Hitekno.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Republik Indonesia (Kemenparekraf) telah menandatangani Nota Kesepahaman Huawei sebagai bentuk kolaborasi.
Keduanya berkolaborasi dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi, meningkatkan kompetensi talenta digital, dan mendorong bisnis menuju kebangkitan pariwisata dan ekonomi digital sebagai tulang punggung perekonomian dan lokomotif kemajuan ekonomi Indonesia.
Nota Kesepahaman ditandatangani oleh Ni Wayan Giri Adnyani, Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Ken Qi, Vice President, Director of the Board, Huawei Indonesia.
Baca Juga: Tablet Rasa Laptop, Berapa Harga Huawei MatePad di Indonesia?
Penandatanganan MoU disaksikan oleh Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Jacky Chen, CEO Huawei Indonesia.
Dalam sambutannya, Menteri Sandiaga sangat mengapresiasi peran penting Huawei dalam mendorong pemulihan ekonomi pascapandemi bagi Indonesia ke depan.
"Huawei memainkan peran kunci dalam menghubungkan tujuan wisata dan pusat ekonomi kreatif dengan layanan terdigitalisasi. Ekonomi digital kita akan menjadi tulang punggung, sedangkan ekonomi kreatif kita akan menjadi lokomotif kebangkitan ekonomi Indonesia," tegas Menteri Sandiaga.
Baca Juga: Usung Desain Mewah, Berapa Harga Huawei MateBook D14 dan MateBook D15 di Indonesia?
"Melalui MoU ini, kita bisa bersama-sama mendorong pemulihan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih berdaya saing, unggul, dan tangguh. Kita perlu bergerak dengan cepat (Gercep), bergerak bersama-sama (Geber), dan menggali semua potensi (Gaspol), untuk menciptakan lapangan kerja melalui adaptasi, inovasi, dan kolaborasi, sebagaimana diamanatkan oleh Presiden Joko Widodo, dalam rangka membangun tatanan ekonomi baru bagi Indonesia, berdasarkan pada usaha mikro dan kecil menengah, digitalisasi, konektivitas. Semoga kerja sama ini dapat membawa manfaat bersama untuk masa depan Indonesia dan Huawei yang lebih cerah," tegas Menteri Sandiaga.
Tahun ini, Kementerian menargetkan untuk menciptakan lebih dari 1,1 juta kesempatan kerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Senada dengan Menteri Sandiaga, Jacky Chen, CEO Huawei Indonesia mengatakan, digitalisasi telah mempercepat transformasi di semua sektor di Indonesia, termasuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Baca Juga: GoFood dan Kemenparekraf Bekali Ribuan Mitra Usaha Pentingnya Prokes
"Kolaborasi kami yang ditingkatkan melalui MoU ini, akan meningkatkan pengembangan talenta digital dari mereka yang bekerja di ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif. Oleh karena itu, kami ingin menghargai Kementerian atas dukungannya yang berkelanjutan dan kerjasama yang erat dengan Huawei. Huawei juga akan meningkatkan kapabilitas startup digital pariwisata dan ekonomi kreatif melalui pendampingan, inkubasi, scale-up, link-and-match dengan pemodal ventura, melalui program Huawei Spark, untuk meningkatkan dukungannya terhadap kematangan dan keberlanjutan ekosistem," kata Jacky.
Program Huawei Spark yang diluncurkan tahun lalu juga memfokuskan upayanya untuk mengembangkan hub startup dengan tujuan utama merekrut calon startup ke dalam program akselerator Spark dan membentuk beberapa di antaranya menjadi scaleup untuk mempercepat pertumbuhan startup di Indonesia.
Jacky menambahkan, "Ke depan, Huawei ingin berkontribusi lebih bagi Indonesia karena kami telah menjadi bagian dari Indonesia sejalan dengan komitmen I Do Huawei, dengan empat pilar: I Do Create, I Do Care, I Do Contribute dan I Do Collaborate, untuk secara konsisten berkontribusi dalam menciptakan nilai dalam rangka membangun Indonesia yang terhubung sepenuhnya, berorientasi 5G, lebih cerdas, digital, hijau, dan indah,"
Baca Juga: GoFood dan Kemenparekraf Bekali Ribuan Mitra Pentingnya Protokol Kesehatan
Di bawah komitmen tersebut, Huawei telah membina lebih dari 58 ribu talenta digital dari target 100 ribu hingga 2025. Bersama Huawei dan para mitra strategisnya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuannya beradaptasi untuk mengatasi beberapa isu strategis dalam perkembangan digital, seperti pengembangan penelitian (open data, dan link and match), pengembangan program inkubasi pendidikan (kurikulum, pendidikan lanjutan nonformal, dan bimbingan teknis), fasilitas pendanaan dan pembiayaan (skema pembiayaan,
interaksi dengan lembaga pembiayaan/investor dan literasi), penyediaan infrastruktur, pengembangan sistem pemasaran, fasilitasi kekayaan intelektual, dan perlindungan kreativitas.
Menindaklanjuti MoU tersebut, Kemenparekraf dan Huawei akan membentuk satgas bersama untuk menggali potensi dan peluang kerjasama, khususnya dalam pengembangan talenta digital dan program Huawei Spark.