Hitekno.com - Kita sering menyaksikan pohon atau tumbuhan berukuran jumbo pada foto jadul. Sebuah potret lawas mengenai rumpun bambu di Bogor pada tahun 1900 ini berhasil menarik perhatian netizen.
Pengguna Facebook dengan akun bernama Dedy Kurniawan membagikan foto jadul melalui forum Indonesia Tempo Doeloe.
Kita bisa melihat rumpun bambu berukuran jumbo dan seorang pria yang berpose di sebelahnya. Akun Facebook tersebut mengunggah ulang sebuah arsip dari Leiden University Libraries.
"Bamboestoel in 's Lands Plantentuin te Buitenzorg (Rumpun bambu di Lands Botanic Garden atau Kebun Raya Bogor)," bunyi keterangan yang tertulis di laman perpustakaan online Leiden University.
Jika foto diperbesar, kita dapat menyaksikan seorang pria dengan busana tradisional yang berpose tepat di dekat rumpun bambu. Pria tersebut nampak berukuran sangat kecil dibanding tumbuhan berukuran jumbo itu.
Ribuan foto mengenai tumbuhan pada wilayah Jawa pada tahun 1890 hingga 1960-an tersimpan di Leiden University Libraries. Selain bambu, tak sedikit di antaranya yang menampilkan pohon beringin berukuran raksasa.
Banyak netizen yang mengagumi diameter dari tumbuhan tersebut. Bahkan terdapat netizen yang berpendapat bahwa bambu ini bisa menjadi saksi biksu sejarah yang panjang.
Bagaimana tidak, bambu itu hidup dari masa sebelum Indonesia merdeka dan beregenerasi hingga sekarang. Rumpun bambu menjadi saksi sejarah saat wilayah ini masih bernama Buitenzorg di masa penjajahan Belanda, dan kini menjadi Bogor. Postingan foto jadul tersebut memancing beragam komentar dari netizen.
"Bambunya sampai sekarang masih ada di Kebun Raya Bogor, sudah beranak-pinak dan beregenerasi terus," kata Ya** Aul**nadhir.
"Jadi saksi sejarah yang panjang," balas Vi** Br**ita.
"Wah diameter bambunya besar-besar ya," tulis Im** Ele**ro.
"Bambu sebesar dan sebagus itu pasti kuntilanaknya cantik-cantik (emoticon tertawa)," canda Yoga Prasetya.
"Ngeri-ngeri sedap kalau di bawah situ sendirian jam 2 malam," komentar Al* To**. Itulah tadi foto jadul mengenai rumpun bambu di Bogor pada tahun 1900, bagaimana pendapat kalian?