Selama 2021, Indonesia Negara dengan Serangan Ransomware Tertinggi di ASEAN

Dibanding negara Asia Tenggara lainnya, Indonesia tertinggi mendapatkan serangan ransomware pada 2021.

Agung Pratnyawan

Posted: Senin, 06 Juni 2022 | 19:19 WIB
Ilustrasi keamanan internet. (F5 Networks)

Ilustrasi keamanan internet. (F5 Networks)

Hitekno.com - Serangan ransomware di Indonesia ternyata masih tinggi. Bahkan menjadi negara yang mendapatkan serangan siber tertinggi di Asia Tenggara alias ASEAN.

Menurut laporan perusahaan bidang keamanan cloud, Menlo Security, diungkap kalau Indonesia menjadi negara yang menerima serangan siber tertinggi di ASEAN selama 2021 kemarin.

"Selama pandemi Covid-19, kejahatan siber ikut meningkat karena banyak orang yang mengadopsi teknologi," ujar Regional Director Southeast Asia Menlo Security, CK Mah, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (6/6/2022).

Baca Juga: Bank Indonesia Jadi Korban Serangan Ransomware

Mah mengutip data yang dikeluarkan dari Interpol Cyber Assessment Report 2021, di mana ada sekitar 2,7 juta serangan ransomware yang terdeteksi di negara-negara Asia Tenggara sepanjang tahun 2021.

Dari total keseluruhan, Indonesia berada di peringkat teratas dengan 1,3 juta kasus. Di bawah Indonesia ada Vietnam dengan 886.784 kasus dan Thailand dengan 192.652 kasus.

Ilustrasi uang tebusan diserahkan agar peretas membuka akses komputer yang dikunci oleh ransomware. [Shutterstock]
Ilustrasi uang tebusan diserahkan agar peretas membuka akses komputer yang dikunci oleh ransomware. [Shutterstock]

Mah juga mengutip data dari National Cyber Security Index (NCSI), yang mana laporan tersebut menunjukkan kalau keamanan siber Indonesia berada di peringkat ke-6 di antara negara-negara ASEAN lainnya. Indonesia juga di peringkat ke-83 adri 160 negara secara global.

Baca Juga: Setelah Melakukan Serang Masif, REvil Ransomware Tiba-tiba Menghilang

Mah memaparkan, ancaman-ancaman siber pada umumnya menyasar perusahaan besar dan institusi pemerintah, khususnya dalam tiga tahun terakhir.

"Salah satu alasan utamanya adalah jaringan lama (legacy network) dan infrastruktur keamanan jaringan tidak lagi mampu mengakomodir cara bekerja orang pada lanskap modern saat ini, termasuk dalam mencegah Highly Evasive Adaptive Threats (HEAT) yang dapat mengakibatkan ransomware," jelas dia.

Itulah laporan terkini soal tingginya serangan ransomware di Indonesia yang tertinggi di ASEAN selaam 2022 kemarin. (Suara.com/ Dicky Prastya).

Baca Juga: Hadapi Ancaman Ransomware, Microsoft Akusisi Perusahaan Keamanan Siber

Berita Terkait
Berita Terkini

Unlimited Suka-Suka memberikan akses internet dengan memberikan jaminan terkoneksi ke layanan 4G Smartfren selama masa b...

internet | 13:00 WIB

Workshop ini merupakan kolaborasi antara UAJY dan Suara.com yang didukung oleh Program Dana Padanan Kemendikbud....

internet | 17:04 WIB

VPN online memungkinkan pengguna internet di Indonesia untuk terhindar dari risiko keamanan siber....

internet | 17:26 WIB

Program Dell AI untuk Telekomunikasi, yang merupakan bagian dari Dell AI Factory, menjawab semua tantangan tersebut deng...

internet | 15:13 WIB

Zoho Analytics versi baru ini menambahkan kekuatan, kecerdasan, dan fleksibilitas untuk melayani lebih banyak bisnis....

internet | 15:04 WIB