Hitekno.com - Serangan ransomware di Indonesia ternyata masih tinggi. Bahkan menjadi negara yang mendapatkan serangan siber tertinggi di Asia Tenggara alias ASEAN.
Menurut laporan perusahaan bidang keamanan cloud, Menlo Security, diungkap kalau Indonesia menjadi negara yang menerima serangan siber tertinggi di ASEAN selama 2021 kemarin.
"Selama pandemi Covid-19, kejahatan siber ikut meningkat karena banyak orang yang mengadopsi teknologi," ujar Regional Director Southeast Asia Menlo Security, CK Mah, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (6/6/2022).
Baca Juga: Bank Indonesia Jadi Korban Serangan Ransomware
Mah mengutip data yang dikeluarkan dari Interpol Cyber Assessment Report 2021, di mana ada sekitar 2,7 juta serangan ransomware yang terdeteksi di negara-negara Asia Tenggara sepanjang tahun 2021.
Dari total keseluruhan, Indonesia berada di peringkat teratas dengan 1,3 juta kasus. Di bawah Indonesia ada Vietnam dengan 886.784 kasus dan Thailand dengan 192.652 kasus.
Mah juga mengutip data dari National Cyber Security Index (NCSI), yang mana laporan tersebut menunjukkan kalau keamanan siber Indonesia berada di peringkat ke-6 di antara negara-negara ASEAN lainnya. Indonesia juga di peringkat ke-83 adri 160 negara secara global.
Baca Juga: Setelah Melakukan Serang Masif, REvil Ransomware Tiba-tiba Menghilang
Mah memaparkan, ancaman-ancaman siber pada umumnya menyasar perusahaan besar dan institusi pemerintah, khususnya dalam tiga tahun terakhir.
"Salah satu alasan utamanya adalah jaringan lama (legacy network) dan infrastruktur keamanan jaringan tidak lagi mampu mengakomodir cara bekerja orang pada lanskap modern saat ini, termasuk dalam mencegah Highly Evasive Adaptive Threats (HEAT) yang dapat mengakibatkan ransomware," jelas dia.
Itulah laporan terkini soal tingginya serangan ransomware di Indonesia yang tertinggi di ASEAN selaam 2022 kemarin. (Suara.com/ Dicky Prastya).
Baca Juga: Hadapi Ancaman Ransomware, Microsoft Akusisi Perusahaan Keamanan Siber