mendapatkan izin dari pengguna lebih dulu.
Jika tidak diizinkan, maka aplikasi tidak mampu menampilkan iklan relevan yang berbasis data pengguna.
Baca Juga: Kurangi Ketergantungan dengan China, Apple Mulai Produksi iPhone 13 di India
Nah, sebuah laporan dari Lotame mengungkapkan kalau pendapatan perusahaan teknologi seperti Facebook, YouTube, Twitter, dan Snap bisa turun hingga hampir 16 miliar dolar AS (setara Rp 229 triliun) di tahun ini.
Khusus Facebook, Lotame mengatakan kalau mereka menjadi yang paling berefek dari fitur App Tracking Transparency dari Apple ini.
Diperkirakan perusahaan yang didirkan Mark Zuckerberg itu bakal rugi sekitar 12,8 miliar dolar AS atau Rp 183 triliun.
Baca Juga: Sebar Undangan, Apple Siap Gelar WWDC 2022 di Bulan Juni?
Sementara perusahaan kedua yang paling berdampak dari fitur ini adalah YouTube, di mana mereka diperkirakan bakal rugi hingga 2,1 miliar dolar AS atau Rp 30 triliun.
Chief Operating Officer Lotame, Mike Woosley mengaku kalau itu masih angka itu masih prediksi karena mengisolasi jumlah kerugian yang tepat untuk perusahaan amat sulit.
Alasannya, banyak perusahaan yang akan terus berkembang ke depan.
Baca Juga: Bocoran iPad Pro Terbaru, Bawa Chipset Handal Apple Ini
Pandemi Covid-19 juga akan berdampak pada laporan pendapatan, sebagaimana diungkap Mac Observer, Kamis (14/4/2022).
Lebih lanjut Woosley memprediksi kalau perusahaan bisa mengatasinya dengan perubahan teknologi ke depan seperti cookie, IP Address, hingga Google Advertising Identifier (GAID).
Itulah laporan terkini yang menyebutkan Facebook terancam rugi sampai Rp 183 triliun gegara fitur App Tracking Transparency dari Apple. (Suara.com/ Dicky Prastya).
Baca Juga: Tak Mampu Beli? Apple Bakal Buka Layanan Sewa iPhone