Hitekno.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berkolaborasi dengan PT WIR Asia Tbk atau WIR Group untuk mengembangkan Metaverse Jakarta.
Melalui rilis resminya, pengembangan Metaverse Jakarta ini sebagai upaya mendukung visi Jakarta sebagai kota maju melalui pelayanan public excellent yang dapat disejajarkan dengan berbagai kota besar di dunia.
Sebagai langkah awal, Pemprov DKI menjalin kerja sama strategis untuk mengembangkan platform metaverse dengan WIR Group.
Baca Juga: Berkolaborasi dengan WIR Group, Alfamart Masuk Metaverse
Penandatanganan nota kesepahaman kerja sama dilakukan oleh Yudhistira Nugraha, S.T., M.ICT(Adv)., D.Phil. sebagai Kepala Unit Pengelola Jakarta Smart City, Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi DKI Jakarta dan Direktur Utama WIR Group Tbk Michel Budi Wirjatmo di Balai Kota Jakarta, Kamis, (28/4)
"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk melakukan pengembangan di berbagai sektor layanan publik melalui transformasi digital, termasuk dengan menghadirkan realitas virtual metaverse. Kami siap mengadopsi teknologi metaverse untuk mewujudkan visi Jakarta sebagai kota maju, lestari dan berbudaya yang warganya terlibat dalam mewujudkan keberadaban, keadilan dan kesejahteraan bagi semua," ujar Yudhistira Nugraha, Kepala Unit Pengelola Jakarta Smart City
Pemprov DKI Jakarta menilai kerja sama dengan WIR Group akan memberikan kesempatan luar biasa bagi pengembangan layanan publik di Jakarta. Dengan mengadopsi teknologi digital metaverse, Pemprov DKI Jakarta juga bisa menggali berbagai potensi dan peluang dalam pengembangan layanan yang sebelumnya tidak terbayangkan.
Baca Juga: PINTU: Ini Pentingnya Edukasi NFT, Kripto, dan Metaverse
"Kerjasama strategis dengan WIR Group merupakan upaya untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi masyarakat Jakarta dalam mengakses dan mendapatkan layanan. Ini juga menjadi bagian dari rangkaian transformasi digital Pemprov DKI Jakarta dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui pengembangan layanan publik berbasis IT, setelah sebelumnya kami mengembangkan Jakarta Smart City," kata Yudhistira Nugraha.
Yudhistira meyakini pengembangan teknologi digital metaverse dapat mendukung terwujudnya pelayanan publik kelas dunia untuk menyelesaikan berbagai permasalahan kota dan warga secara efektif, sekaligus memberikan pengalaman unik kepada masyarakat.
"Kami tertarik untuk melakukan kerja sama dengan WIR Group dalam pengembangan platform metaverse Jakarta, karena track record mereka dalam pengembangan teknologi AR/VR dan AI yang sudah diakui di berbagai negara. Selain itu, platform metaverse yang dikembangkan juga mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa, Bhinneka Tingga Ika dan sejalan dengan visi Pemprov DKI Jakarta," tandas Yudhistira.
Baca Juga: Selain Ready Player One, Ini 7 Film tentang Metaverse
Sementara bagi WIR Group, kerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta menegaskan komitmennya dalam mengembangkan platform metaverse untuk kota-kota besar di Indonesia.
"Tentunya pengembangan platform metaverse Jakarta dilakukan dengan tata kelola yang kredibel dan berdasarkan nilai-nilai dan kearifan lokal dan budaya bangsa seperti yang dikembangkan untuk metaverse Kota Makassar dan Bali," ujarnya.
Penandatanganan kerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta akan membawa WIR Group pada satu fase penting dalam rangkaian pengembangan ekosistem untuk mendukung platform Metaverse yang lebih besar.
Baca Juga: Apakah Arab Saudi Berencana Gelar Ibadah Haji Melalui Metaverse?
"Pembangunan Metaverse di Indonesia secara keseluruhan memang membutuhkan waktu cukup lama dan dilakukan secara bertahap hingga tahun 2024 mengingat pengembangannya memiliki kompleksitas yang tinggi," ujar Direktur Utama WIR Group Tbk, Michel Budi Wirjatmo.
Michel menambahkan, "Kami mendukung upaya Pemprov DKI Jakarta dalam mengembangkan layanan di platform metaverse dengan membantu menavigasi bagaimana berinteraksi di dunia metaverse yang memerlukan cara-cara khusus dan tentunya dengan memperhatikan peraturan dan regulasi yang berlaku. Dalam mengembangkan teknologi, kami juga selalu berpikir dan bertindak mengacu kepada filosofi dan nilai-nilai luhur bangsa. Tentunya, kami juga melibatkan pihak-pihak yang memahami konsep budaya dan kearifan lokal dari masing-masing daerah, seperti pakar dan akademisi."